10 Pembalap F1 dengan Penantian Kemenangan Terlama
Carlos Sainz akhirnya merebut kemenangan pertamanya di Formula 1 pada lomba ke-150. Siapa saja pembalap yang harus menunggu lama untuk naik podium utama?
Carlos Sainz, Ferrari, 1st position, arrives on the podium with a Spanish flag
Glenn Dunbar / Motorsport Images
Memenangi balapan di F1 memang sangat sulit. Lihat saja yang dilakukan Carlos Sainz pada GP Inggris, Minggu (3/7/2022). Pembalap Scuderia Ferrari itu harus menunggu hingga delapan tahun untuk merebut kemenangan pertamanya, saat lomba di Sirkuit Silverstone.
Hal serupa ternyata dialami sejumlah mantan juara dunia seperti Nico Rosberg dan Mika Hakkinen. Berikut 10 pembalap F1 yang harus menunggu sangat lama untuk merebut kemenangan pertamanya.
Thierry Boutsen
Thierry Boutsen, Williams FW13 Renault, saat turun di F1 GP Australia 1989.
Foto oleh: Motorsport Images
Mantan pembalap F1 asal Belgia tersebut harus menanti hingga enam tahun penuh untuk merebut kemenangan pertamanya. Debut pada 1983 bersama tim Arrows pada balapan di negaranya, Boutsen harus menanti hingga 94 balapan untuk merebut kemenangan pertamanya.
Pada musim ketujuhnya di F1, 1989, Boutsen berhasil merebut kemenangan bersama Canon Williams Teams yang bermesin Renault RS1 3.5 liter V10 pada GP Kanada, putaran keenam musim tersebut.
Hingga akhir kariernya di F1 pada 1993, Boutsen mengoleksi 3 kemenangan, 1 pole position, dan 15 podium dalam 163 start Grand Prix.
Mika Hakkinen
Pembalap Finlandia itu melakukan debut F1 di GP Amerika Serikat 1991 bersama Lotus. Namanya baru mencuat saat memperkuat McLaren antara 1993 sampai 2001. Sempat mengalami kecelakaan hebat pada pertengahan musim 1995, Hakkinen baru merebut kemenangannya dua tahun kemudian.
Peembalap McLaren-Mercedes Mika Hakkinen merayakan kemenangan di F1 GP Jepang 1998.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Adalah GP Eropa 1997, balapan terakhir musim tersebut yang berlangsung di Sirkuit Jerez de la Frontera. Hakkinen harus menunggu sampai balapan ke-96 untuk merebut kemenangan pertamanya.
Hakkinen – yang merebut gelar F1 1998 dan 1999 – mengambil keuntungan dari insiden terkenal antara Jacques Villeneuve (Williams) dan Michael Schumacher (Ferrari) yang membuat pembalap Jerman itu kehilangan peluang merebut gelar yang akhirnya jatuh ke tangan Villeneuve.
Giancarlo Fisichella
Mantan pembalap asal Italia itu harus menuggu sangat panjang untuk merebut kemenangan pertamanya di F1, 110 balapan. Debut F1 pada 1996, Fisichella baru berhasil naik podium utama pada GP Brasil 2003 bersama B&H Jordan Ford.
Turun di atas Jordan EJ13 pada putaran ketiga F1 2003, lomba dihentikan karena kecelakaan yang melibatkan Mark Webber (Jaguar) dan Fernando Alonso (Renault).
Giancarlo Fisichella, Jordan, mengalami insiden mesin mobilnya terbakar pada GP Brasil 2003, lomba tempatnya merebut kemenangan pertama F1.
Foto oleh: Lorenzo Bellanca / Motorsport Images
Kemenangan perdana Fisi pun sempat diwarnai kontroversi. Karena banyaknya serpihan akibat kecelakaan Alonso dan balapan sudah melewati 75% dan Safety Car tidak mungkin diturunkan lebih lama, Red Flag muncul saat Fisichella yang tengah di P1 melibas lap 55.
Akibat Safety Car yang terlalu lambat, mesin mobil Fisichella pun terbakar karena overheat. Ia pun berhenti di parc ferme. Regulasi menyebut, balapan dianggap selesai saat mobil P1 melibas finis pada akhir dari dua lap sebelum finis, atau jarak lomba sudah lebih dari 75%.
Awalnya, pencatat waktu menunjukkan bila Fisichella baru akan memulai lap ke-56. Namun, kemudian mereka menunjukkan tanda Fisi saat itu tengah menjalani lap ke-55.
Dari situlah mereka memutuskan kemenangan GP Brasil direbut Kimi Raikkonen (McLaren) dan Fisichella P2. Namun, setelah pemeriksaan lebih detail, diketahui ada kesalahan perhitungan waktu sehingga membuat podium utama diberikan kepada Fisichella.
Nico Rosberg
Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 W03 melibas garis finis pada lomba F1 GP Cina 2012.
Foto oleh: Sutton Images
Mantan pembalap berpaspor Jerman itu juga harus menunggu lama untuk merebut kemenangan pertamanya di F1. Melakukan debut pada 2006 bersama Williams, setelah empat musim Rosberg bergabung ke tim yang baru kembali ke F1, Mercedes.
Namun, baru pada musim ketiga bersama Mercedes, 2012, ia merebut kemenangan pertamanya, GP Cina, lomba ketiga musim tersebut. Rosberg mendoinasi lomba di Sirkuit Shanghai tersebut dan unggul atas duo McLaren, Jenson Button dan Lewis Hamilton.
Rosberg baru berhasil merebut kemenangan pertamanya pada balapan ke-111. Ia akhirnya berhasil merebut gelar juara dunia pada 2016 untuk kemudian gantung helm.
Jenson Button
Jenson Button, Honda Racing RA106 dan Felipe Massa, Ferrari F248 berduel pada F1 GP Hungaria 2006.
Foto oleh: Sutton Images
Juara dunia F1 2019 tersebut dikenal dengan ketenangan dan kemampuannya memilih strategi yang tepat dalam situasi balap yang kompleks. Itulah yang membuatnya merebut kemenangan pertama pada GP Hungaria 2006.
Mantan pembalap Inggris tersebut melakukan debut F1 bersama Williams pada tahun 2000. Namun, baru pada musim ketujuh atau 113 balapan, Button berhasil naik podium tertinggi untuk kali pertama.
Saat itu, Hungaroring – tuan rumah putaran ke-13 F1 2006 – diguyur hujan lebat pada awal balapan. Lalu, trek mengering. Button yang saat itu membela Tim Lucky Strike BAR Honda, mampu meredam Pedro De la Rosa (McLaren) dan Nick Heidfeld (BMW Sauber).
Jarno Trulli
Jarno Trulli, Renault, memimpin atas rekan setimnya Fernando Alonso pada lomba F1 GP Monako 2004.
Foto oleh: Motorsport Images
Trulli menjadi rookie di F1 pada GP Australia 1997. Sejak saat itu, mantan pembalap asal Italia tersebut selalu hampir menang. Namun, baru pada balapan ke-117 ia berhasil naik podium tertinggi untuk kali pertama.
Kemenangan pertama Trulli di F1 terjadi di sirkuit jalan raya Monte Carlo, GP Monako 2004. Turun di atas Renaut RS24 milik Mild Seven Renault F1 Team, Trulli diuntungkan dengan periode Safety Car akibat kecelakaan yang melibatkan Michael Schumacher (Ferrari) dan Juan Pablo Montoya (Williams).
Rubens Barrichello
Barrichello melakukan debut F1 pada GP Afrika Selatan pada 1993 bersama Tim Jordan. Namun, GP Jerman 2000 menjadi salah satu yang bakal dikenangnya seumur hidup. Pada balapan ke-124 itulah ia baru berhasil merebut kemenangan pertamanya.
Rubens Barrichello, Ferrari F1 2000, saat menguasai F1 GP Jerman 2000.
Foto oleh: Sutton Images
Lomba di Sirkuit Hockenheimring tersebut sepertinya bakal dikuasai duo McLaren, Mika Hakkinen dan David Coulthard. Masuknya Safety Car dan turunnya hujan sangat membantu Barrichello menguasai balapan.
Barrichello memang bersinar saat memperkuat Ferrari antara musim 2000 sampai 2005. Dalam kurun waktu tersebut, ia berhasil merebut posisi runner up F1 2002 dan 2004.
Mantan pembalap asal Brasil itu total mengoleksi 11 kemenangan, 68 podium, dan 14 pole position dalam 322 start Grand Prix antara tahun 1993 sampai 2001.
Mark Webber
Mark Webber, Red Bull Racing, merayakan kemenangan F1 pertamanya dengan menguasai GP Jerman 2009.
Foto oleh: Sutton Images
Debut pada 2002, mantan pembalap asal Australia itu harus menunggu hingga balapan ke-130 untuk merebut kemenangan pertamanya di Formula 1.
Itu terjadi pada musim kedelapannya di F1, saat memperkuat Red Bull Racing. Turun di putaran kesembilan F1 2009, GP Jerman, Webber berhasil mengungguli rekan setimnya Sebastian Vettel dan andalan Ferrari Felipe Massa pada balapan di Sirkuit Nurburgring itu.
Webber berhasil memenangi 9 balapan, 42 finis podium, dan 12 pole position dalam 215 start Grand Prix antara 2002 sampai 2013. Hasil klasemen akhir terbaiknya adalah P3 pada musim 2010 dan 2011.
Carlos Sainz
Carlos Sainz, Ferrari, mengangkat trofi kemenangan pertamanya di F1 usai menjadi yang terbaik di GP Inggris 2022.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Pembalap asal Spanyol ini merebut kemenangan pertamanya pada start Grand Prix yang ke-150, GP Inggris 2022. Ia berbagi podium dengan Sergio Perez (Oracle Red Bull Racing) dan Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1) di P2 dan P3.
Debut di F1 pada 2015 bersama Scuderia Toro Rosso (kini AlphaTauri) mendampingi Max Verstappen (kini Red Bull Racing), Sainz baru berhasil naik podium utama di tim keempat yang dibelanya, Ferrari (setelah Toro Rosso, ia memperkuat Renault dan McLaren).
Sergio Perez
Pembalap yang paling lama menunggu kemenangan pertamanya di F1 adalah Sergio Perez. Menjadi rookie F1 pada 2011, ia harus menunggu hingga musim ke-10 untuk merebut kemenangan pertamanya.
Pada balapan ke-190, Grand Prix Sakhir 2020, pembalap asal Meksiko tersebut akhirnya merebut kemenangan pertamanya seusai bangkit dari posisi buncit usai bersenggolan dengan Charles Leclerc di Tikungan 1.
Sergio Perez, Racing Point, menduduki podium pertama F1 GP Sakhir 2020 yang menjadi kemenangan pertamanya di Formula 1.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Kemenangan di GP Sakhir itu spesial tidak hanya bagi Perez namun juga untuk Racing Point (sebelumnya bernama Force India). Pasalnya, tim yang kini bernama Aston Martin Aramco Cognizant F1 itu juga baru kali itu berhasil memenangi lomba F1.
Sergio Perez lalu bergabung ke Red Bull pada 2021 dan menambah koleksi kemenangannya dengan menguasai GP Azerbaijan 2021 dan GP Monako 2022.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments