Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sainz: Kami Menyelesaikan Etape 9 Tanpa Rem

Carlos Sainz dan navigatornya, Lucas Cruz, mengalami momen sulit di Etape 9 Reli Dakar 2021 ketika rem belakangnya tak berfungsi sepanjang balapan.

Watch: Reli Dakar 2021: Cuplikan Etape 9 - Mobil

Harapan Sainz untuk mempertahankan trofi Reli Dakar semakin sulit usai alami masalah besar di awal Etape 9 yang mengambil rute Neom-Neom sejauh 465 km.

Setelah berkendara sejauh 91 km, Sainz tertinggal 2 menit 31 detik dari Stephane Peterhansel karena mengalami pecah ban di trek bebatuan.

Pria asal Spanyol itu harus kembali menghentikan mobilnya setelah melaju 121 km, karena menyadari ada yang tidak beres pada mobilnya. Setelah melakukan pengecekan, mereka melihat rem belakang bermasalah.

Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk melakukan perbaikan, masalah tersebut tak juga terselesaikan. Peraih tiga gelar Dakar itu pun memutuskan untuk menyelesaikan Etape 9 yang tersisa 300 km, hanya dengan mengandalkan rem depan.

“Saya pikir etape ini jauh lebih sulit bagi saya daripada yang lainnya, karena tangki minyak rem kami rusak dan tak memiliki rem sepanjang balapan. Jelas, menyelesaikan lomba dengan keadaan seperti itu tak mudah,” kata Sainz.

“Kami juga mengalami pecah ban, tapi masalah terbesar adalah pengereman. Itu bukanlah masalah yang biasa terjadi. Kami berusaha untuk memperbaikinya, tapi sudah tidak ada minyak rem yang tersisa.

“Jadi, kami menyelesaikan balapan tanpa rem belakang dan kami harus sangat berhati-hati. Ini momen buruk bagi saya. Ketika Anda tidak memiliki rem belakang, maka Anda akan mengandalkan rem mesin, tapi ada banyak hal yang akan membuat Anda terkejut.”

Baca Juga:

Carlos Sainz mengatakan dirinya sangat kesulitan untuk mengendalikan mobil dengan hanya menggunakan rem depan. Terlebih saat memasuki zona lambat, ia harus berhati-hati agar tak melewati batas kecepatan.

“Kami berkendara dengan sangat hati-hati dan mencoba melewati semua momen buruk. Di zona lambat, kami harus mengerem 40 meter sebelum mencapai area tersebut. Kami juga tergelincir beberapa kali karena sulit melambatkan laju mobil,” kata Sainz.

“Ini menyedihkan, tapi kami masih bisa menyelesaikan balapan, yang mana itu hal terpenting. Apakah Stephane bisa terus menang, karena dia memiliki balapan yang bagus. Kita lihat saja apa yang terjadi.”

Finis ke-11 di Etape 9 dengan jarak 22 menit 30 detik dari Peterhansel sebagai yang tercepat, membuat Sainz kini tertinggal 1:2:25 jam dari rekan setimnya tersebut secara keseluruhan.

Namun, Sainz tak ingin mengubah pendekatan balapnya dan akan tetap melakoni etape tersisa dengan cara seperti sebelumnya.

“Saya akan menghadapi balapan dengan cara yang sama, tertinggal 40 menit atau satu jam, saya tidak peduli,” kata Sainz.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dibekap Cedera, Price Tersingkir dari Reli Dakar
Artikel berikutnya Kevin Benavides Dedikasikan Kemenangan untuk Mendiang Paulo Gonsalves

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia