Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pembalap Extreme E Minta Upgrade Performa Mobil Odyssey 21

Pembalap Extreme E meminta pihak penyelenggara untuk meningkatkan performa Odyssey 21 E-SUV, setelah banyaknya masalah yang dialami dalam balapan Arctic X-Prix di Greenland.

Emma Gilmour, Stephane Sarrazin, Veloce Racing damaged car

Foto oleh: Sam Bagnall / Motorsport Images

Co-founder Extreme E, Alejandro Agag, menyebut balapan Arctic X-Prix sebagai balapan yang ajaib, lantaran ia menilai mobil yang mengalami masalah pada saat race lebih sedikit ketimbang balapan di Arab Saudi.

Akan tetapi, Motorsport.com menghitung adanya total 22 masalah teknis dan mekanis, yang dialami oleh sembilan mobil di Greenland.

Masalah yang dialami para pembalap termasuk kegagalan sistem power steering, suspensi serta steering set-up yang rusak akibat adanya hantaman ringan.

Mobil juga kerap berhenti berjalan setelah menerima tekanan dari lompatan-lompatan yang dilakukan pembalap.

Baca Juga:

Odyssey sendiri merupakan model mobil ketiga yang dibuat oleh Spark Racing Technology. Spark jugalah yang membuat mobil Gen1 dan Gen2 Formula E. Odyssey pun menjadi mobil off-road pertama yang diciptakan Spark.

Namun pembalap seperti Kyle Leduc dan Jenson Button, telah mengungkapkan bahwa mereka khawatir dengan kemampuan suspensi belakang Odyssey 21.

Sementara racing driver Rosberg X Racing, Johan Kristoffersson, mengalami gagal mesin sebanyak tiga kali dalam satu lap di Greenland.

Teknisi Spark pun mengatakan bahwa mesin mobilnya kerap mati karena Kristoffersson mengerem terlalu keras.

Belum sampai di situ, adanya penurunan baterai mesin yang diproduksi oleh Williams Advanced Engineering dari 400kw ke 200kw pekan lalu, semakin membuat para pembalap khawatir akan daya tahan mobil.

Oleh karena itu, para peserta yang turun di ajang Extreme E, meminta pihak penyelenggara agar memberikan upgrade terhadap Odyssey 21 E-SUV.

Laia Sanz/Carlos Sainz, Acciona | Sainz XE Team

Laia Sanz/Carlos Sainz, Acciona | Sainz XE Team

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

"Harus ada peningkatan pada mobil ini secara keseluruhan. Kami mengalami terlalu banyak masalah. Kami memang mendorong mobil ke batas maksimalnya, tapi ternyata mobil tak bisa memenuhi ekspektasi kami," ujar Carlos Sainz Sr, yang memimpin argumen para pembalap.

"Kami semua harus terus bekerja, dan saya yakin mobil ini bisa lebih diandalkan. Suspensi mobil harus lebih baik. Saya harap Spark dan para teknisi bisa memberikan peningkatan.

"Ini merupakan momen sulit. Tapi saya mencoba untuk memberikan bantuan. Saya akan memberikan wawasan saya mengenai mobil off-road ke Alejandro (Agag) dan Spark."

Hal serupa juga disampaikan oleh pemenang Arctic X-Prix, Timmy Hansen. Ia mengatakan bahwa mobil Odyssey 21 E-SUV harus lebih kuat dari sekarang.

"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan terhadap mobilnya. Mobil harus lebih kuat, lebih bisa diandalkan," ujar pembalap yang juga tampil di World Rallycross musim ini.

"Kami semua di sini sebagai satu tim. Kami harus bekerja sama meningkatkan kualitas mobil. Tentu saja perlu adanya update baru, yang mana semua pembalap pasti setuju dengan ini," tambahnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Pembalap Extreme E Tangkal Kritik Terkait Manuver Sebastien Loeb
Artikel berikutnya Tavascan Concept Akan Jadi Wajah Baru Cupra di Extreme E

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia