Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Dua Judul Tersukses yang Mengubah Wajah Gim Formula 1 Selamanya

Gim F1 zaman sekarang telah memanjakan penggemarnya dengan tampilan visual serta mode permainan yang begitu nyata. Dan semua itu berawal dengan perilisan dua judul gim di tahun 1996.

F1 2021 screenshot

Foto oleh: Codemasters

Jika berbicara mengenai video game, tidak lumrah jika kita tidak membicarakan gim bergenre balapan. Di setiap generasi konsol permainan, gim balap pastinya memiliki daya tarik tersendiri bagi para gamer.

Termasuk gim Formula 1, yang zaman sekarang dirilis secara tahunan. Gim F1 2021, seri terbaru dari franchise gim jet darat, akan dirilis pertengahan Juli mendatang.

Gim bertemakan F1 sendiri sejatinya sudah ada sejak era 70an. Saat itu, gim F-1 besutan Namco dan Atari ini merupakan gim arkade.

Namun, seiring berjalannya waktu dan bergantinya zaman, image gim F1 telah berubah. Dari yang awalnya hanya gim arkade, sekarang serial gim F1 berubah menjadi sebuah gim simulasi balap (sim racing).

Hampir tidak ada lagi gim bertemakan F1 yang pada saat balapan bisa menggunakan kekuatan-kekuatan unik, layaknya gim Mario Kart atau Crash Team Racing.

Terakhir kali ada gim F1 bergaya arkade adalah pada tahun 2012, saat gim F1 Race Stars dirilis untuk konsol Playstation 3, Xbox 360, PC dan perangkat iOS.

Sisanya, gim F1 kini telah menjelma menjadi sebuah gim simulasi balap, yang mana jika para pemain ingin meraih kemenangan, tentunya mereka harus menggunakan setup mobil dan strategi yang tepat, seperti penggunaan tipe ban apa, kapan masuk pit dan lainnya, seperti balapan F1 di dunia nyata.

Walaupun para penggemar F1 dan gamer secara keseluruhan mulai terbiasa dengan gaya simulasi balap seperti ini sejak 2009, saat Codemasters mengambil hak eksklusivitas konten F1, nyatanya ada dua judul gim retro yang mencoba mempelopori hal serupa. Gim ini sama-sama dirilis pada tahun 1996.

Baca Juga:

Gim pertama adalah gim dengan judul "Formula 1", yang dikembangkan oleh Bizarre Creations. Gim Formula 1 ini memiliki lisensi kejuaraan F1 musim 1995.

Seluruh 13 tim (14 tim jika menghitung Simtek yang mundur di tengah musim) pada saat itu bisa dimainkan oleh gamer. Seluruh data pembalap, termasuk pembalap pengganti, ada dalam gim ini dan bisa dimainkan oleh para penggemarn.

Sirkuit-sirkuit yang digunakan dalam gim pun merupakan sirkuit sungguhan yang menjadi venue-venue balapan F1 pada musim itu. Pasalnya, Bizarre menggunakan data dan telemetri yang diberikan langsung oleh pemilik lintasan.

Yang menjadikan gim ini unik, ada sedikit bau-bau simulasi di dalamnya. Performa mobil masing-masing tim tentu berbeda.

Williams dan Benetton yang saat itu merupakan tim besar dan sukses memiliki mobil yang bisa melaju cepat dan mudah dikendarai. Sementara mobil milik Pacific dan Parmalat Forti justru melaju lambat, dan kurang andal dalam menikung.

Serial "Formula 1" besutan Bizarre Creations ini bertahan sampai sekuel mereka di Formula 1 97 yang dirilis di tahun 1997.

Pasalnya, pada 1998, pengerjaan gim F1-nya diambil alih oleh studio Visual Sciences, yang ingin mengembangkan gim menggunakan engine mereka sendiri, dan akhirnya berujung pada kegagalan.

Hasil tangkapan layar gim Formula 1 97, sekuel dari gim Formula 1 besutan Bizarre Creations

Hasil tangkapan layar gim Formula 1 97, sekuel dari gim Formula 1 besutan Bizarre Creations

Gim selanjutnya adalah serial gim Grand Prix besutan studio MicroProse dan Geoff Crammond. Sebenarnya gim Grand Prix pertama dirilis pada 1992. Akan tetapi, adalah gim Grand Prix 2 (GP2) lah yang mengedepankan sisi sim racing.

Dalam gim GP2, setup mobil menjadi yang paling penting. Pemain bisa mengatur bagian-bagian mobil, mulai dari sayap depan dan belakang hingga gear ratio serta rem, agar sesuai dengan set-up yang diinginkan.

Yang lebih hebatnya lagi, para pemain bisa menggunakan setup yang berbeda di setiap sirkuitnya. Karena ada sesi pengaturan jelang balapan, seperti balapan F1 di dunia nyata.

Kemudian, para pemain juga akan dihadapkan pada tantangan-tantangan teknis. Mobil bisa mengalami kerusakan mesin, masalah elektrikal dan lain sebagainya.

Saking detailnya dan ingin menyerupai dunia nyata, gim GP2 bahkan akan memperlihatkan visual asap dan api pada mobil yang mengalami kerusakan. Ya walaupun yang paling sering terlihat adalah mobil hanya diam di pinggir lintasan.

Hasil tangkapan layar gim Grand Prix 2 besutan MicroProse dan Geoff Crammond

Hasil tangkapan layar gim Grand Prix 2 besutan MicroProse dan Geoff Crammond

Foto oleh: Codemasters

Sekira 25 tahun lalu, proses pemindaian wajah, mobil dan lintasan seperti sekarang, sukar dilakukan oleh studio-studio pengembang gim saat itu.

Namun, Bizarre bersama Formula 1 dan MicroProse dengan GP2nya sukses mengubah gaya dan image gim F1 menjadi seperti sekarang.

Dan mungkin, Formula 1 dan GP2 lah yang memelopori gaya gim-gim simulasi balap secara keseluruhan yang sekarang biasa dimainkan, seperti rFactor, Assetto Corsa, iRacing dan lainnya.

Jika tidak ada kedua judul di atas, mungkin tidak akan ada yang namanya sim racing seperti yang kita kenal sekarang ini.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Thrustmaster Akan Rilis Setir Baru pada Akhir Juni
Artikel berikutnya Rocket League Kembali Kolaborasi dengan Fast and Furious

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia