Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sebastien Loeb Tak Menyesali Peringkat Kedua Dakar 2022

Sebastien Loeb tak terlalu kecewa gagal menjadi juara Reli Dakar 2022. Wakil Prodrive BRX itu harus mengakui ketangguhan Nasser Al-Attiyah.

Dalam reli yang digelar di Arab Saudi, 2-14 Januari, kampiun sembilan Kejuaraan Dunia Reli (WRC) bangkit justru selepas jeda. Ia sering finis di bagian depan bahkan memenangi Etape 8.

Kendati mempertontonkan lonjakan performa, tapi ia harus membayar kesalahan pada paruh pertama. Sulit mengejar gap yang terlanjur lebar dengan Al-Attiyah, hingga 27 menit 46 detik.

Kekalahan tersebut berarti ia harus menunggu setahun lagi kalau masih berambisi membawa pulang mahkota juara.

Pereli yang tampil di Dakar dalam tujuh edisi itu mengurai lagi problem yang sulit ditanganinya. Alih-alih larut dalam kekecewaan, Loeb berusaha menerima hasil itu dengan lapang dada.

“Mengingat kami tertahan sejak awal dan tidak ada gap besar pada etape-etape, sejak kami kehilangan waktu dengan timbulnya masalah teknis dan kemudian, kesalahan navigasi, kami tertinggal 50 menit. Sejak saat itu, kami hanya bekerja keras untuk memangkas waktu,” ujarnya.

“Itu yang kami lakukan. Sejak saat itu, kami melakoni reli dengan baik. Kami tidak membuat kesalahan apa pun, kami mengemudi dengan kencang setiap hari, dengan navigasi baik.

Baca Juga:

“Kami bangkit di sana-sini beberapa menit, tapi itu adalah reli di mana tidak pernah ada gap besar setiap etapenya.”

Loeb memandang pengembangan pesat kendaraan dan piawainya para kru berkontribusi pada kegagalannya.

“Saya kira hari ini, mobil kian dekat, dalam kru terkemuka ada level bagus, sangat ketat. Ada banyak mobil bertarung di depan ketimbang era-era sebelumnya,” ia menuturkan.

“Jadi sulit membuat gao besar, sulit memperbaiki catatan waktu, dan pada akhirnya, Nasser melakoni reli dengan sempurna. Saya kira kami dapat berbuat lebih, tapi tidak perlu ada yang disesali.”

Duel lawan Mini X-raid selama dua tahun membuat Al-Attiyah sulit mengubah pendekatan yang lebih konservatif.

“Sejak hari pertama, kami membangun selisih besar, yang mana kami bisa pertahankan hingga akhir. Pada pekan kedua, kami mengontrol itu dengan menyisakan beberapa menit pada peringkat kedua Seb,” ucapnya.

“Tidak mudah mengelolanya karena kami perlu menjadi kuat dan fokus. Kecepatan yang kami tempuh sangat lambat. Tidak mudah bagi saya karena normalnya, saya menekan.

“Sebelum reli, sejak awal, saya mengatakan target utama adalah Seb. Itu akan jadi pertarungan sepanjang jalan. Tapi, kami menjadi beruntung dan mengukir waktu bagi sejak pekan pertama Dakar.”

Juara #201 Toyota Gazoo Racing Toyota: Nasser Al-Attiyahh, Matthieu Baumel, peringkat kedua #211 Bahrain Raid Xtreme Prodrive: Sebastien Loeb, Fabian Lurquin, posisi ketiga #205 Overdrive Toyota Toyota: Yazeed Al-Rajhi, Michael Orr

Juara #201 Toyota Gazoo Racing Toyota: Nasser Al-Attiyahh, Matthieu Baumel, peringkat kedua #211 Bahrain Raid Xtreme Prodrive: Sebastien Loeb, Fabian Lurquin, posisi ketiga #205 Overdrive Toyota Toyota: Yazeed Al-Rajhi, Michael Orr

Foto oleh: Toyota Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Prodrive Khawatir Audi Ganggu Keseimbangan Reli Dakar 2023
Artikel berikutnya Prestasi Petrucci di Dakar, Bukti Kualitas Tinggi MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia