Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Komentar Audi tentang DTM, Super GT, dan Formula E

Salah satu pabrikan peserta DTM, Audi, berbicara sejumlah hal terkait musim balap 2019, termasuk di ajang balap lain seperti Super GT dan Formula E.

Dieter Gass, head of DTM Audi Sport

Foto oleh: Audi Communications Motorsport

Motorsport.com mewawancarai Dieter Gass, Direktur Motorsport Audi, di sela-sela balapan akhir pekan DTM Brands Hatch, 11 dan 12 Agustus. Sejauh ini, pabrikan berlogo empat cincin tersebut telah menyiapkan berbagai aspek, seperti mesin dan mempersiapkan tim pelanggan tambahan untuk melengkapi grid.

Dengan hengkangnya Mercedes dari DTM pada akhir musim, praktis Audi dan BMW menjadi dua penantang tersisa. Gerhard Berger selaku bos utama balap mobil siluet Jerman memutuskan supaya lebih banyak tim privateer berlaga, dengan target awal grid diisi minimal 16 mobil.

Saat ditanya apakah tertarik merekrut para pembalap Mercedes, Gass menyerahkan seluruh keputusannya kepada masing-masing tim pelanggan.

“Kalau bisa memenuhi target [membawa tim pelanggan], saya tidak ada urusan dengan siapa saja pembalapnya, terserah masing-masing tim,” terang Gass. “Artinya, saya tidak tertarik menampung pembalap Mercedes.”

Gass mengakui bahwa huruf D pada DTM yang merupakan singkatan dari Deutsche (Jerman) merupakan salah satu penghalang bagi kejuaraan tersebut untuk memperluas pasar, baik dengan menggelar balap di belahan dunia lain maupun menarik pabrikan non-Jerman.

“Ada dilema mengenai penggunaan nama DTM. Banyak orang tahu balapan DTM, tapi, huruf D di kejuaraan tersebut sekaligus menjadi pembatas bagi kami untuk memperluas pasar ke luar Jerman.”

Dengan disahkannya aturan Class One antara dengan Super GT, ada secercah harapan bagi DTM untuk menarik pabrikan pengganti Mercedes, terlebih dengan rencana pabrikan Inggris, Aston Martin, untuk bergabung.

Saat ditanya mengenai rencana balap di Super GT, Gass mengaku belum memiliki rencana lebih lanjut. Menurutnya, mitra Audi di Jepang sekaligus peserta kelas GT300, Hitotsuyama Audi, telah tampil apik di balap GT Jepang tersebut.

“Dua tahun lalu, saya berkunjung ke Sugo dan bertemu dengan tim pengguna Audi di GT300, Hitotsuyama,” kenang Gass. “Tidak ada yang tidak mungkin, mengingat mereka juga sangat tertarik untuk mengembangkan diri.”

Robin Frijns, salah satu pembalap Audi di DTM, pernah berlaga di Formula E pada musim ketiga. Gass menampik dugaan bahwa Frijns akan kembali berlaga di balap mobil elektrik musim 2018/19.

“Itu hanya spekulasi, saya tidak berani komentar apa-apa,” pungkasnya.

Wawancara oleh Jamie Klein

Dieter Gass, Head of DTM Audi Sport
Dieter Gass, Head of DTM Audi Sport dengan Mattias Ekström, Audi Sport Team Abt Sportsline
Jamie Green, Audi Sport Team Rosberg, Audi RS 5 DTM
Jamie Green, Audi Sport Team Rosberg, Audi RS 5 DTM
René Rast, Audi Sport Team Rosberg, Audi RS 5 DTM
Mike Rockenfeller, Audi Sport Team Phoenix, Audi RS 5 DTM
Robin Frijns, Audi Sport Team Abt Sportsline, Audi RS5 DTM
Robin Frijns, Amlin Andretti Formula E Team
#21 Hitotsuyama Audi R8 LMS
#21 Hitotsuyama Audi R8 LMS
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Opini: Menebak rencana jangka panjang Class One
Artikel berikutnya DTM Jadi Pelarian Bintang Formula 1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia