Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ekstrom Khawatir Era DTM GT3 Dibanjiri Pay Driver

Mattias Ekstrom mengaku khawatir, bahwa DTM akan dibanjiri para pay driver saat kejuaraan beralih ke regulasi GT3 pada 2021.

Start action, Mike Rockenfeller, Audi Sport Team Phoenix, Audi RS 5 DTM leads

Alexander Trienitz

DTM bakal mengalami transformasi besar tahun ini, ketika mobil Class One dengan downforce tinggi digantikan mesin GT3 yang relatif lebih lambat dan lebih mudah dikemudikan.

Perubahan tersebut juga akan menandai akhir dari partisipasi pabrikan di DTM, yang mana tim-tim privateer sekarang diharuskan untuk meningkatkan anggaran mereka sendiri.

DTM selalu dikenal menarik talenta top. Banyak pembalap datang dari kejuaraan lain, seperti Formula 1 yang berbaur dengan pendatang baru dari F3 Eropa, untuk membentuk salah satu grid paling kompetitif di kejuaraan mana pun.

Namun keinginan terlibat pada balap mobil listrik dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong pabrikan melihat ajang lain, menjadikan DTM sebagai kejuaraan yang dipimpin privateer.

Dua kali juara DTM dan pembalap Audi, Mattias Ekstrom, pun khawatir citra DTM bakal berubah dengan cepat saat era GT3 bergulir nanti. Pasalnya, tim-tim privateer kemungkinan lebih menyukai pembalap yang didukung kekuatan finansial.

“Saya pikir DTM akan selalu berusaha memposisikan diri sebagai kejuaraan dengan pembalap terbaik dari yang terbaik,” kata Ekstrom kepada Motorsport.com tahun lalu.

“Dan seringkali, yang terbaik dari yang terbaik juga memiliki permintaan yang lebih tinggi dalam hal permintaan keuangan dan sebagainya.

“Bagi saya yang tidak memiliki dukungan pabrikan, akan sangat sulit menjadi menarik bagi pembalap dan tim yang berada pada tingkat profesional, serta yang tidak membiayai diri mereka sendiri dengan gentleman driver.

“Jika DTM akan mulai jadi platform seperti itu, maka gentleman driver atau pay driver akan datang. Saya pikir itu akan sangat cepat mengubah citra kejuaraan.

“Dari tempat di mana pembalap terbaik mengemudi, jadi tempat di mana orang bisa membayar untuk balapan. Itu adalah satu hal yang saya khawatirkan dan saya juga takut (DTM) akan berakhir seperti itu.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kehilangan Kursi F1, Alexander Albon Banting Setir ke DTM
Artikel berikutnya Kalender DTM 2021 Dirilis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia