Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Menyesal Kritik Wolff, Rosberg Baru Sadar Beratnya Jadi Bos

Memimpin Tim Extreme E, Rosberg X Racing, lebih lama membuat Nico Rosberg makin paham tanggung jawab besar mantan bosnya, Toto Wolff.

Nico Rosberg, founder and CEO, Rosberg X Racing, in the command centre

Foto oleh: Charly Lopez / Motorsport Images

Juara dunia F1 2016 tersebut berhasil mengantar timnya jadi pemenang dua edisi awal, Desert X-Prix di Arab Saudi dan Ocean X-Prix di Senegal yang baru saja dilangsungkan akhir pekan lalu. Rosberg sangat antuasias dengan hasil yang diperoleh pada lomba balap SUV listrik yang mengandung pesan berbau lingkungan.

Di balik kesuksesan tersebut, ada kerja keras seluruh elemen tim terutama pereli dan mekanik. Sebab, itu adalah hal baru bagi mereka sehingga harus meraba-raba situasinya. Belum lagi, tidak ada tes di antara dua lomba.

Di sini, perang Rosberg sangat fundamental. Ia harus mengkoordinasikan semua dan memastikan semua berfungsi seperti yang diinginkan. Pelajaran yang didapat dari F1 dan Wolff jadi modal berharga.

“Kejuaraan ini sangat sulit karena tidak ada yang mengerti mobil dengan baik karena mereka tidak mengujinya antara balapan. Anda mesti menebak dan menemukan sesuatu. Sebagai tim, kami mencoba membawa gaya pendekatan dari Formula 1 ke Extreme E. Itu banyak membantu kami sehingga bisa tampil maksimal,” ucapnya.

Baca Juga:

“Saya ingin berpartisipasi dan mendukung apa yang saya bisa dalam tim. Tentu, saya punya pengalaman bagus di dunia kompetisi, meski saya selalu berhati-hati agar tidak terlalu mengintervensi. Ada garis yang sangat bagus.”

Jika dulu sebagai pembalap, dia kerap melontarkan kritik kepada Wolff ketika timbul ketidakpuasan. Sekarang, kondisi berbalik karena ia yang dikritik anak buahnya. Pria Jerman itu mengakui situasi itu berat.

“Itu tantangan baru bagi saya, karena saya tidak pernah berada di sisi berseberangan sepanjang sejarah. Sekarang, saya melihat ke belakang dan ketika saya sering mengritik Toto. Saya pikir seperti, ‘Oh, sialan, ok, mungkin saya seharusnya tidak mengritiknya.’ Sangat sulit berada dalam peran tersebut,” Rosberg menandaskan.

“Juga ketika berinteraksi dengan para pembalap, sulit mengerti cara untuk lebih berguna bagi mereka dan dapat mendukung mereka. Tapi di waktu yang sama, itu sangat menarik.”

Nico Rosberg, pendiri dan CEO, Rosberg X Racing dan Molly Taylor, Johan Kristoffersson, berada di air

Nico Rosberg, pendiri dan CEO, Rosberg X Racing dan Molly Taylor, Johan Kristoffersson, berada di air

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Kekhawatiran Rosberg terhadap perannya sebagai pemimpin sepertinya terlalu besar. Buktiknya, pembalapnya Johan Kristofferson memberi respons positif saat ditanya tentang sensasi bekerja dengan pria yang pensiun dari F1 lima tahun silam.

“Saya harus bilang, itu menyenangkan. Saya suka berbicara dengan Nico, mengeluarkan semua ide. Dia juga suka berada di tengah panasnya kompetisi. Dia sudah terbiasa dengan itu,” juara dunia rallycross itu mengungkapkan.

“Saya kira dia juga suka dengan posisinya sekarang dan ingin terlibat. Selalu menyenangkan punya seseorang untuk mendiskusikan hal-hal berbeda dan sangat maju.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rosberg X Racing Meluncur ke Final Senegal E-Prix
Artikel berikutnya Dibanding F1, Extreme E Lebih Mengintimidasi Button

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia