Jean Todt Tidak Akan Kembali ke Ferrari
Pertengahan Desember 2021 lalu, Jean Todt tak lagi menjabat Presiden FIA. Setelah itu, kabar ia akan kembali ke Ferrari pun menyeruak.

Sejak 17 Desember lalu, Jean Todt tidak lagi menduduki posisi sebagai Presiden Federation Internationale de l'Automobile (FIA), lembaga automobil tertinggi dunia.
Setelah 12 tahun memimpin FIA, pria asal Prancis tersebut tidak mau dipilih kembali untuk masa jabatan empat tahun lagi. Pemilihan pun digelar dan mantan pereli asal Uni Emirat Arab, Mohammed Ben Sulayem (60), terpilih menggantikan Todt.
Seusai mundur dari FIA, spekulasi tentang masa depan pria 75 tahun itu pun terus berkembang. Paling kencang beredar tentu dirinya bakal kembali ke Ferrari.
Publik tahu, pada pertengahan era 1990-an, Jean Todt membangun Ferrari hingga pabrikan asal Maranello, Italia, itu kemudian memenangi lima gelar juara beruntun lewat Michael Schumacher pada 2000 sampai 2004.
Schumi – yang sebelumnya sudah dua kali menjadi juara dunia bersama Benetton (1994, 1995) – juga mampu mengoleksi 72 dari total 91 kemenangannya di Formula 1, bersama Ferrari.
Di bawah kepemimpinan Todt sebagai prinsipal tim (1993-2007) dan kemudian CEO, Ferrari (2004-2008) total mampu mengoleksi 14 gelar juara dunia F1 (pembalap dan konstruktor).
Di Ferrari, Todt juga sempat menempati posisi sebagai penasihat. Sama seperti Niki Lauda selama bertahun-tahun di Tim Mercedes F1 atau Alain Prost di Alpine kendati kini sudah keluar.
Saat rumor bila Todt akan kembali ke Ferrari, Mattia Binotto selaku prinsipal tim F1 pabrikan tersebut mengaku akan menyambut baik. Binotto menyebut ia sangat respek terhadap Todt dan pernah belajar banyak darinya karena pernah menjadi bawahannya.
“Kami ingin membangun tim dan pria dengan pengalaman seperti Jean Todt akan selalu menjadi aset bagi tim manapun. Satu kehormatan jika bisa kembali bekerja sama dengannya,” ujar Binotto di GP Abu Dhabi, tengah Desember lalu.
Namun, salah satu media Italia, Corriere dela Sera, mengungkapkan bila semua rumor soal Todt bakal ke Ferrari kini sudah tidak ada lagi.

Mattia Binotto, Team Principal Ferrari dan John Elkann, Chairman Fiat Chrysler Automobiles
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Beberapa bulan lalu, isu soal Todt bakal menjadi special advisor di Ferrari sampai ke telinga John Elkann, Presiden dan CEO Ferrari. Elkann pun sangat berhati-hati menanggapi isu ini.
Elkann membayangkan, dengan posisi sebagai penasihat khusus di Ferrari, Todt nantinya tidak hanya akan memberi masukan buat Binotto tetapi juga Elkann.
Elkann sepertinya tidak begitu suka dengan kondisi seperti itu. Entah karena kepribadian dan sifat Todt atau fakta bahwa Ferrari akan memasuki era baru di F1 dan keterlibatan mereka di Le Mans.
Memang tidak ada yang tak mungkin di dunia ini. Namun, Jean Todt bukan tipe orang yang mau menunggu di bangku cadangan.
Kepada sejumlah media di Prancis, Jean Todt menanggapi tenang rumor tentang dirinya bakal kembali ke Ferrari.
“Selalu saja ada rumor. Pada banyak kasus, satu kata saja bisa memunculkan kesimpulan yang sebetulnya tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Jadi, saya memilih untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan agar tidak terjebak dalam rumor,” ucap Todt.
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.