Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Toyota buru kemenangan perdana Dakar

Toyota Gazoo Racing South Africa harus memaksimalkan peluang untuk memenangi Dakar pertama mereka tahun ini.

#301 Toyota Gazoo Racing SA: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

#301 Toyota Gazoo Racing SA: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

Toyota Gazoo Racing South Africa

Dua tahun terakhir, Toyota hanya kalah dari Peugeot yang sangat mendominasi dengan Stephane Peterhansel (2017), dan Carlos Sainz (2018). Tahun lalu, Nasser Al-Attiyah dan Giniel de Villiers bahkan menempati posisi kedua dan ketiga klasemen akhir.

Absennya Peugeot pada gelaran reli cross-country paling bergengsi tahun ini memberi Toyota peluang untuk berjaya, adapun Dakar 2019 akan dimulai Senin (7/1).

“Tahun lalu target kami juga menang, tapi tahun ini kami harus melakukannya. Kami memiliki mobil bagus, pembalap bagus, tim yang sama dari tahun lalu. Itu adalah kontinuitas yang positif,” ujar manajer tim, Glyn Hall, kepada Motorsport.com.

“Kami punya dua peluang menang (di 2018), namun kami finis kedua dan ketiga. Tahun ini kami harus menggapainya.”

Baca Juga:

Line-up Toyota dilengkapi dengan pembalap ketiga, Bernhard ten Brinke, yang tahun lalu mengklaim satu kemenangan stage.

Toyota mendapat perlawanan sengit dari X-raid Mini team, yang merekrut tiga pembalap pabrikan Peugeot untuk mengendarai mobil bug mereka, dan juga menurukan lima mobil 4x4. Selain itu, Sebastien Loeb juga patut diperhitungkan.

“Kami berharap bisa melakukan pekerjaan sangat baik, kami harus memberi Toyota kemenangan pertama, yang belum mereka raih,” tambah de Villiers, juara Dakar 2009, kepada Motorsport.com.

“Kami memiliki tekanan sama seperti tahun lalu dengan Peugeot, saya rasa kami mungkin memiliki peluang sedikit lebih besar saat ini karena tak ada tim pabrikan (Peugeot), namun ini akan jadi balapan sulit. Tim yang melakukan kesalahan paling sedikit akan menang.”

Al-Attiyah, yang menang dengan Volkswagen (2011), dan Mini (2015), yakin akan peluangnya tahun jika melihat rute yang didominasi bukit pasir.

“Musim lalu kami memiliki peluang besar untuk menang, namun kami memiliki masalah teknis. (Sementara) Peugeot memiliki empat mobil, dan mereka membantu satu sama lain,” tambah Attiyah, yang juga meramaikan Asian Games 2018 di cabang olahraga menembak.

“Tahun ini kami coba memberi Toyota kemenangan bersejarah di Dakar. Ini adalah (rute) Dakar favorit saya, dengan 70% didominasi bukit.”

Untuk persiapan mobil, Hall membeberkan timnya hanya melakukan perubahan minor pada Toyota Hilux, yang mereka gunakan tahun lalu.

“Basisnya masih sama, kami mengubah sistem pendingin karena kami terlalu banyak mengalami masalah pendingin tahun lalu,” terangnya.

“Kami juga banyak mengubah suspensi, dan peredam kejut. Kami membuat mobil lebih nyaman bagi para pembalap, karena kursi mereka terlalu tinggi.

“Kami juga menggunakan pembatas udara yang 1mm lebih kecil dari tahun lalu, yang berdampak penurunan tenaga lima persen. Namun, kami juga sedikit mengubah karakteristik mesin.”

#302 Toyota Gazoo Racing SA: Giniel De Villiers, Dirk Von Zitzewitz

#302 Toyota Gazoo Racing SA: Giniel De Villiers, Dirk Von Zitzewitz

Photo by: Toyota Gazoo Racing South Africa

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FIM ingin Dakar masuk kalender Cross Country
Artikel berikutnya Dakar Stage 1: Al-Attiyah puncaki sesi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia