Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Sainz dianggap terlalu banyak mengeluh

Para pembalap utama Toyota membantah dugaan Carlos Sainz, bahwa Peugeot diperlakukan tidak adil terkait perubahan regulasi di Reli Dakar 2017.

Carlos Sainz, Peugeot Sport

Foto oleh: Peugeot Sport

Giniel De Villiers, Toyota Gazoo Racing
#302 Toyota Gazoo Racing Toyota: Giniel de Villiers, Dirk von Zitzewitz
#304 Peugeot Sport Peugeot 3008 DKR: Carlos Sainz, Lucas Cruz
#301 Toyota Gazoo Racing Toyota: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel
#309 Peugeot Sport Peugeot 3008 DKR: Sébastien Loeb, Daniel Elena
#304 Peugeot Sport Peugeot 3008 DKR: Carlos Sainz, Lucas Cruz
#301 Toyota Gazoo Racing Toyota: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel
#304 Peugeot Sport Peugeot 3008 DKR: Carlos Sainz, Lucas Cruz
#302 Toyota Gazoo Racing Toyota: Giniel de Villiers, Dirk von Zitzewitz
#301 Toyota Gazoo Racing Toyota: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel
#305 Overdrive Racing Toyota: Nani Roma, Alex Haro
#305 Overdrive Racing Toyota: Nani Roma, Alex Haro
#304 Peugeot Sport Peugeot 3008 DKR: Carlos Sainz, Lucas Cruz

Perubahan regulasi telah menyebabkan Peugeot kehilangan 1 mm dari ukuran pembatas untuk mobil dengan mesin diesel turbo 3008 DKR. Namun, Toyota diperbolehkan memiliki pembatas lebih besar untuk mesin bensin [gasoline].

Dan usai Toyota Gazoo yang dikemudikan Nasser Al-Attiyah menjadi yang tercepat pada Stage 1, Sainz pun mengatakan performa pembalap Qatar itu berkat banyaknya keuntungan yang dimiliki Peugeot.

Akan tetapi, ketika Sebastien Loeb mengalahkan Al-Attiyah pada Stage 2, para pembalap Toyota serempak menegaskan Peugeot sama sekali tidak diuntungkan oleh perubahan regulasi.

“Terlalu banyak komentar dari banyak pembalap. Seb unggul 1 menit 30 detik – bahkan regulasi tidak membantunya,” ketus Al-Attiyah mengomentari pernyataan Sainz kepada Motorsport.com.

“Peugeot cepat dan saya yakin lebih cepat daripada Toyota. Tapi oke, kami mencoba melakukan yang terbaik setiap harinya,” imbuhnya.

Giniel de Villiers, yang menempati peringkat keempat di belakang Sainz dalam klasemen sementara, sependapat dengan statemen Al-Attiyah.

“Saya tidak tahu mengapa dia [Sainz] terlalu banyak mengeluh. Semua mobil memiliki pembatas yang sama [pada 38 mm], dan mereka semua bernapas melalui lubang yang sama. Saya pikir itu yang teradil,” ucapnya.

“Teknologi dalam mesin diesel sangat baik sekarang, dan itu tidak ada alasan mengapa mereka harus memiliki pembatas lebih besar daripada mobil bahan bakar. Bagi saya, ini adil bahwa semua pembalap memiliki pembatas yang sama,” papar De Villiers

Pembalap Toyota Overdrive, Nani Roma memperhatikan, bahwa jarak performa dari pembatas udara dirancang untuk berbagai ketinggian rata-rata dari Reli Dakar 2017.

“Jika dia [Sainz] mengeluh ketika finis empat detik di depan kami dan 20 detik di belakang Al-Attiyah... jika kami balapan tahun lalu dan terpaut dua menit...,” ujar Roma kepada Motorsport.com.

“Tahun lalu mereka begitu tenang – siapa yang tidak ingin menang dengan tidak ada oposisi? Tapi jika Anda melihat sekarang, kami semua ada di sana. Saya pikir itu tidak buruk.

“Pada akhirnya regulasi ini untuk ketinggian rata-rata 2.000 meter. Penting untuk melihat di mana kami berada dalam stage tersisa,” terangnya.

De Villiers menambahkan: Peugeot masih lebih ringan 400 kg dibandingkan kami. Kita akan lihat nanti pada ketinggian. Akan sulit untuk menyamai mereka dengan rasio tenaga berat. Tentu, ini lebih baik bagi kami karena kami dekat pada level ketinggian laut – dan Anda bisa melihatnya, itu merupakan pertarungan menyenangkan.

“Loeb tampil sangat baik (pada Stage 2). Dia menekan cukup keras dan dia menang – tapi tidak unggul enam dan tujuh menit. Jadi bagus untuk olahraga ini,” tandasnya.

Stage sesuai dengan Loeb dan Peugeot

Duo pembalap Toyota Gazoo menduga, banyaknya keuntungan yang dimiliki Loeb pada Stage 2 berkat faktor selain performa mobil.

“Posisi jalan membuat perbedaan. Kami mengawali di posisi pertama, kami harus melihat di mana posisi jalan. Dia [Loeb] memiliki posisi jalan yang baik,” ucap Al-Attiyah.

“Tapi tidak apa-apa. Inilah rencananya. Kemarin [Stage 1] untuk menang dan hari ini [Stage 2] untuk membuka. Kami start kedua besok [Stage 3] dan ini akan menjadi rencana baik untuk sedikit lebih menekan. Semuanya akan berjalan sangat baik.

“Besok navigasi dimulai dan ini akan bagus untuk Matthieu [Baumen, co-driver]. Saya sangat mempercayainya – dan kami akan melihat apa yang dilakukan Loeb. Apakah dia bisa membuka jalan atau tidak,” tuturnya.

Sementara itu, De Villiers menganggap layout rute Stage 2 baik untuk 3008 DKR: “Tentunya, itu adalah stage yang sesuai dengan Peugeot.

“Lurus dan sangat cepat – dan paruh pertama sangat, sangat bergelombang. Cocok untuk mobil roda dua. Jadi, itulah mengapa dia [Loeb] menang,” tandasnya.

Laporan tambahan oleh Sergio Lillo

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Reli Dakar Stage 3: Peterhansel menang, Al-Attiyah terhenti
Artikel berikutnya Kesalahan navigasi membuat Price frustrasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia