Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Upaya Penyelenggara Selamatkan Reli Dakar 2021

Memastikan Reli Dakar 2021 terus berjalan di tengah pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Penyelenggara, Organisasi Olahraga Amauri (ASO), menjelaskan bagaimana event dapat digelar dalam batasan ketat negara tuan rumah Arab Saudi.

Watch: Dakar 2021: Pembukaan

Penutupan perbatasan darat, laut, dan udara hanya 13 hari sebelum dimulainya Reli Dakar 2021 memantik ASO. Namun, menghadapi pembatasan yang diberlakukan Arab Saudi untuk membatasi penyebaran virus corona, penyelenggara berhasil mencarter 18 penerbangan untuk menjamin kehadian para peserta.

Di tengah liburan Natal dan dengan ribuan kompetitor, mekanik dan anggota bivak Dakar lainnya yang khawatir tentang pembatalan penerbangan mereka ke Jeddah, David Castera serta timnya - bersama koordinator umum, Thomas Cerf-Mayer, sebagai kepala - bekerja untuk memastikan tidak ada peserta yang tertinggal.

Meski ditopang kekuatan ekonomi dan kontak tingkat atas dengan pemerintah negara tuan rumah Dakar edisi ke-43, ASO juga dituntut harus inventif. Sebanyak 18 pesawat carter digunakan untuk mengangkut peserta dan tim ke Jeddah dengan izin khusus dari Arab Saudi pada total 21 penerbangan.

Ini menggantikan sepertiga penerbangan komersial dari jumlah total kompetitor (509 sebelum pemeriksaan teknis dan administratif pada 1 dan 2 Januari), serta petugas yang telah memesan penerbangan sendiri. ASO telah merencanakan pula 10 penerbangan dari Madrid, Barcelona, Lisbon, Paris, Amsterdam, Frankfurt, Munich serta Praha untuk mentransfer sisa dua pertiga dari peserta Dakar.

“Hari-hari ini mereka berterima kasih kepada kami bahkan sebelum start, orang-orang berpikir bahwa tidak ada cara untuk mengadakan Dakar dan sekarang mereka di sini. Mereka sangat gembira,” tutur kata Castera kepada Motorsport.com.

“Jika kami di sini, itu karena Arab Saudi menginginkannya. Saya melihat beritanya (penutupan perbatasan) sangat terlambat, sekitar pukul 10:15 pada Minggu tanggal 20 Desember. Saya segera menelepon atasan saya dan mereka memberi tahu saya keesokan paginya, bahwa kami akan berbicara dengan kontak kami di Arab Saudi.

“Dari saat pertama mereka memberi tahu kami bahwa negara ditutup, tetapi jika kami bisa mendapatkan peserta di sana, tidak akan ada masalah. Ini rumit, kami harus menemukan orang untuk bekerja di tengah (perayaan) Natal. Kami berhasil melakukannya bagus, namun Minggu malam hingga Senin malam sangat buruk (situasinya).”

Menjelang Natal, ASO berhasil menambah delapan pesawat carter hanya dalam tiga hari yang berangkat dari Dubai, Paris dan Praha. Semua harus mematuhi langkah-langkah sanitasi, dibatasi hingga 80 persen kapasitas, serta dengan jumlah kargo yang terbatas untuk menghindari keharusan mengisi bahan bakar.

Sepertiga dari kompetitor, kru, dan anggota bivak lainnya (sekitar 700 orang) dipindahkan ke sana dari 47 negara berbeda. Kasus kontingen Inggris menjadi istimewa, berkat tim Bahrain Raid Xtreme yang dikelola oleh Prodrive, menggunakan pesawat pribadi, ASO dapat mendatangkan anggota Inggris lainnya yang tertinggal.

“Untungnya, ketika rombongan kedua tiba, kami memutuskan untuk menyewa dan kami sudah memiliki 10 (pesawat), dengan lebih dari setengah peserta di dalamnya,” kata Castera.

“Yang paling sulit adalah pengangkutan awal ke carter, karena ada 47 kewarganegaraan di sini. Semua yang tidak ada, itu karena masalah Covid-19 (termasuk Ivan Jakes) dan bukan karena transportasi, yang merupakan tujuan kami.”

 

Ketika ditanya apakah sempat ada kekhawatiran Dakar batal digelar atau ditunda, Castera menekankan, masa depan event reli itu bergantung pada kelanjutannya sesuai rencana.

 

“Dari Minggu (20/12/2020) malam sampai Senin (21/12/2020), saya memikirkan 10.000 hal, tetapi segera setelah kami berbicara dengan Arab Saudi, saya diyakinkan,” ucap Castera.

“Saya selalu positif dan saya tahu kami bisa melakukannya. Tidak ada pilihan lain, karena jika tidak ada Dakar tahun ini, akan menjadi sangat, sangat rumit bagi tim setelah setahun dengan hampir tidak ada kompetisi. Banyak sekali tim yang akan jatuh. Itu juga untuk menyelamatkan ekonomi reli di masa depan.”

Team Manager KTM Factory Racing Rally, Jordi Viladoms, merupakan salah satu dari banyak peserta yang memuji aksi dan tindakan cepat ASO.

“Kenyataan kami semua di sini, serta semuanya berjalan ke arah yang tepat, tentunya ASO harus diberi selamat, karena dengan semua rintangan dan masalah dengan Covid-19 di tingkat internasional, membawa semua orang ke sini itu hampir merupakan keajaiban,” ujarnya.

“Kami sangat bersyukur mereka (ASO) bisa memastikan event ini tetap berjalan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Joan Barreda Prediksi Etape 1 Tak Akan Sesulit Stage 2
Artikel berikutnya Rivalitas Toyota dan X-raid Mini di Dakar 2021 Bergerser ke Ranah Politis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia