Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

12 Fakta Menarik F1 GP Abu Dhabi

Grand Prix Abu Dhabi akan jadi penentuan pembalap Red Bull Max Verstappen dan pilot Mercedes Lewis Hamilton untuk mengklaim gelar juara dunia F1 2021. Namun apa saja fakta serta hal menarik dari balapan jet darat di Sirkuit Yas Marina itu?

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Sam Bloxham / Motorsport Images

Minggu (12/12/2021), sangat penting bagi publik Formula 1 (F1). Sebab hari ini persaingan sengit antara Max Verstappen dan Lewis Hamilton yang telah berlangsung di Bahrain pada Maret lalu akan diselesaikan.

Ya, Grand Prix (GP) Abu Dhabi menjadi arena pertarungan terakhir kedua pembalap demi bisa mengklaim gelar juara dunia F1 2021. Semua perjuangan siap dipertaruhkan di Sirkuit Yas Marina.

Baik Verstappen maupun Hamilton memiliki peluang yang sama besar untuk dapat menjadi juara dunia tahun ini karena mereka berada di posisi setara, sama-sama telah mengantongi 369,5 poin.  

Ini akan membuat GP Abu Dhabi makin menarik disaksikan. Balapan pamungkas F1 ini memang tak pernah gagal menyajikan momen istimewa. Banyak fakta dan hal menarik yang terjadi sejak pertama kali digelar pada 2009 silam.    

1) 12 penyelenggaraan, 6 pemenang

Grand Prix Abu Dhabi pertama kali masuk kalender F1 pada 2009. Sejak itu enam pembalap tercatat sudah meraih kemenangan di Sirkuit Yas Marina.

Mereka adalah Sebastian Vettel, Lewis Hamilton, Kimi Raikkonen, Nico Rosberg, Valtteri Bottas dan Max Verstappen. Namun hanya dua yang meraih lebih dari satu kemenangan di sana.

Hamilton yang paling sering mengklaim podium tertinggi GP Abu Dhabi, yakni lima kali. Sementara Vettel sudah menang race di Yas Marina tiga kali.

Dari keenam pemenang, empat di antaranya merupakan juara dunia. Hanya Bottas dan Verstappen yang belum punya gelar. Namun itu bisa berubah jika pilot Red Bull menang tahun ini.

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

2) Dominasi Mercedes

Mercedes menjadi tim yang sangat dominan di Abu Dhabi sejak era hybrid dimulai. Silver Arrows telah meraih enam kemenangan beruntun dalam rentang 2014-2019.

Rentetan itu terhenti musim lalu saat mereka kecolongan dari Red Bull Racing-Honda, yang keluar sebagai pemenang lewat Max Verstappen. Namun ketika itu Mercedes dinilai tidak tampil maksimal.

Selain karena sudah memastikan gelar pada balapan sebelumnya, Lewis Hamilton juga baru pulih setelah sempat dinyatakan positif Covid-19 akibat terjangkit virus corona.  

3) Perpisahan 4 pembalap

Ada sejumlah pembalap yang akan melakoni balapan perpisahan dengan timnya di GP Abu Dhabi musim ini, yakni Kimi Raikkonen, Antonio Giovinazzi, Valtteri Bottas dan George Russell.

Bagi Raikkonen, race di Yas Marini sekaligus jadi balapan terakhirnya sebagai pembalap F1. Iceman telah memutuskan pensiun akhir 2021 setelah 20 tahun berkarier di ajang jet darat.

Balapan di Abu Dhabi juga merupakan yang terakhir bagi rekan setimnya di Alfa Romeo, Giovinazzi. Tetapi ia tidak pensiun, melainkan beralih ke Formula E setelah tidak dapat kontrak baru.

Sementara Bottas akan melakoni penampilan final sebagai pembalap Mercedes. Musim depan ia ke Alfa Romeo. Posisinya digantikan Russell, yang bakal terakhir kali membela Williams.  

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

4) Satu-satunya balapan senja

Pada umumnya, grand prix Formula 1 berlangsung siang atau malam hari. Namun pengecualian untuk GP Abu Dhabi, yang diselenggarakan beberapa saat sebelum matahari terbenam.

GP Abu Dhabi merupakan satu-satunya balapan F1 yang dimulai saat senja (twilight race). Start biasanya berlangsung 30 menit sebelum matahari tenggelam di Yas Marina.

Meski begitu, lampu sorot di area trek selalu menyala selama balapan. Ini yang membuat race GP Abu Dhabi menjadi unik. Dan kebetulan kerap diplot sebagai event penutup musim.   

5) Desain trek canggih 

Sirkuit Yas Marina didesain oleh arsitek top F1 Hermann Tilke. Trek yang dibuka pada 2009 itu punya enam konfigurasi berbeda untuk disesuaikan dengan seri balap yang berbeda.

Lintasannya juga memiliki sejumlah fitur unik: sebuah terowongan sebagai bagian dari pintu keluar pit lane dan Yas Viceroy Hotel berada di antara Tikungan 18-19.

Dan perlu juga diketahui, bahwa Yas Marina merupakan sirkuit paling mahal di F1. Pembangunan trek sepanjang 5,554 km itu menghabiskan biaya lebih dari 1 triliun dolar AS.

6) Mengusung nama kota

GP Abu Dhabi adalah satu-satunya balapan dalam kalender F1 yang mengambil nama kota sebagai judul event alih-alih negara tuan rumah seperti pada umumnya.

Abu Dhabi adalah ibu kota Uni Emirat Arab. Namun penamaan tersebut diikuti oleh Grand Prix Mexico City (Meksiko) dan GP Sao Paulo (Brasil) pada musim 2021.  

Boeing 787 Dreamliner and Airbus A380 milik maskapai Etihad terbang di atas grid sebelum start

Boeing 787 Dreamliner and Airbus A380 milik maskapai Etihad terbang di atas grid sebelum start

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

7) Grand prix paling mahal

Jika dibandingkan dengan balapan yang ada dalam kalender F1, GP Abu Dhabi merupakan event paling mahal. Walau demikian penjualan tiket selalu habis (sold out).

Pada gelaran terakhir sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, musim 2019, tiket terusan selama tiga hari, yang paling murah, dibanderol seharga 272 dolar AS (setara Rp3,9 juta dengan kurs saat ini).

Bandingkan dengan GP Rusia yang mematok di angka 70 dolar AS atau GP Australia (133 dolar AS). Namun dengan segala keunikan yang ditawarkan, harganya sebanding.

8) 3 kali bukan penutup

Sejak kemunculannya dalam kalender F1 pada 2009, GP Abu Dhabi selalu diplot sebagai balapan penutup kecuali dalam tiga kesempatan, yakni musim 2011, 2012, dan 2013.

Pada 2011, Yas Marina menjadi event kedua terakhir sebelum Brasil. Lalu dua tahun berikutnya, Abu Dhabi berlangsung sebelum dua putaran pamungkas di Circuit of The Americas dan Interlagos.  

9) Polesitter diuntungkan

Dalam enam gelaran terakhir GP Abu Dhabi, peraih pole di Sirkuit Yas Marina selalu berhasil mengonversi posisinya menjadi kemenangan. Fakta ini tentu membuat Max Verstappen di atas angin.

Namun ada pula periode buruk bagi pembalap yang memulai race dari grid terdepan di trek tersebut. Dalam tiga dari empat race pertama Formula 1 di Arab Saudi, polesitter selalu gagal finis.  

Race winner Kimi Raikkonen, Lotus F1 Team E20

Race winner Kimi Raikkonen, Lotus F1 Team E20

Foto oleh: Andrew Ferraro / Motorsport Images

10) Momen Raikkonen

Salah satu balapan paling populer GP Abu Dhabi terjadi pada 2012 silam. Ketika itu Kimi Raikkonen meraih kemenangan sensasional pada musim comeback-nya setelah hiatus dua tahun dari F1.

Musim 2012, ia membela Lotus. Saat berusaha menang, Iceman menanggapi update dari Race Engineer-nya via radio dengan kalimat yang terkenal, “Biarkan saya sendiri, saya tahu apa yang saya lakukan.”

GP Abu Dhabi 2012 menjadi kemenangan pertama Raikkonen sejak balapan di Belgia 2009 dan diraihnya setelah kekacauan yang terjadi akibat crash Nico Rosberg dan Narain Karthikeyan.   

11) Penentuan juara

Karena secara reguler diplot sebagai balapan penutup musim, GP Abu Dhabi kerap jadi arena penentuan juara, termasuk pada F1 2021 antara Max Verstappen dengan Lewis Hamilton.

Pada 2010, bahkan empat pembalap bertarung untuk gelar di Yas Marini: Fernando Alonso (Ferrari), Mark Webber (Red Bull), Sebastian Vettel (Red Bull) dan Hamilton (McLaren).

Dari keempatnya, Vettel yang unggul. Kemenangan di Abu Dhabi membuatnya keluar sebagai juara dunia termuda dalam sejarah F1, merebut rekor yang sebelumnya dipegang Hamilton.

Musim 2014 Hamilton bersaing dengan Nico Rosberg dan bisa meraih gelar setelah rekannya di Mercedes itu mengalami kerusakan mesin. Rosberg membalas Hamilton pada 2016.

Tahun ini Hamilton kembali harus bertarung untuk titel F1 di Yas Marina. Ia akan berhadapan dengan Max Verstappen dari Red Bull. Keduanya sekarang memiliki poin setara, yakni 369,5.

Lewis Hamilton, Mercedes, dan polesitter Max Verstappen, Red Bull Racing

Lewis Hamilton, Mercedes, dan polesitter Max Verstappen, Red Bull Racing

Foto oleh: FIA Pool

12) Sejarah siap ditoreh

Siapa pun yang menang dan keluar sebagai juara dunia F1 2021, GP Abu Dhabi akan mencatatkan sejarah lagi. Sebab Yas Marina dipastikan jadi sirkuit spesial bagi Hamilton maupun Verstappen.

Jika Hamilton menang, maka ia meraih gelar kedelapannya. Itu bakal menjadikan pria Inggris itu memiliki titel terbanyak dalam ajang balap jet darat.

Bila Verstappen yang menang, sejarah juga siap ditoreh. Ia akan merengkuh gelar perdananya sejak debut pada 2015 lalu dan menjadi pembalap Belanda pertama yang menjuarai Formula 1.   

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 12 Insiden Kontroversial dalam Balapan
Artikel berikutnya Polling: 65,8 Persen Jagokan Max Verstappen Juara Dunia F1 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia