Liam Lawson Ambil Alih Puncak Klasemen DTM 2021
Liam Lawson telah mengambil alih komando dalam pertarungan gelar DTM 2021. Pembalap muda Red Bull itu kini unggul 10 poin atas rival terdekatnya, Marco Wittmann, setelah akhir pekan memuaskan di Assen.
Podium: Liam Lawson, AF Corse
Gruppe C GmbH
Dalam dua race Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) atau balap mobil turing Jerman di Assen, 18-19 September kemarin, Liam Lawson tampil solid. Ia memang tidak menang, namun tetap mampu meraih podium.
Pada Race 1, yang dimenangi pembalap Walkenhorst Motorsport-BMW Marco Wittmann, Lawson finis di posisi ketiga. Lalu di Race 2, driver Red Bull AF Corse-Ferrari itu keluar sebagai runner-up, di belakang Lucas Auer (Winward-Mercedes).
Hasil itu cukup untuk mengantarkan Liam Lawson menggeser Kelvin van der Linde (Abt Sportsline-Audi), yang mengalami akhir pekan sulit di Sirkuit Assen, Belanda, dari posisi puncak klasemen sementara.
Lawson layak mendapatkan kredit khusus atas performa impresifnya. Pasalnya, pembalap 19 tahun itu tidak hanya tampil bersaing di DTM saja musim ini, namun juga dalam Formula 2 (F2).
Dengan gaya balap yang sama sekali berbeda antara dua seri yang diikutinya, pembalap binaan Red Bull itu mampu beradaptasi dengan cepat. Bahkan kini peluangnya menjadi juara makin terbuka lebar.
Dengan dua putaran tersisa di Hockenheimring (2-3 Oktober) dan Norisring (9-10 Oktober), Lawson jadi pembalap yang harus dikalahkan oleh rival-rival utamanya, Wittmann, Van der Linde dan Maximilian Gotz (HRT-Mercedes).
Kini Lawson telah membukukan total 175 poin. Ia unggul 10 angka atas Wittmann, 15 poin dengan Van der Linde serta 20 angka di depan Gotz. Masih ada 56 poin maksimal yang bisa diraih dalam DTM musim 2021.
“Ya, jika Anda melihat poin, ini jelas merupakan akhir pekan yang sangat baik untuk saya. Sangat positif bahwa kami sekarang memimpin di fase yang menentukan. Kami mampu memaksimalkan sirkuit yang sesuai dengan Ferrari (488 GT3 Evo),” kata Lawson.
Liam Lawson, AF Corse Ferrari 488 GT3 Evo
Foto oleh: Gruppe C GmbH
“Sekarang, sayangnya, kami disuguhkan dengan beberapa sirkuit yang tidak begitu cocok untuk mobil kami dan yang saya juga kurang tahu. Saya belum pernah ke Norisring, meskipun terlihat epik dalam gambar,” pembalap Selandia Baru itu menambahkan.
Lawson, bagaimanapun, tak kecewa gagal menang di Assen. Menurutnya, hasil yang diraih sudah maksimal. Pada Race 1 ia tidak punya peluang menang, gapnya 4,336 detik dari Wittmann. Sedangkan di Race 2 Auer bertahan dengan baik.
“Saya memberikan segalanya untuk mengejar ketinggalan (pada Race 2). Tetapi ketika saya mendekat, saya tidak bisa berbuat banyak. Dia (Auer) tak membuat satu kesalahan pun dan tidak memberi saya kesempatan menyerang,” ucap Lawson.
“Tidak ada kemenangan akhir pekan ini, namun saya tetap senang dengan raihan poin di sini. Selain itu, rasanya cukup spesial meraih empat podium dalam dua akhir pekan balapan,” imbuh sang pembalap, yang pada putaran sebelumnya memborong kemenangan di Red Bull Ring.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments