Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Top 10: Hal menarik Dakar 2019

Meski menempuh rute lebih pendek, Reli Dakar 2019 diprediksi tetap akan seru. Simak ulasan Valentin Khorounzhiy dan Jamie Klein berikut!

#300 X-Raid Mini JCW Team: Carlos Sainz, Lucas Cruzä

#300 X-Raid Mini JCW Team: Carlos Sainz, Lucas Cruzä

Red Bull Content Pool

1. Hengkangnya Peugeot jadikan Al-Attiyah favorit

#101 Toyota Hilux: Nasser Al-Attiyah, Mathieu Baumel

#101 Toyota Hilux: Nasser Al-Attiyah, Mathieu Baumel

Foto oleh: Silk Way Rally

Menjadi runner-up di 2016 bersama Mini dan 2018 dengan Toyota, Nasser Al-Attiyah-Matthieu Baumel merupakan duet pesaing terdekat Peugeot, pabrikan juara kelas mobil dari 2016-2018.

Toyota Hilux terkadang melampaui 3008DKR. Serta pada beberapa stage di mana Peugeot tampil kencang -biasanya daerah ketinggian seperti di Argentina atau Bolivia- Al-Attiyah menjadi yang terbaik.

Dengan hengkangnya tim pabrikan Peugeot, serta permukaan lintasan lebih rendah, Altiplano menjadi salah satu gurun untuk ditaklukkan Al-Attiyah. Secara logika, sang pereli Qatar akan kalah.

Untuk pertama kalinya dalam empat tahun, Al-Attiyah tidak menjadi juara bertahan reli cross country FIA. Ia hanya mengikuti dua putaran tahun lalu, dengan hasil podium tertinggi.

Kemenangan keduanya datang setelah menaklukkan para kompetitornya, termasuk mobil buggy Mini di Reli Maroko, Oktober 2018. Salah satu atlet kontingen Qatar di Asian Games 2018 itu juga sempat memuncaki Silk Way Rally sebelum kerusakan diferensial bagian belakang mendepaknya dari tangga juara.

Meski Al-Attiyah bakal menjadi tumpuan Toyota, harapan untuk kembali menjadi jawara Dakar tidak hanya bertumpu padanya. Rekan setimnya, Giniel de Villiers dan Bernhard ten Brinke menempel cukup ketat, menjadikannya salah satu pesaing utama.

2. Mampukah mobil buggy Mini diandalkan?

#309 X-Raid Mini John Cooper Works Buggy Team: Cyril Despres, Jean-Paul Colet

#309 X-Raid Mini John Cooper Works Buggy Team: Cyril Despres, Jean-Paul Colet

Foto oleh: Rally Du Maroc

Mundurnya Peugeot tidak mengubah susunan pembalapnya, mengingat tiga diantaranya bernaung bersama X-raid Mini dengan mobil buggy. Carlos Sainz, Stephane Peterhansel, dan Cyril Despres seolah meneruskan perjuangan pabrikan berlogo singa, meski dibayangi isu reliabilitas.

Skuat X-raid telah menurunkan tiga buggy musim lalu, namun tak membuahkan hasil berarti setelah Bryce Menzies dan Yazeed Al-Rajhi mengalami kecelakaan parah di stage kedua, sementara Mikko Hirvonen berakhir di tempat ketiga.

Di balik pernyataan mengenai besarnya evolusi mobil sejak pertama kali mencobanya, Sainz sendiri masih ragu soal reliabilitas karena kurangnya pengalaman mobil di kompetisi. Debutnya bersama mobil buggy di Reli Maroko diwarnai oleh masalah girboks. Beruntung Despres mampu menunjukkan potensi mobil dengan menyabet podium ketiga.

3. Kontribusi Mini 4x4

 

#303 X-Raid Team Mini: Jakub Przygonski, Tom Colsoul

#303 X-Raid Team Mini: Jakub Przygonski, Tom Colsoul

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Jakub Prygonski, peraih podium kedua Reli Maroko 2018 bersama Mini John Cooper Works Rally, berpotensi menambah raihan skuat X-raid. Mobil 4x4 mereka dinilai tidak cukup tangguh melawan Peugeot dan Toyota beberapa musim belakangan, serta akan kesulitan menaklukkan bukit pasir dibanding buggy.

Pun demikian, sejumlah kesuksesan telah diukir, seperti saat Przygonski menjadi juara cross country, sementara Yazeed Al-Rajhi -kembali ke 4x4 setelah menggeber buggy tahun lalu, mengklaim Silk Way Rally.

Sebagai peraih tempat kelima Dakar 2018, Przygonski digadang-gadang sebagai favorit kelas 4x4 selain pemenang Dakar dua kali, Nani Roma, yang kembali ke Mini musim lalu namun harus mundur lebih awal akibat cedera.

Al-Rajhi dan pemenang lima stage, Orlando Terranova juga berpotensi menjadi pesaing kuat jika 4x4 cukup kompetitif, sementara Boris Garafulic, melengkapi lima pembalap JCW Rally, menargetkan 10 besar.

4. Loeb si kuda hitam

Sébastien Loeb, Peugeot 3008DKR

Sébastien Loeb, Peugeot 3008DKR

Foto oleh: Sébastien Loeb Racing

Sebagai pembalap pabrikan Peugeot, Sebastien Loeb mampu menaklukkan berbagai permukaan bersama co-driver Daniel Elena. Namun, keduanya menelan pil pahit seusai gelaran Reli Dakar.

Dominasi pabrikan Prancis selama tiga tahun berturut-turut tak mampu dimanfaatkan sang juara WRC sembilan kali untuk merengkuh titel. Banyak pihak meragukan, termasuk Loeb, tentang peluangnya menjuarai Dakar. Tak butuh lama untuk menjawab pertanyaan tersebut setelah ia membela tim privat PH Sport, dengan 3008DKR spek 2017.

Logis bila Al-Attiyah menjagokannya. Dengan pengalaman mengunci podium Reli Dakar 2017, mobil tersebut diharapkan bisa menaklukkan lintasan lebih pendek.

Dikenal sebagai pembelajar cepat, Loeb dan Elena tak luput dari kesalahan di beberapa stage menantang, serta kewalahan menghadapi bukit pasir dibanding para rivalnya. Selain itu, kurangnya dana dan personil dibanding tim pabrikan akan berpengaruh. Tak heran bila ia bersama rekan setimnya, Harry Hunt dan Pierre Lachaume, disebut-sebut sebagai kuda hitam.

Baca Juga:

5. Persaingan antar pembalap KTM

#3 Red Bull KTM Factory Racing KTM: Toby Price

#3 Red Bull KTM Factory Racing KTM: Toby Price

Foto oleh: KTM Images

KTM meneruskan dominasi Dakar di kelas motor beberapa musim ke belakang. Uniknya tiga pembalap berbeda menjadi juara usai Marc Coma memutuskan gantung helm. Toby Price merengkuh gelar 2016, sebelum Sam Sunderland dan Matthias Walkner meneruskan jejaknya. Ketiganya kini tengah mengincar titel kedua.

Berstatus juara bertahan FIM Cross-Country Rallies dan pemenang Reli Maroko, Price tentu lebih diunggulkan. Namun dengan cedera pergelangan tangan saat latihan yang memaksanya melakukan operasi, langkahnya mungkin akan sedikit terhambat.

Sementara itu, Walkner, pemakai nomor 1, menekankan bahwa dirinya tengah diliputi motivasi ketimbang tekanan. Bagi Sunderland, gundukan pasir bisa menjadi keuntungan.

Melengkapi lini pembalap KTM Red Bull adalah Luciano Benavides, adik dari pembalap Honda, Kevin. Ini merupakan penampilan keduanya sejak debut pada Dakar 2018, dan ia menargetkan posisi 10 besar.

Sementara itu, Laia Sanz akan menghadapi Dakar kesembilan bersama pabrikan asal Mattighofen, Austria, tanpa target apapun usai sembuh dari penyakit yang membuatnya melewatkan beberapa balapan cross-country, termasuk Maroko.

6. Perburuan gelar Barreda

Joan Barreda, Monster Energy Honda Team

Joan Barreda, Monster Energy Honda Team

Foto oleh: Monster Energy

Berbekal waktu tercepat di 21 stage, Joan Barreda menjadi pemenang terbanyak dari seluruh peserta Dakar kelas motor. Namun hingga kini ia tak kunjung menjadi juara.

Pembalap berusia 35 tahun itu menganggap dirinya sebagai juara di hati pada 2017, saat penalti satu jam diterima oleh seluruh pembalap Honda, membuatnya melorot ke posisi kelima. Tahun lalu, jalannya menuju juara hancur setelah kecelakaan di stage ketujuh, membuatnya cedera lutut.

Barreda bangkit untuk memenangi Reli Merzouga di Maroko sebelum dibekap luka di pergelangan tangan saat menjalani Reli Atacama di Cili hingga harus dioperasi.

Ia mengaku telah fit 100% jelang Dakar 2019 meski mendapat tekanan baik dari KTM maupun sesama pembalap Honda demi merengkuh trofi.

Paulo Goncalves kembali setelah absen musim lalu, sementara runner-up 2018, Kevin Benavides berharap bisa tampil lebih baik. Ricky Brabec, finis ketiga di Reli Maroko 2018, bersama Nacho Cornejo melengkapi lini pembalap pabrikan sayap tunggal.

Pabrikan kompetitor Yamaha juga bersiap memperbaiki penampilan buruk 2018 sekaligus kembali meraih juara sejak 1998, dengan lini pembalap Adrien van Beveren yang sempat memimpin hingga mengalami kecelakaan di Stage 10 tahun lalu. Ia akan ditemani Xavier de Soultrait, Franco Caimi, dan Rodney Fagotter (pembalap pendukung).

Merek saudari KTM, Husqvarna akan mengandalkan Pablo Quintanilla dan Andrew Short, sementara eks pembalap Honda, Michael Metge bergabung dengan adiknya, Adrien di tim Sherco TVS.

7. Persaingan truk De Rooy versus Kamaz

#503 Iveco: Gerard De Rooy, Darek Rodewald, Moises Torrallardona; #505 Iveco: Federico Villagra, Adrian Artura Yacopini, Ricardo Adrian Torlaschi; #509 Iveco:  Ton Van Genugten,  Bernard Der Kinderen, Peter Willemsen; #513 Iveco:  Maurik Van Den Heuvel,  Martijn Van Rooij, Peter Kuijpers

#503 Iveco: Gerard De Rooy, Darek Rodewald, Moises Torrallardona; #505 Iveco: Federico Villagra, Adrian Artura Yacopini, Ricardo Adrian Torlaschi; #509 Iveco: Ton Van Genugten, Bernard Der Kinderen, Peter Willemsen; #513 Iveco: Maurik Van Den Heuvel, Martijn Van Rooij, Peter Kuijpers

Foto oleh: A. Vincent / DPPI

Di atas kertas, duel sengit akan terpusat antara Kamaz (Rusia) dan IVECO De Rooy (Belanda). Sejak 2009, hanya produsen truk Negeri Kincir Angin yang mampu menyamai pencapaian Kamaz, tepatnya di 2012 dan 2016 bersama Gerard de Rooy. Bersama pembalap Argentina, Federico Villagra, ia kembali berusaha menekan dominasi Kamaz.

Namun produsen truk Negeri Beruang Putih juga menunjuk pembalap kuat yang akan membawa truk anyar KAMAZ-43509. Dua varian transmisi otomatis akan dipercayakan kepada Eduard Nikolaev, juara Dakar dua musim terakhir, serta Ayrat Mardeev.

Untuk transmisi manual akan digeber oleh Dmitry Sotnikov dan kampiun 2014, Andrey Karginov, kampiun Silk Way Rally 2018.

Jika keduanya apes, kandidat lainnya seperti Tatra (Alex Loprais) atau LIAZ (Martin Macik) berpeluang juara.

8. SxS makin ramai

#356 Can-Am SxS: Reinaldo Varela, Gustavo Gugelmin

#356 Can-Am SxS: Reinaldo Varela, Gustavo Gugelmin

Foto oleh: A.S.O.

Sejak diluncurkan pertama dua tahun lalu, kelas SxS semakin diminati oleh tim dan pabrikan. Pembalap kategori quad, Ignacio Casale dan Sergey Karyakin memutuskan hijrah ke SxS untuk menghindari cedera. Karyakin, rekan setim Aleksandr Dorossinskij, telah memuncaki kelas di Silk Way Rally dan Reli Maroko.

Casale akan bermitra dengan kompatriotnya, Chaleco Lopez -finis ketiga di Dakar 2010 kelas motor-. Gerard Farres, eks pembalap pendukung Lopez musim 2017, juga merupakan debutan SxS.

Robby Gordon akan menggeber UTVnya sendiri ke dalam kompetisi, namun akan bertarung di kelas mobil dengan regulasi berbeda. Sesama jagoan off-road, Casey Currie akan mewakili Amerika Serikat di SxS.

Farres dan Curie, pemenang event persiapan Dakar, yakni Desafio Inca di Peru, bakal membela Monster Energy Can-Am, yang juga menaungi Reinaldo Varela.

9. Jaminan juara baru kelas quad

#249 Yamaha: Nicolas Cavigliasso

#249 Yamaha: Nicolas Cavigliasso

Foto oleh: A.S.O.

Selain Karyakin dan Casale, kelas quad juga kehilangan garda depan seperti Alexis Hernandez (ke SxS), sementara juara cross-country dunia, Aleksandr Maksimov melewatkan Dakar tahun ini akibat masalah dana. Dengan demikian, lini pembalap quad kian sedikit, tapi peluang menjadi juara baru pun makin terbuka lebar. 

Pembalap Argentina, Nicolas Cavigliasso dan Jeremias Gonzalez merengkuh podium di belakang Casale tahun lalu, dan kembali menjadi unggulan. Mereka akan bersaing dengan Drag'on Rally, diperkuat Axel Dutrie dan Nelson Sanabria. Keempatnya memakai ATV Yamaha -selalu menjadi juara sejak dibuka pada 2009-.

Pabrikan garpu tala diprediksi akan meneruskan rekor, terlebih partisipasi Juan Carlos 'Chavo' Salvatierra, pembalap reguler kelas motor yang pindah ke Barren, tengah diragukan setelah perselisihan dengan pihak penyelenggara ASO. 

10. Rute tahun ini lebih monoton?

Dakar 2019 akan menjadi gelaran pertama yang bertempat hanya di satu negara setelah Bolivia dan Argentina menyatakan mundur sebagai tuan rumah. Balapan akan menempuh 10 stage, terdiri dari 2.951 kilometer untuk motor dan 3.096 km untuk mobil, dimulai dan diakhiri di Lima, ibukota Peru. 

Juara bertahan kelas motor, Walkner berkomentar, "Ketinggian Bolivia, curah hujan dan trek seperti WRC di Argentina tidak lagi hadir [untuk rute 2019]. 

"Dakar terbaik ada di 2015 karena sangat bervariasi. Selama 10 hari saya merasakan empat musim dari laut hingga salju. Itulah yang membuatnya spesial. Tahun ini dengan 70 persen terdiri dari gundukan dan pasir, mungkin akan terasa monoton. 

"Bagi saya, selalu menjadi fakta bahwa Anda melihat begitu banyak selama 14 hari yang tidak bisa dilihat pada lima tahun di motocross. Saya penasaran dan semoga saja saya salah. Jika tidak, mungkin saya bisa bilang saya telah menjadi juara terakhir Dakar yang sesungguhnya," pungkas Walkner. 

Sainz, kampiun empat roda, mengatakan bahwa rute berpasir tak akan mengurangi tantangan Dakar. 

"Saya berekspektasi Dakar intens dan rumit," tutur ayah pembalap Formula 1, Carlos Sainz Jr. itu. “Meski lebih pendek, persentase gundukan pasir mendekati 100 persen, jadi stage berjarak 300 kilometer akan membutuhkan waktu lima jam, ditambah jebakan tiap menit dan tekanan besar di tiap stage.

“Tekanan tahun ini akan lebih tinggi, begitu pula jumlah insiden. Setiap hari, setiap kilometer, akan terjadi berbagai hal. Sampai kilometer akhir dan sampai Anda menyentuh garis finis, Anda tidak akan bisa rileks. Jika Anda punya keunggulan 20 menit di hari terakhir dan ada gundukan pasir di depan, Anda tidak bisa rileks," tutupnya

Reli Dakar 2019 akan berlangsung 7 hingga 17 Januari.

#300 X-Raid Mini JCW Team: Carlos Sainz, Lucas Cruz

#300 X-Raid Mini JCW Team: Carlos Sainz, Lucas Cruz

Foto oleh: Red Bull Content Pool

#301 Toyota Gazoo Racing SA: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

#301 Toyota Gazoo Racing SA: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

Foto oleh: Toyota Gazoo Racing South Africa

#301 Toyota Gazoo Racing SA: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

#301 Toyota Gazoo Racing SA: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

Foto oleh: Toyota Gazoo Racing South Africa

#302 Toyota Gazoo Racing SA: Giniel De Villiers, Dirk Von Zitzewitz

#302 Toyota Gazoo Racing SA: Giniel De Villiers, Dirk Von Zitzewitz

Foto oleh: Toyota Gazoo Racing South Africa

#306 PH-Sport Peugeot 3008 DKR: Sébastien Loeb, Daniel Elena

#306 PH-Sport Peugeot 3008 DKR: Sébastien Loeb, Daniel Elena

Foto oleh: PH-Sport

#306 PH-Sport Peugeot 3008 DKR: Sébastien Loeb, Daniel Elena

#306 PH-Sport Peugeot 3008 DKR: Sébastien Loeb, Daniel Elena

Foto oleh: PH-Sport

#371 Yamaha: Camelia Liparoti, Rosa Romero

#371 Yamaha: Camelia Liparoti, Rosa Romero

Foto oleh: Yamaha Motor Racing

#3 Red Bull KTM Factory Racing KTM: Toby Price

#3 Red Bull KTM Factory Racing KTM: Toby Price

Foto oleh: KTM Images

#3 Red Bull KTM Factory Racing KTM: Toby Price

#3 Red Bull KTM Factory Racing KTM: Toby Price

Foto oleh: KTM Images

#15 Monster Energy Honda Team Honda: Ricky Brabec

#15 Monster Energy Honda Team Honda: Ricky Brabec

Foto oleh: Honda Racing

#10 Monster Energy Honda Team Honda: José Ignacio Cornejo Florimo

#10 Monster Energy Honda Team Honda: José Ignacio Cornejo Florimo

Foto oleh: Honda Racing

11

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Keuntungan Dakar 2019 diprediksi mencapai Rp853 miliar
Artikel berikutnya FIM ingin Dakar masuk kalender Cross Country

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia