Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Mobil baru DTM akan lebih kencang 2-3 detik

Mobil Class One diklaim lebih kencang antara dua atau tiga detik dibanding mobil DTM musim lalu. Hal tersebut diyakini oleh pembalap Audi, Mike Rockenfeller.

Audi RS 5 DTM 2019

Audi RS 5 DTM 2019

Audi Communications Motorsport

Audi dan BMW telah melakukan testing dengan mobil spesifikasi 2019, dan mendapatkan peingkatan tenaga sekitar 100dk karena mesin dua liter baru dengan turbocharger.

Pembaruan aerodinamika untuk mobil 2019 juga meningkatkan efisiensi aero, satu musim setelah DTM mengenalkan paket aerodinamika yang lebih sederhana untuk mengurangi downforce.

Perubahan lebih jauh meliputi sayap belakang baru, underfloor, diffuser depan dan belakang, dan juga bagian depan baru untuk mengakomodir mesin baru.

Ketika ditanya seberapa kencang mobil DTM spesifikasi 2019, Rockenfeller menjawab: “Tergantung trek, catatan waktunya mungkin bisa dua atau tiga detik lebih kencang dari sebelumnya. Anda tiba di tikungan lebih cepat, dan pengereman menjadi sedikit lebih lama.

“Kami melaju di lintasan lurus lebih kencang, karena kami berkendara pada kecepatan yang lebih tinggi. Munggkin lebih dari 300kpj untuk pertama kalinya. Itu akan fantastis, dan sangat memungkinkan dengan DRS dan slipstreaming.”

Peralihan menuju mesin turbo mengakhiri era mesin Naturally Aspirated (NA) dengan konfigurasi V8, yang telah berlangsung sejak dekade 1990an, Rockefeller menjabarkan perbedaan keduanya.

“Mesin NA menyalurkan tenaganya dengan cara yang lebih linear, dan dengan pembatas udara, tenaganya dibatasi sekitar 500dk,” tuturnya.

“Mesin turbo memiliki kapasitas kubik lebih kecil, empat silinder lebih sedikit, dan karakteristik yang benar-benar berbeda, tenaganya lebih besar 100dk. Jelas, Anda bisa merasakannya, mesinnya memiliki daya lebih besar.

“Akselerasinya, bahkan pada gigi empat, lima, atau enam sangatlah luar biasa, Anda memiliki tenaga luar biasa sesaat setelah turbonya optimal.

 “Bannya masih sama, namun tambahan 100dk mengendalikan ban belakang, yang membuatnya berputar lebih kencang. Bebannya lebih tinggi, khususnya untuk ban belakang.”

Meski senang dengan peralihan DTM menuju mesin turbo, Rockenfeller mengaku mesinnya akan lebih sunyi untuk 2019.  Pembalap 35 tahun itu juga menekankan Audi memiliki basis bagus untuk 2019, walaupun sempat mengalami masalah kecil saat tes.

“Di dalam mobil, suaranya tidak terlalu berbeda. Namun, saat memindahkan gigi menuju gigi lebih rendah, ada raungan kencang di knalpot. Itu bagus bagi pembalap, begitupun penggemar,” tuturnya.

“Secara keseluruhan, mesinnya sedikit lebih sunyi. Meski demikian, Anda masih bisa mendengar dan melihat ada banyak tenaga. Suaranya berbeda dari biasanya, namun sangat bagus,” simpulnya.

Audi RS 5 DTM 2019

Audi RS 5 DTM 2019

Photo by: Audi Communications Motorsport

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya DTM Hockenheim: Tujuh kemenangan Rast, Paffett juara DTM
Artikel berikutnya BMW melirik peluang kelas GT500

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia