5 Ide Teknik yang Mencuri Perhatian dari Mobil F1 2022
Regulasi teknik Formula 1 2022 membuat tim-tim kreatif menyiasati kelemahan mobil baru di tengah keterbatasan dana dan desain. Seperti apa inovasi terbaik musim ini?
Kebebasan yang dihambat membuat mereka lebih banyak mengeksplorasi sidepod. Namun, seiring berjalannya waktu, skuad F1 melakukan pengembangan di bagian lain ketika timbul masalah di grid.
Berikut beberapa area kunci di mana mereka mengembangkan konsepnya sendiri dengan desain mengagumkan.
Hidung
Regulasi baru F1 dibuat untuk mempromosikan balapan lebih dekat, sekaligus menghindari mobil tampak buruk. Bagian hidung yang paling terimbas oleh estetika.
Mereka pun mencoba menemukan cara untuk mengarahkan aliran udara di bawah bagian tengah mobil, menyebabkan beberapa interpretasi kreatif beberapa tahun terakhir.
Dengan segala sesuatu mulai dari desain hidung bertingkat musim 2012, hingga gading kembar milik Lotus pada 2014.
Hidung Ferrari F2012
Sejak peraturan diubah pada 2009, tim-tim mencari cara untuk meningkatkan hidung. Tiga tahun kemudian, Federasi Otomotif Internasional (FIA) kembali mengganti regulasi, salah satunya ‘hidung berundak yang tidak sedap dipandang.
Desain tersebut memang jadi masa lalu, tapi tampaknya masih ada yang kesal dengan model tersebut.
Dari sisi desain hidung saat ini, disesuaikan dengan bagaimana tim ingin berinteraksi dengan sayap depan. Apakah bagian itu terhubung dengan sayap datar utama atau flap sekunder.
Pada kasus ini, beberapa tim memilih desain modular karena menawarkan fleksibilitas untuk melakukan perubahan saat menemukan solusi lain. Jadi tidak perlu merombak semua dan tidak perlu lolos tes crash.
Sebagai contohnya, Ferrari dan Red Bull, bagian struktur dalam hidungnya lebih rendah dari fasad luar, artinya untuk sementara, keduanya terhubung dengan bidang datar utama. Mereka lebih mudah dimodifikasi.
Sayap bib
Solusi lain yang mempercepat traksi naik dan turun di grid, pertama kali terlihat pada AMR22. Aston Martin menempatkan sayap bib.
Trik itu diadopsi oleh Ferrari dengan berbagai simulasi dan diproduksi sepekan antara peluncuran AMR22 dan F1-75. Sementara, tim-tim lain tidak merespons secepat si Kuda Jingkrak.
Variasi desain juga ditemukan pada Red Bull, Mercedes dan Alpine, dengan setiap orang membuat perubahan pada struktur memanjang di garis tengah mobil. Tujuannya memaksimalkan potensi aerodinamika.
Ironisnya, Aston Martin merasa bahwa sayap bib tidak mendongkrak performa selama GP Spanyol. Mereka pun memutuskan untuk melepaskannya.
Pemisah keel RB18
Adopsi sayap bib pada RB18 juga bertepatan dengan penyempitan keel, agar tim bisa mengambil keuntungan dari profil sayap yang lebih lebar.
Area Kokpit
Area lain di mana terlihat perbedaan adalah sekitar kokpit, terutama pada spion dan halo. Ini karena ada beberapa area berharga untuk menempatkan winglet dan/atau membentuk lagi permukaan demi keuntungan aerodinamis.
Berdasarkan itu, tim-tim mengenalkan bermacam solusi, beberapa menemui tantangan dari rivalnya, beberapa hanya diobservasi dan diimplementasikan oleh tim lain dengan cara berbeda.
Perbandingan sirip Mercedes W13
Mercedes menggunakan spion tersegmentasi yang kontroversial saat uji coba pramusim. Mereka bisa terus menggunakannya karena aturan mengizinkan. Saat ini, tim menambah elemen tambahan dari fairing SIS (inset, panah merah).
Kisi-kisi pendingin
Komponen sangat menarik tapi secara khusus bisa dilihat pada Haas VF-22 dan Alpine A522. Keduanya memakai kisi-kisi pending pada bagian belakang dari tulang punggung penutup mesin.
Bukan pertama kali jalan keluar seperti itu terlihat dari tim. Namun, belakangan terlihat ekspansi dari opsi pendingin yang tersedia.
Tim mengalirkan panas lewat insan pendingin yang dipasang pada sidepod. Alpine menggunakan konsep itu untuk A521, dengan bagian pendek dari sirip penutup mesin, yang dipasang terpisah ke atas bukaan belakang. Di bawahnya, ada tiga kisi untuk membantu mengendalikan panas yang dibuang dari dalam.
Sementara itu, solusi yang terlihat pada Haas VF-22, memiliki sirip pada penutup mesin yang dipasang jauh di atas badan mobil, mengekspos 12 kisi dan tudung pipa wastegate.
Beam wing
Setelah absen sejak 2014, beam wing kembali lagi musim 2022. Itu adalah sayap yang terletak di bawah sayap belakang atas.
Desainer bisa memakai dua elemen untuk menawarkan dukungan struktural dan bantuan aerodinamika untuk sayap belakang. Ketika mayoritas tim menempuh pendekatan konvensional pada elemen ini, Red Bull memilih jalan sendiri menggunakan susunan bertumpuk, di mana satu elemen berada di atas lainnya.
Itu juga sebuah solusi yang diambil Alpine. Menariknya, untuk mengurangi drag, Red Bull melepas bagian teratas untuk beberapa balapan terakhir.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.