Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Persiapan Aston Martin jelang 2019 masih abu-abu

Proyek DTM Aston Martin memunculkan tanda tanya besar menyusul belum siapnya Vantage jelang bergulirnya musim 2019.

Launch event

Foto oleh: R-Motorsport

Memulai debutnya di DTM musim 2019, Perusahaan induk R-Motorsport, AF Racing, membentuk proyek kerjasama dengan HWA dengan nama Vynamic.

Adapun, proyek tersebut bertanggung jawab dalam pengembangan dan membangun Vantage spesifikasi DTM, dan telah mendapatkan lisensi ekslusif dari Aston Martin untuk melakukannya.

Untuk pembalap R-Motorsport telah merekrut empat pembalap untuk musim 2019, yakni Dani Juncadella, Ferdinand Hasburg, Paul di Resta, serta Jake Dennis.

Baru mengumumkan program DTM Oktober lalu, waktu persiapan terbatas membuat R-Motorsport belum bisa memastikan apakah mobilnya akan siap saat tes pramusim, atau putaran pembuka di Hockenheim.

Atas alasan itu juga, dalam acara peluncuran di markas tim, St Gallen, Swiss, R-Motorsport hanya memamerkan art car, alih-alih Vantage spesifikasi DTM.

Namun, Team Principal R-Motorsport, Florian Kamegler, menetapkan target untuk siap menguji mobil dalam beberapa bulan mendatang.

“Menuju DTM musim 2019 benar-benar sulit. Jika kami siap, dan itu masih menjadi tanda tanya. Jadwal untuk tiba di grid di Hockenheim nanti sangatlah padat,” ujar Team Principal, Florian Kamelger.

“Jika kami akan membangun mobil DTM dalam waktu 100 hari, itu adalah sebuah pencapaian besar bagi departemen teknis HWA, mitra kami di Vynamic.”

Adapun tes pramusim resmi akan dihelat di Lausitz, 15-18 April mendatang. Sebelum itu, para tim akan mengadakan tes tambahan di Jerez, 5-7 Maret.

Namun, Aston Martin juga tak ingin menunda keikutsertaanya hingga 2020. Mengingat regulasi Class One yang baru diterapkan, Kamegler tak ingin memberi keunggulan pada pabrikan rival, Audi dan BMW, dengan penundaan satu tahun.

“Ada cukup banyak hal berbeda untuk disiapkan untuk akhirnya bersaing musim 2019. Tapi, masuk akal untuk melakukannya karena kami bekerja sama dengan HWA, yang kita tahu adalah salah satu yang paling sukses di DTM,” tambahnya.

“Kami ingin memberi mereka kesempatan bertahan di DTM. Diskusi dengan Gerhard Berger (Chairman ITR), juga menyimpulkan bahwa lebih baik memulai tahun 2019 ketimbang 2020, bukan bagi mereka namun juga kita.

“Poin selanjutnya, tahun ini kami memulai regulasi baru dengan Class One. Masuk akal bagi kami untuk memulainya tahun ini, dan tidak menunggu rival mendapatkan banyak pengalaman dari tahun pertama.”

Launch event

Launch event

Photo by: R-Motorsport

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya BMW melirik peluang kelas GT500
Artikel berikutnya Dovizioso akan lakoni debut DTM bersama Audi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia