Sejarah 50 tahun Porsche 908, sang raja Nürburgring
Tepat 50 tahun silam Porsche menurunkan 908 sebagai andalan di arena balap ketahanan, memenangkan Nürburgring 1000km di tiga dekade berbeda.
Vic Elford, Gerhard Mitter, Porsche 908
LAT Images
Secara popularitas, Porsche 908 memang tidak sepopuler model-model pemenang Le Mans 24 Jam seperti 917, 936, 956, 962, atau pun 919 Hybrid. Akan tetapi, bisa dibilang semua kesuksesan diraih Porsche di arena balap ketahanan bermula dari model ini.
Adalah 908 yang berhasil mempersembahkan gelar perdana International Championship for Makes bagi Porsche pada 1969. Prestasi lain, menjadi Porsche pertama memenangkan balap bergengsi Can-Am di Amerika pada 1970 ketika Tony Dean berhasil mematahkan dominasi kemenangan 19 kali berturut-turut dibukukan tim McLaren.
Namun, prestasi paling diingat 908 adalah keberhasilannya memenangkan balap Nürburgring 1000km antara 1968 – 1971, dilanjutkan tahun 1980. Ini menjadikan 908 sebagai mobil berhasil memenangkan Nürburgring 1000km dalam tiga dekade berbeda! Dekade 1960an, 1970an dan 1980an. Prestasi yang sepertinya takkan terulang hingga kapan pun.
Porsche 908 hadir pada 1968, tepat dengan diberlakukannya regulasi baru prototipe Grup 6 yang membatasi kapasitas mesin menjadi 3.000cc. Menjadi model Porsche pertama hadir dengan kapasitas mesin maksimum sesuai regulasi. Ia menggantikan model sebelumnya, 907 yang hanya dibekali mesin 2.200cc flat-6.
Generasi pertama 908 memiliki penampilan sangat mirip 907, bisa dibedakan dengan mudah melalui desain hidung simetris. Secara garis besar, 908 dapat dibedakan menjadi tiga model. Yaitu 908/01, 908/02 dan 908/03 dan menjadi andalan tim pabrikan Porsche antara 1968-1971.
Porsche 908 LH (kupe ekor panjang) tampil perdana 7 April 1968 di hari tes Le Mans. Diikuti debut balap 19 Mei di Nürburgring 1000km. Dikemudikan oleh Jo Siffert dan Vic Elford, 908 langsung memenangkan balap pertamanya.
Walau meraih pole di Le Mans 1968, debut 908 di Le Mans tidak bisa dibilang sukses. Banyak dirongrong masalah teknis, 908 hanya berhasil finis P3 di belakang Ford GT40 dan Porsche 907.
Munculnya Porsche 917 pada musim 1969 membuat 908 turun pangkat menjadi model pendukung. Meski begitu, pasca bergugurannya 917, di Le Mans 1969 908 berhasil memberikan perlawanan sengit hingga lap terakhir. Ketika garis finish dikibarkan, 908 dipiloti Hans Herrmann hanya tertinggal 120 meter dari GT40-nya Jacky Ickx.
Tahun 1969 908/02 beratap terbuka berhasil memenangkan Brands Hatch 6 Jam, menempati posisi 1-2-3-4 Targa Florio dan menduduki posisi lima teratas Nürburgring 1000 km. Untuk membawa Porsche meraih gelar juara dunia pabrikan pertamanya.
Guna memastikan supremasi di seluruh musim, Porsche tetap mempertahankan 908 untuk mendampingi model utama 917 K di musim 1970-71. Menurunkan model beratap terbuka dan berbobot ringan 908/03 di trek pendek seperti Targa Florio dan Nürburgring. Keduanya memastikan dominasi Porsche di musim 1970-71.
Berubahnya regulasi balap yang melarang mobil Grup 5 seperti Porsche 917 K untuk tampil, membuat Porsche tidak lagi memiliki andalan untuk berlaga di musim 1972. Tetapi, hal ini tidak menghentikan kiprah 908. Antara 1972-1980, sejumlah tim privat menerjunkan 908 dengan berbagai modifikasi bodi maupun mesin, temasuk memasang mesin turbo dipakai 936 mulai 1975.
Bebasnya modifikasi ini membuat nomenklatur 908 menjadi berantakan. Ada tim menggunakan nama 908 Turbo, atau ada 908/04. Padahal secara resmi, hanya ada 908/01, 908/02 dan 908/03.
Memasuki tahun 1980, 908 masih terus menolak untuk punah. Selain keberhasilan Joest Racing memenangkan Nürburgring tahun ini dengan 908 bermesin turbo, muncul model baru dinamai 908/80 di Le Mans.
Pada prinsipnya, mobil ini adalah 936 yang diberikan secara istimewa kepada Joest. Namun diberi nama berbeda untuk membedakannya dengan mobil pabrikan. Model 936, pemenang Le Mans 1976, 1977 dan 1981 sejatinya merupakan model pengembangan dari 908.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments