Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Reli Dakar 2022 Tantangan Baru bagi Laia Sanz

Reli Dakar 2022 menghadirkan tantangan baru bagi Laia Sanz. Untuk kali pertama pereli wanita asal Spanyol itu bakal berlomba di kategori mobil.

Laia Sanz, X-Raid Mini

Foto oleh: X-Raid Team

Nama Laia Sanz tidak asing lagi di Reli Dakar. Pereli asal wanita pemegang 20 gelar juara dunia (14 di trial dan 6 enduro) itu tercatat sudah 11 kali turun di reli paling ganas di dunia itu di kategori sepeda motor.

Sejak debut pada 2011, Sanz tidak pernah absen hingga 2021 lalu. Torehan terbaiknya adalah peringkat kesembilan pada 2015 serta ke-12 pada 2018 dan 2019. Sanz juga mampu 11 kali memenangi etape di Reli Dakar.

Tahun depan, Sanz akan menghadapi tantangan baru karena untuk kali pertama di Dakar bakal turun di kategori roda empat. Memperkuat X-Raid Mini JCW Team dengan mengandalkan Mini All4 Racing.

Menariknya, pada Reli Dakar edisi ke-44 yang digelar 2-14 Januari 2022 nanti, Sanz akan didampingi navigator debutan Maurizio Gerini. Pereli asal Italia itu sebelumnya sudah mengenal Sainz saat masih sama-sama turun di kategori sepeda motor di Dakar.

“Saya kembali untuk merasakan sensasi seperti saat menjadi rookie 11 tahun lalu. Meskipun kini berpengalaman, kendati mobil-mobil kini memiliki teknologi canggih, saya masih bingung. Seolah saya mulai dari nol lagi dan masa lalu tidak berguna,” ujar Sanz saat seremoni persentasinya di Barcelona, Rabu (22/12/2021).

Laia Sanz, Maurizio Gerini, X-Raid Mini

Laia Sanz, Maurizio Gerini, X-Raid Mini

Foto oleh: X-Raid Team

Saat disinggung mengenai keputusannya beralih dari roda dua ke mobil di Reli Dakar, Sanz menekankan bila langkah yang diambilnya terbilang wajar. Ini juga waktu yang tepat untuk melakukannya.

“Saya pindah ke mobil bukan karena malas tetapi karena tantangan di Dakar sangatlah besar. Sebelas edisi beruntun turun di motor rasanya sudah cukup. Selain itu, usia juga mengingatkan betapa bahayanya reli ini. Saya bukan lagi wanita 20-an tahun,” ucap pereli 36 tahun itu.

Dalam hal pemilihan tim, Sanz juga tidak sembarangan. Tim X-Raid, selama ini sudah memiliki reputasi di Reli Dakar. Mini All4 Racing buatan skuad asal Jerman itu juga dikenal kompetitif. Itulah yang membuat Sanz percaya diri untuk pindah ke mobil.

“Ketika memutuskan pindah ke mobil, harus ada jaminan saya tetap mampu kompetitif. Mobil sangat berbeda dengan motor dan tidak selalu tergatung pada pereli. Jadi, penting bagi saya memilih tim kompetitif dan X-Raid memenuhi syarat tersebut,” katanya.

Pemilihan Gerini sebagai navigator juga tidak sembarangan dilakukan Sanz. Selama ini ia hanya menginginkan seseorang yang memahami benar navigasi dan tahu soal teknis, utamanya pekerjaan mekanik.

Baca Juga:

“Maurizio adalah orang yang saya butuhkan. Ia tidak terlalu suka mengambil risiko dan kami juga memiliki feeling yang bagus. Kami akan menutupi kelemahan turun di kelas mobil dengan antusiasme dan motivasi tinggi,” tutur Sanz.

Saat disinggung soal target, Laia Sanz mengaku realistis. Target utamanya hanyalah mampu finis. Tetapi, Sanz mengaku dirinya juga kompetitif jika sudah mengenakan helm. Ia akan memberikan segalanya demi finis di posisi sebaik mungkin.

Sanz menyebut, pada etape-etape awal dirinya dan Gerini harus bermain cerdik serta tidak terburu-buru. Intinya, ia tidak akan terlalu memaksakan diri.

Salah satu perbedaan besar antara enduro dan trial dengan reli lintas alam adalah navigasi. Setelah selama 11 tahun terbiasa melakukan navigasi sendiri di atas motor, kini Sanz harus bekerja sama dengan Gerini sebagai navigator.

Medan padang pasir juga menjadi tantangan bagi pereli asal Catalan tersebut. Selama ini ia terlihat menikmati momen melibas padang pasir dengan motor. Tahun depan, Sanz harus pandai memilih jalur sekaligus memperhitungkan bobot mobil jika tak ingin terjebak di medan berpasir dalam.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Persiapan Danilo Petrucci untuk Reli Dakar Terganggu Cedera
Artikel berikutnya Incar Tiket Dakar 2023, Oreca Bikin Mobil Hibrida

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia