Mick Schumacher ungkap perasaan jadi juara F3
Mick Schumacher, putra dari tujuh kali juara dunia F1, Michael Schumacher, mengungkap perasaannya setelah menjadi juara umum Formula 3 Eropa di Hockenheim, Jerman.
Foto oleh: FIA F3 / Suer
Schumacher melintasi garis finis di belakang pembalap rookie, Juri Vips, untuk merebut runner-up di Race 2. Tapi raihan tersebut sudah cukup untuk membuat perolehan poinnya tidak mungkin terkejar oleh pesaing terdekat, Dan Ticktum, dengan satu balapan tersisa.
"Perasaan ini sulit untuk digambarkan dengan kata-kata," ujar Schumacher. "Saya sangat bersyukur bisa menikmati momen ini, menikmati mimpi yang menjadi kenyataan. Kami melakukan sesuatu yang kami cintai, dan ketika bisa tampil bagus, itu adalah hal terbaik yang bisa kita rasakan."
Sebagai putra dari legenda balap F1, Schumacher tetap bersikap low profile sepanjang musim. Selain timnya, Prema, di setiap balapan ia hanya ditemani oleh Peter Kaiser, kawan dekat Michael, dan sang manajer, Sabine Kehm.
"Saya punya tim yang mendukung saya, dan orang-orang yang membuat saya rileks," imbuhnya. "Itu yang menjadi kunci untuk mengatasi perhatian yang saya miliki. Dengan begitu saya bisa fokus pada balapan dan melakukan hal-hal yang saya cintai, yakni berada di trek dan mencetak waktu-waktu cepat."
Juara F3 Eropa 2018, Mick Schumacher, PREMA Theodore Racing
Foto oleh: James Gasperotti / LAT Images
Dari total 30 balapan musim ini, Schumacher sebenarnya sempat tercecer di peringkat ke-10 klasemen setelah 14 balapan pertama. Momentum mulai didapat ketika ia menang perdana di Spa dan sekarang pembalap berumur 19 tahun itu sudah mengoleksi delapan kemenangan.
"Kami bekerja keras sepanjang musim. Mungkin performa di awal musim tidak seperti sekarang ini, tapi kami mampu menunjukkan perbaikan secara bertahap," kata Schumacher. "Tim telah memberi saya banyak dukungan sepanjang tahun, termasuk di saat-saat yang mengecewakan."
Di balapan penentuan, Schumacher sempat mengalami momen menegangkan ketika ia dan rekan setimnya, Vips, melakukan kesalahan dan melebar di tikungan pertama dalam kecepatan cukup tinggi.
"Mungkin karena faktor suhu, banyak bekas karet yang menempel ke ban saya," ungkap Schumacher. "Saya terlalu banyak mengambil kerb di Tikungan 1 [pada lap ketujuh], menyentuh rumput dan itu membuat mobil saya tergelincir.
"Mobil juga jadi tersentak keras dan akibatnya pundak saya terasa sakit setelah itu.
“Ban belum benar-benar bersih sampai pertengahan balapan. Tapi begitu saya mendapat ritme, saya bisa membukukan waktu yang konsisten, dan ini membuat saya senang. Namun saya sedikit kecewa dengan kesalahan yang saya perbuat," pungkasnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments