Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Comeback Mengesankan Jutta Kleinschmidt bersama CUPRA

Kembalinya Jutta Kleinschmidt ke ajang balap kompetitif, saat menggantikan Claudia Hurtgen di Abt CUPRA, menjadi pembicaraan hangat.

Jutta Kleinschmidt (GER)/Mattias Ekstrom, ABT CUPRA XE followed by Cristina Gutierrez, Sebastien Loeb, X44

Foto oleh: Charly Lopez / Motorsport Images

Kleinschmidt, berusia 58 tahun, membuat sejarah balap off-road ketika dia memenangi Reli Dakar bersama Andreas Schulz pada 20 tahun silam.

Pemenang pertama dan satu-satunya wanita dari reli terberat di dunia itu terus berkompetisi hingga 2007. Tetapi, musim 2016, dia hampir comeback sebagai bagian dari proyek buggy zebra MINI.

Sampai akhir pekan lalu, Kleinschmidt belum pernah kembali mengemudikan mobil di kompetisi internasional. Namun, semuanya berubah di tepi pantai Lac Rose, Senegal.

Wanita asal Jerman itu merupakan salah satu dari dua pembalap cadangan di Extreme E, kejuaraan SUV all-electric baru yang dibuat oleh Alejandro Agag, mengharuskan masing-masing dari sembilan tim memiliki satu pembalap wanita dan satu pria.

Virus yang menjangkiti Hurtgen selama sesi shakedown dan latihan bebas, serta menyebabkannya sakit, membuka peluang yang tidak terduga bagi Kleinschmidt.

Dia punttidak ragu-ragu mengenakan baju balapnya dan mengabdikan dirinya untuk membela merek asal Spanyol itu.

Baca Juga:

Saat memasuki tenda tim, yang bertujuan untuk menyampaikan keunggulan CUPRA dalam kompetisi, kata-kata pertamanya adalah: "Saya siap, coba tunjukkan data dan telemetri tim."

Kleindschmidt, memiliki gelar insinyur, mencurahkan perhatian penuhnya untuk mempelajari Odyssey 21 milik tim CUPRA, yang seperti semua mobil di Extreme E hanya dapat disesuaikan dengan perubahan set-up terbatas.

Dalam sesi kompetitif pertamanya, dia mengejutkan semua orang dengan mencatatkan waktu tercepat pertama dan ketiga terbaik dari pembalap kedua di Kualifikasi 1.

Bersama dengan rekan setimnya, Mattias Ekstrom, Kleinschmidt menempatkan CUPRA di Semi-Final 1 untuk tiga tim tercepat di dua sesi kualifikasi pada Sabtu.

Kleinschmidt hampir tidak punya waktu untuk melakukan apa pun selain meninjau ulang data dengan para mekanik, menemukan posisi tempat duduk terbaiknya, dan menyempurnakan teknik driver change.

Dia dan Ekstrom memanfaatkan setiap waktu luang yang mereka miliki di antara sesi untuk berlatih masuk dan keluar dari mobil dengan cepat, meningkatkan setiap upaya untuk tetap dalam waktu 45 detik yang ditentukan oleh peraturan.

Jutta Kleinschmidt/Mattias Ekstrom, ABT CUPRA XE

Jutta Kleinschmidt/Mattias Ekstrom, ABT CUPRA XE

Foto oleh: Charly Lopez / Motorsport Images

Kembalinya Kleinschmidt ke ajang reli off-road terasa semakin spesial, lantaran dia tampil di lokasi yang pernah digunakan Reli Dakar ketika masih berbasis di Afrika.

"Ini fantastis, Anda bisa bayangkan," katanya kepada Motorsport.com. "Saya di sini, di tempat ini, di tempat yang amat sangat istimewa bagi saya, karena sekitar 100 meter dari sini adalah tempat saya memenangi Dakar saya pada 2001. Jadi, memiliki kesempatan untuk kembali berkompetisi di kejuaraan internasional seperti ini, dengan teknologi baru, mobil listrik dan dengan semua bintang, ini sungguh menakjubkan.

"Saya sangat gugup sebelum masuk ke mobil di Kualifikasi 1, karena saya belum pernah mengujinya. Langsung masuk dan dituntut meraih hasil maksimal di kualifikasi membuat saya sangat gugup. Tapi senang bisa kembali balapan dan merasakan perasaan seperti ini lagi.

"Sungguh menakjubkan melihat Rose Lake lagi, karena itu membuat saya mengingat bagaimana perasaan saya sore itu, meskipun sudah lama sekali. Itu adalah momen penting dalam hidup saya, itu mengubah hidup saya karena membuka pintu bagi saya dan sekarang saya bekerja untuk FIA di Cross-Country. Ini hal yang fantastis."

Jutta Kleinschmidt, Mattias Ekstrom, ABT CUPRA XE, Molly Taylor, Johan Kristoffersson, Rosberg X Racing, and Cristina Gutierrez, Sebastien Loeb, X44

Jutta Kleinschmidt, Mattias Ekstrom, ABT CUPRA XE, Molly Taylor, Johan Kristoffersson, Rosberg X Racing, and Cristina Gutierrez, Sebastien Loeb, X44

Foto oleh: Colin McMaster / Motorsport Images

Extreme E sangat ingin mengejar keberagaman, dengan mewajibkan tim memasangkan satu pembalap wanita dan satu pria. Kleinschmidt pun yakin, bahwa pendekatan ini adalah langkah maju dalam perkembangan olahraga balap.

"Ini adalah kesempatan besar untuk menjadi bagian dari kompetisi ini, karena menawarkan teknologi baru, menawarkan pesan yang baik untuk lingkungan, ini adalah tempat pengujian yang bagus untuk produsen," tuturnya. 

"Juga, setiap tim terdiri dari seorang wanita dan seorang pria yang hebat dan memberi mereka sudut pandang yang unik. Semua perempuan datang dari kejuaraan yang berbeda dan itu bagus bahwa mereka dapat menggunakan pengalaman di sini untuk lebih mengembangkan karier balap mereka."

Comeback mengesankan Kleinschmidt kemudian berakhir dengan finis ketiga di Semi-Final 1, setelah terdapat masalah komunikasi yang menyebabkanmya kehilangan semua keunggulan yang dibangun oleh Ekstrom pada lap pertama.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dibanding F1, Extreme E Lebih Mengintimidasi Button
Artikel berikutnya McLaren Lebarkan Sayap ke Seri Extreme E

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia