Bos DTM Ingin Track Limit Dihapus
Bos DTM, Gerhard Berger, berharap regulasi track limits dihapuskan dari balap mobil. Ia menilai lebih menyenangkan menonton lomba penuh risiko seperti MotoGP.
Foto oleh: Alexander Trienitz
Aturan pembatasan lintasan masih diliputi tanda tanya terutama ketidakjelasan soal ketentuan penalti. Di Formula 1 2021, setiap selesai balapan, selalu timbul ketidakpuasan terutama dari pembalap yang melebar melewati batas trek.
Berger menyarankan agar trek dibangun sedemikian rupa sehingga pembalap tidak perlu menghadapi sanksi, tapi tetap aman ketika melebar saat bermanuver.
“Hari ini, kita bicara terus menerus tentang beberapa jenis hukuman karena seseorang mengemudi keluar trek untuk waktu singkat,” ujarnya dalam podcast F1 Nation.
“Itu sampah. Saya tak tahan mendengar itu lagi. Keluar dari trek! Jika lebih kencang di sana, Anda akan mengemudi di sana. Setidaknya itu yang terjadi di hari-hari aktif saya.”
Pria Austria tersebut berkecimpung di dalam kokpit mobil F1 sejak 1984 sampai 1997. Ia bahkan pernah menghuni peringkat ketiga klasemen pembalap musim 1988 dan 1994.
Rute modern sekarang terdiri dari aspal yang lebar, sementara pada eranya terdapat kerikil atau rumput di tepi lintasan.
“Biasanya tidak lebih kencang dan Anda merusakkan sesuatu jika di sana ada lapisan kerikil di sana, contohnya. Tapi, sekarang, Anda mengemudi di tepi jalan dan Anda tidak merasakan apa pun. Ada aturan yang benar-benar tidak bisa saya tahan,” ia melanjutkan.
Berger menginginkan balap mobil yang lebih menghibur dengan para pembalap lebih berani bermanuver seperti pada motor. Jika kondisinya seperti sekarang, F1 mungkin makin kehilangan penonton.
“Ketika saya menyaksikan risiko MotoGP dan dibandingkan, mereka lebih menantang. Saya yakin para penggemar lebih ingin menonton itu. Kalau tidak, mereka akan kehilangan ketertarikan kepada olahraga kami,” katanya.
Kondisi cuaca dan jadwal balapan bisa jadi tantangan tersendiri. Ketika ditanya tentang seberapa penting menggelar lomba tepat waktu, Berger punya jawaban tersendiri karena regulasi DTM dan balapan lain berbeda.
“Tidak mudah. Belakangan, tanggung jawab berada di tangan direktur balap. Promotor menjalankan bisnis tapi FIA mengurus dengan isu keselamatan,” ia menuturkan.
“Kami tidak punya FIA dalam DTM, tapi asosiasi nasional yang mengelola kepatuhan sehingga sesuai aturan. Jadi saya tidak bisa memutuskan apa yang saya inginkan. Tentu saja, saya bicara dengan direktur balap dan mencoba mendorong topik ini sejauh mungkin. Karena jika kami pergi terlalu jauh, penggemar tidak mau lagi menonton balapan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments