Liam Lawson Tak Mau Buru-buru Promosi ke F1
Pembalap junior Red Bull Liam Lawson santai menanggapi soal peluangnya promosi ke Formula 1 dan mengaku menikmati musimnya dalam DTM 2021.
Foto oleh: Alexander Trienitz
Setelah kemenangan sensasional Liam Lawson dalam balapan pertama DTM 2021 di Monza, Gerhard Berger menyarankan Helmut Marko membawa pilot junior Red Bull itu ke Formula 1 pada 2022.
Namun meski Lawson, yang juga bersaing di Formula 2, berhasil memborong dua kemenangan pada DTM Red Bull Ring akhir pekan lalu, ia ingin matang lebih dulu sebelum ke Formula 1 (F1).
"Saya tidak suka promosi ke Formula 1 terlalu dini atau terlalu muda, seperti pembalap lain dan akhirnya tidak punya peluang terbaik. Saya tidak ingin ke sana sampai saya kompetitif," ujar Lawson kepada Motorsport.com.
Mimpi pembalap 19 tahun asal Selandia Baru tersebut, bagaimanapun, tidak akan terwujud pada 2022. Sebab AlphaTauri, tim yang berafiliasi dengan Red Bull, mempertahankan Pierre Gasly dan Yuki Tsunoda untuk musim depan.
"Tahun depan akan sulit bagi semua pilot Formula 2 (promosi ke F1) sebab tidak banyak tempat yang tersedia. AlphaTauri ingin lanjut dengan Pierre dan saya tak bisa membayangkan mereka akan mendepak Yuki," kata Lawson.
Karena Max Verstappen dan Sergio Perez juga sudah memiliki kontrak untuk musim 2022 di skuad utama Red Bull Racing, opsi Lawson promosi ke F1 tahun depan adalah dengan tim non-Red Bull.
Tetapi kesempatannya juga terbatas dalam hal ini, sebab rekannya di DTM, Alex Albon saat ini sedang berusaha kembali ke Formula 1. Dan Red Bull pun tengah mengupayakan hal tersebut.
"Karena hanya (Kimi) Raikkonen yang meninggalkan Formula 1, tak banyak tempat yang tersedia. Sementara, di saat yang sama, ada banyak pembalap seperti Alex (Albon) yang menjadi pilihan utama tim," ujar Lawson.
Liam Lawson, AF Corse Ferrari 488 GT3 Evo
Foto oleh: Alexander Trienitz
"Jadi, jika saya tak ke Formula 1 pada 2022, maka saya akan dengan senang hati melakukan apa yang telah mereka (Red Bull) rencanakan untuk saya," sang pilot mengisyaratkan jika dirinya siap turun lagi di F2 musim depan.
Lalu bagaimana dengan peluang tampil lagi dalam DTM? Liam Lawson mengatakan keputusan berada di tangan Red Bull. Namun dari sudut pandang pribadi, balap mobil turing Jerman itu melebihi ekspektasinya.
"Saya menikmatinya lebih dari yang saya bayangkan. Saya tak memiliki target ketika datang ke sini dan tidak yakin dengan kelanjutannya, tetapi saya puas bagaimana musim bergulir sejauh ini," kata Lawson yang berpeluang juara.
Dua kemenangan di Red Bull Ring membawa Lawson kini menempati peringkat kedua dalam klasemen sementara DTM 2021. Ia berjarak 12 poin dari sang pemuncak, Kelvin van der Linde (Abt-Audi).
Liam Lawson, AF Corse
Foto oleh: Alexander Trienitz
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments