Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Perluas pasar, DTM berpotensi ganti nama

Bos DTM, Gerhard Berger, tengah menatap kemungkinan mengganti nama kejuaraan, didukung dengan misi badan penyelenggara, ITR, untuk membuat balap mobil siluet Jerman lebih dikenal penggemar dunia.

Lucas Auer, Mercedes-AMG Team HWA, Mercedes-AMG C63 DTM

Foto oleh: Alexander Trienitz

Eks pembalap Formula 1, Berger, telah berulang kali menyatakan niatnya untuk menambah kepercayaan global terhadap DTM sejak menjabat sebagai Ketua ITR pada 2017. Ia juga punya pr untuk mengganti Mercedes yang akan hengkang akhir musim ini.

Berger mengakui bahwa kedepannya, nama Deutsche Tourenwagen Masters akan membatasi potensi pasar global.

“[Nama DTM] punya banyak plus-minus,” ungkapnya kepada Motorsport.com. “Di Jerman, ada banyak nama di belakang DTM.

“Di luar Jerman, tentu mereka lebih suka nama yang lebih mendunia. Kami tengah mendiskusikannya [soal ganti nama], tapi belum ada kesimpulan.”

Kepala motorsport Audi, Dieter Gass, sepakat bahwa nama DTM akan mempersulit nyawa kejuaraan tersebut.

“Perlu dikaji lebih lanjut,” ujarnya. “Di sisi lain, DTM sudah menjadi merk, semua orang tahu apa itu DTM.

“Huruf ‘D’ [Deutsche, Jerman] tengah menjadi perhatian kami. Ditambah Gerhard tengah membahas potensi pabrikan dari luar Jerman, tentu menjadi masalah.”

Gass menambahkan bahwa DTM sebaiknya berubah menjadi kejuaraan dunia, seperti International Touring Car Championship 1996.

Meski bangkrut di akhir 1996, empat tahun sebelum DTM bangkit lagi, ITC menghadirkan balapan tidak hanya di Eropa, namun juga Brasil dan Jepang.

“Saya rasa kejuaraan seperti DTM akan susah bertahan bila terus mempertahankan unsur Jermannya 100 persen,” kata Gass. “Kami harus lebih melebarkan sayap ke ranah internasional.”

Berger menambahkan rencana beralih ke kejuaraan dunia membutuhkan waktu dua tahun lagi.

“Selangkah demi selangkah. Kami harus memperkuat inti DTM terlebih dulu, terutama di negara-negara tetangga seperti Inggris dan Italia.

“Akan butuh waktu tambahan dua hingga tiga tahun untuk stablisasi dan membawanya kepada para fans. Tidak bisa sekali jadi langsung sukses, butuh waktu.”

“Saya bilang di tahun ketiga. Jika bisa bertahan, baru memikirkan langkah berikutnya," pungkas Berger.

Dieter Gass, Head of DTM Audi Sport
Dieter Gass, Head of DTM Audi Sport, bersama Mattias Ekström, Audi Sport Team Abt Sportsline
Lucas Auer, Mercedes-AMG Team HWA, Gerhard Berger, Ketua ITR
Pascal Wehrlein, Mercedes-AMG Team HWA
Timo Glock, BMW Team RMG, BMW M4 DTM, Philipp Eng, BMW Team RBM, BMW M4 DTM
René Rast, Audi Sport Team Rosberg, Audi RS 5 DTM
Lucas Auer, Mercedes-AMG Team HWA, Mercedes-AMG C63 DTM
Jamie Green, Audi Sport Team Rosberg, Audi RS 5 DTM through the gravel
Philipp Eng, BMW Team RBM, BMW M4 DTM
Lucas Auer, Mercedes-AMG Team HWA, Mercedes-AMG C63 DTM
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Farfus: BMW tidak cukup kencang musim ini
Artikel berikutnya DTM Misano: Di Resta menangi balapan malam pertama

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia