Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ricky Brabec Tak Pernah Ragu Ambil Risiko

KTM menganalisis strategi brilian Ricky Brabec untuk bekal menghadapi kampiun kategori motor tersebut di Reli Dakar 2021, 3-15 Januari mendatang.

Ricky Brabec, Monster Energy Honda Team

Ricky Brabec, Monster Energy Honda Team

Monster Energy Honda Team

Ricky Brabec mencatat sejarah di kategori sepeda motor pada Reli Dakar 2020 lalu. Ada catatan yang lebih fenomenal dibuat Brabec dibanding sekadar menjadi pereli Amerika Serikat (AS) pertama yang menjadi kampiun kategori motor di Reli Dakar.

Antara 1999 sampai 2019, tidak ada yang mampu mengusik KTM sebagai penguasa kategori motor di Reli Dakar. Namun, pereli asal Mira Loma, California, 29 tahun, itu mampu memutus dominasi pabrikan asal Austria tersebut.

Brabec yang mengendarai Honda CRF 450 Rally juga menjadi pereli pertama Honda yang berhasil menguasai Reli Dakar setelah sebelumnya Gilles Lalay terakhir melakukannya pada 1989.

Reli Dakar 2020 lalu, yang untuk kali pertama digelar di Arab Saudi, memang penuh kejutan karena para pereli KTM terlihat kesulitan.

Brabec finis 16 menit di depan Pablo Quintanilla (Husqvarna) dan 24 menit dari kampiun Reli Dakar 2019, Toby Price (KTM). Pereli Austria, Matthias Walkner (KTM), finis di posisi kelima setelah tertinggal 35 menit dari Brabec.

Kunci kemenangan Brabec – yang tahun depan masih membela Tim Monster Energy Honda – yang dengan fantastis mengalahkan KTM pun dianalisis oleh Heinz Kinigadner untuk digunakan di Reli Dakar 2021 yang bakal digelar lagi di Arab Saudi, 3-15 Januari nanti.

Ricky Brabec, Monster Energy Honda Team. Bakal kembali menjadi lawan berat KTM pada Reli Dakar 2021. mendatang

Ricky Brabec, Monster Energy Honda Team. Bakal kembali menjadi lawan berat KTM pada Reli Dakar 2021. mendatang

Foto oleh: Monster Energy Honda Team

Konsultan Tim KTM tersebut itu pun siap menurunkan strategi untuk dipakai keempat perelinya: Toby Price, Matthias Walkner, Sam Sunderland, dan Daniel Sanders.

“Brabec tidak pernah ragu mengambil risiko dengan Honda-nya. Ia selalu dekat dengan para pereli berpengalaman. Selain itu, Brabec juga tidak membuat kesalahan berarti,” tutur Kinigadner.      

Dari 11 etape di Reli Dakar 2020 lalu (etape 8 dibatalkan karena tewasnya Paulo Goncalves), Brabec hanya memenangi etape 3 dan 10. Ia sendiri memimpin klasemen kategori motor sejak finis etape 3.

“Untuk mengalahkan pereli seperti Brabec, Anda harus mampu menunjukkan performa sempurna sekaligus menekannya agar ia membuat kesalahan,” tutur Kinigadner.

Di Tim KTM unruk Reli Dakar 2021, hanya Sanders yang belum pernah juara reli paling ekstrem tersebut. Price kampiun 2016 dan 2019, Sunderland 2017, dan Walkner 2018.

Namun, semua gelar yang direbut para pereli KTM tersebut dibuat saat Reli Dakar masih digelar di Amerika Selatan. Walkner pun mengungkapkan sulitnya bertarung di medan berpasir Arab Saudi.

“Hal paling berbahaya pada Reli Dakar di Arab Saudi adalah Anda harus mampu kencang di atas medan yang sepenuhnya berpasir. Hampir semua medan lomba Arab Saudi adalah padang pasir tebal, sangat jarang ada lintasan solid,” kata Walkner.  

“Di Amerika Selatan, juga ada medan berpasir namun dikombinasi bebatuan. Atau danau yang mengering. Di Arab Saudi, banyak lintasan datar padang pasir yang cepat, bisa dilibas dalam kecepatan 140 sampai 165 km/jam.”    

Baca Juga:

Walkner menambahkan, di Arab Saudi, pereli tidak bisa memperkirakan apa yang ada di balik bukit. Dengan begitu, transisi untuk mengantisipasi perbedaan medan juga sulit dilakukan.

“Jadi, Anda harus benar-benar memikirkan seberapa besar risiko yang bisa diambil atau seperti apa kecepatan Anda di medan berpasir datar yang banyak terdapat di Arab Saudi,” tutur Walkner.  

Lebih jauh Walkner menambahkan, pereli dengan gaya seperti Sanders mungkin bisa menikmati melakukan jump untuk melibas medan berpasir.

“Gayanya seperti saya waktu masih muda. Jika hanya melakukannya dua atau tiga meter, mungkin tidak masalah. Namun jika Anda melakukannya 500 kali sehari, sore hari baru akan terasa efeknya,” kata Walkner.

Sebagai juara dunia motocross dua kali (250 cc 1984 dan 1985), Heinz Kinigadner menjelaskan, saat masih aktif di reli, banyak tim yang tidak mau menurunkan pereli dengan usia di bawah 30 tahun (Sanders baru 26 tahun).

“Jika ingin memimpin lomba seperti di Reli Dakar, Anda harus berlomba seperti berada di ujung mata pisau. Motor untuk Reli Dakar saat ini merupakan perpaduan sempurna antara motor jalan raya dengan motocross,” kata Heinz Kinigadner.

“Saya juga dulu tipe pembalap yang gemar jump tanpa tahu apa yang ada di depan kemudian, meskipun motor saya saat itu tidak ideal. Kini yang diperlukan adalah pereli yang berani ambil risiko seperti di motocross yang selalu turun mendekati 100 persen.”      

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 17 Perempuan Bakal Ramaikan Persaingan Reli Dakar 2021
Artikel berikutnya Nani Roma Ganti Navigator Seminggu Jelang Dakar 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia