Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Stephane Peterhansel Tak Yakin Pertahankan Gelar di Dakar 2022

Pereli andal, Stephane Peterhansel, bertekad mempersembahkan posisi dalam lima besar pada debut Audi di Reli Dakar 2022. Sebuah target realistis jika mengingat jenis mobil bakal berbeda.

Édouard Boulanger, Stéphane Peterhansel

Foto oleh: Audi Communications Motorsport

Ketika banyak yang mengeluhkan tingkat kesulitan dan bahaya di ajang tersebut, ia mampu mengumpulkan 14 titel juara.

Pembalap Prancis itu menguasai Reli Dakar dari atas motor sebanyak enam kali, sebelum akhirnya mencari tantangan baru dengan kendaraan roda empat pada 1999.

Butuh lima tahun sebelum Peterhansel menggondol predikat paling tangguh di sana. Pada 2004, ia mencuri sukses bersama Mitsubishi. Setelah itu, pereli 56 tahun pindah ke berbagai pabrikan dan rata-rata memberikan mahkota juara kecuali dengan BMW.

Musim depan, sang juara bertahan Reli Dakar akan membela Audi Sport. Dengan diperkenalkannya era mobil hibrida, maka timbul tantangan berbeda pula. Peterhansel akan berada satu tim dengan Carlos Sainz dan Mattias Ekstrom.

Jika Sainz optimistis timnya bisa juara, Peterhansel lebih moderat jika mengingat tidak ada program balapan pemanasan yang diikuti. Audi lebih sibuk menguji mobil.

Baca Juga:

“Kami tidak melakukan reli apa pun sebelum (Dakar), tapi kami fokus pada program pengujian. Sebagai tambahan, kondisi Dakar 2022 akan berubah signifikan berdasarkan pada rute,” ucapnya.

“Tantangan itu yang harus dikuasai lebih dulu, dan artinya menyelesaikan tes beberapa ribu kilometer di gurun tanpa kemunduran besar. Mari sampai ke sana lalu saya akan senang dengan hasil lima teratas.

“Pada 2021, kami masih mengemudi di jalanan yang sangat berbatu. Januari nanti, gundukan pasir Quart Vide menunggu kami. Saya sudah menantikan berada di gurun. Itu mengingatkan saya pada Reli Dakar di Afrika.

“Bagi kami, kompetitor, bukan hanya soal kecepatan. Pemandangan menawarkan tantangan unik dan juga sangat penting. Seumur hidup, saya sudah biasa balapan di gurun di Afrika, Amerika Selatan, Asia dan Jazirah Arab. Saya kira itu akan jadi reli bagus.”

#302 X-Raid Mini JCW Team: Stéphane Peterhansel, Edouard Boulanger

#302 X-Raid Mini JCW Team: Stéphane Peterhansel, Edouard Boulanger

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Peterhansel bakal berkolaborasi kembali dengan navigatornya, Edouard Boulanger. Mereka baru bekerja sama setahun terakhir. Meski begitu, keduanya menemukan harmonisasi.

“Kami berbagi gairah yang sama untuk olahraga kami. Dia datang dari balap motor, yang mana, saya juga mulai dari sana dan dia melakoni reli ini selama bertahun-tahun. Dia kompeten, tenang dan mau belajar serta bekerja secara profesional,” ia mengungkapkan.

“Jika sebaliknya, kami tidak mungkin menjuarai Dakar 2021 bersama. Saya gembira memilikinya sebagai pendamping karena kami saling melengkapi dengan sempurna.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Prodrive Bakal Gunakan Biofuel di Reli Dakar 2022
Artikel berikutnya Laia Sanz, Pencetak Sejarah yang Selalu Haus Tantangan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia