Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Cooper Webster antara Red Bull Esports dan Balapan Nyata Single-Seater

Cooper Webster berkompetisi di kejuaraan single-seater S5000 dan GB4 musim ini. Ia sangat terbantu perannya sebagai pembalap Oracle Red Bull Racing Esports.

Cooper Webster 2023, pre-season GB4 testing, Donington Park Evans GP

Sejauh ini, Webster memiliki karier di dunia motorsport yang tidak biasa. Pemuda 20 tahun tersebut memulai kariernya di dunia karting, dengan meraih gelar Australian KA4 Junior 2016 dan P3 Kejuaraan Kart Victoria (KA3 Junior) 2018.

Ia kemudian pindah ke seri Hyundai Excel, kompetisi hatchback yang membosankan. Menjadikan balap mobil touring sebagai batu loncatan, di luar logika siapa pun yang bercita-cita mengemudikan single-seater. Pasalnya, pembalap biasanya berjibaku di Formula Ford untuk membuka jalan ke sana.

 

Yang lebih aneh lagi, Webster kemudian ditarik dari seri tin-top kompak dan ditempatkan dalam S5000 - mobil terbuka dengan mesin V8 5,2 liter dan ban Hoosier yang lebar. Ban tersebut memang unik, tetapi Webster telah meraih kesuksesan, terutama dengan memenangi balapan pada 2021, diikuti dengan posisi ketiga di Kejuaraan Pembalap Australia dan peringkat kedia kedua Seri Tasmania tahun lalu.

"Ban ini tidak memiliki daya cengkeram yang baik," ungkap Webster di Donington Park yang sedang diguyur hujan.

Baca Juga:

"Itu mungkin hal yang paling menantang dengan S5000, karena membuat pengereman, akselerasi dan menikung menjadi sulit. Menyaksikan mobil-mobil itu berlomba sangat mengasyikkan karena mereka bergerak sangat cepat dan kemudian menggelegar di lintasan lurus karena mesinnya.

"Menurut saya, ini sangat mengagumkan. Semua orang yang mengendarainya mengatakan bahwa mobil-mobil ini sangat menyenangkan untuk dikendarai."

Tahun ini, Webster memiliki rencana berkompetisi di kejuaraan S5000. Tiga podium diamankan oleh pembalap asal Victoria ini saat pembukaan - tetapi tidak di setiap putaran, karena mereka akan bersaing dengan mobil di kejuaraan GB4 yang sedang berkembang untuk tim Evans GP.

Cooper Webster akan mengemudi untuk Evans GP di GB4 pada 2023

Cooper Webster akan mengemudi untuk Evans GP di GB4 pada 2023

Foto oleh: Thomas Harrison-Lord

Ini adalah perjalanan yang membuat Webster pindah ke Inggris, mendarat di Milton Keynes.

"Hal pertama yang saya perhatikan adalah di sini jauh lebih hijau daripada Australia," canda Webster.

"Saya lebih stres saat pindah ke Inggris daripada balapannya. Balapan yang telah saya lakukan selama lebih dari 10 tahun, hidup sendiri, saya tidak pernah melakukannya."

Alasannya pindah ke Inggris bukan semata-mata karena GB4, namun lebih pada komitmennya di dunia balap Esports. Sebagai anggota skuad Oracle Red Bull Racing Esports, ia telah ambil bagian di kompetisi virtual tingkat atas, seperti Le Mans Virtual Series dan, saat ini, Porsche TAG Heuer Esports Supercup dari iRacing.

Cooper Webster berkompetisi dalam Porsche TAG Heuer Esports Supercup untuk Oracle Red Bull Racing Esports

Cooper Webster berkompetisi dalam Porsche TAG Heuer Esports Supercup untuk Oracle Red Bull Racing Esports

Foto oleh: Justin Melillo

Pada saat artikel ini ditulis, Webster berada di urutan keenam dalam klasemen, menjadi rekan setim dari mantan juara dan pembalap simulator Formula 1 Red Bull Racing, Sebastian Job.

"Lingkungannya sangat bagus dan semua orang bekerja keras," kata Webster

"Itulah yang Anda inginkan dalam sebuah tim simulator, semua orang benar-benar fokus dan bersemangat. Tidak ada orang lain yang lebih baik dalam hal itu selain Sebastian. Dia adalah salah satu pekerja keras yang saya kenal."

Hubungannya dengan tim secara langsung membantu upaya motorsport di dunia nyata. Pindah ke dekat markas tim berarti akses ke mobil Esports 'Erena' untuk berkompetisi di ajang Esports lebih besar. Ia pun lebih mudah berlatih untuk balapan GB4 mendatang.

Ia bisa menggunakan fasilitas gym dan jaringan pendukung juara konstruktor F1 lima kali tersebut, yang sangat berharga bagi pembalap muda yang baru pertama kali pindah ke negara baru.

 

"Ketika saya mengunjungi pabrik untuk pertama kalinya, saya sangat terkesan," kata Webster.

"Fasilitas di sana dan bagaimana mereka membuat mobil F1, sungguh menakjubkan. Ketika saya tidak melakukan apa pun dengan GB4, saya berada di gym atau simulator di pabrik."

Lalu ada manfaat balap yang diperoleh dari aktivitas virtual yang biasa dilakukan. Sering dikatakan bahwa simulator berguna untuk mempelajari sirkuit baru. Memang ada benarnya, tetapi ketika Anda memasuki acara kompetitif yang sangat ketat melawan rival yang terampil, Anda akan belajar banyak hal.

"Ada beberapa hal yang dapat diterjemahkan dengan sempurna antara kehidupan nyata dan balap sim," ucap Webster.

Cooper Webster, tes pramusim GB4  Donington Park, 2023

Cooper Webster, tes pramusim GB4 Donington Park, 2023

Foto oleh: Thomas Harrison-Lord

"IQ balap Anda sangat penting, seperti memilih kapan harus bertahan atau kapan harus menekan, dan berada di bawah tekanan. Tekanan yang Anda rasakan di balap sim sama atau bahkan lebih dari yang Anda rasakan di motorsport.

"Jadi menempatkan diri Anda pada posisi tersebut, seperti saat kualifikasi dan Anda harus melakukan satu putaran, itu sama persis dengan kehidupan nyata. Itulah yang menurut saya sangat membantu saya.

"Saya rasa saya paling gugup saat balapan adalah saat sim. Saya masih ingat kejadian itu - kaki saya gemetar dan membuat kesalahan.

"Tekanan dan kesadaran akan apa yang ada di sekitar Anda benar-benar membantu dan saya pikir itulah mengapa saya mencoba menghabiskan waktu sebanyak mungkin di sim ketika saya tidak mengemudikannya di dunia nyata."

Menjelang musim GB4 yang akan dimulai pada April di Oulton Park, masih ada kurva pembelajaran yang curam bagi pembalap Australia berbakat ini, tetapi balap sim profesional membantunya menemukan keunggulan kompetitif yang potensial.

Cooper Webster, Oracle Red Bull Racing Esports, 2023

Cooper Webster, Oracle Red Bull Racing Esports, 2023

Photo by: Justin Melillo

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Esports Series Digulirkan Mulai Pertengahan Juli
Artikel berikutnya EA Sports Ungkap Dua Sampul dari F1 23

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia