Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

7 Nyawa Pembalap Selamat berkat Halo

Halo telah menyelamatkan banyak pembalap mobil kursi tunggal (formula). Terakhir, nyawa dua pembalap selamat di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Zhou Guanyu, Alfa Romeo C42 crashes at start of race

JEP / Motorsport Images

Sejak diperkenalkan pada 2018, pelindung kokpit yang dikenal dengan nama Halo sudah mencegah terjadinya cedera serius akibat sejumlah kecelakaan mengerikan.

Federasi Automobil Internasional (FIA) mulai memperkenalkan Halo pada 2017. Sejak 2018, Halo menjadi komponen yang wajib dipasang pada mobil-mobil Formula 1, Formula 2, Formula 3, Formula Regional, Formula E, dan juga Formula 4.

Sejumlah seri balap mobil open-wheel juga mewajibkan Halo, seperti IndyCar Series, Indy Lights, Super Formula, Super Formula Lights, Euroformula Open, dan Australian S5000.

Setelah wajib dipakai di F1 dan ajang lainnya, FIA dan tim keselamatan balapnya terus mencari solusi untuk meningkatkan keselamatan pada area kokpit mobil.

Diwajibkannya pemakaian Halo bukan tanpa penyebab. Sejumlah kecelakaan mengerikan kerap menyasar ke area kepala pembalap.

Baca Juga:

Sebut saja kematian tragis Henry Surtees di Formula 2 pada balapan di Sirkuit Brands Hatch, Inggris, pada 2009. Atau, cedera kepala serius yang dialami Felipe Massa (Scuderia Ferrari) di kualifikasi GP Hungaria 2009, saat sebuah komponen suspensi mobil di depannya lepas dan menghantam helmnya.

Kecelakaan fatal yang menewaskan Jules Bianchi (Marussia F1 Team) pada GP Jepang 2014 di Sirkuit Suzuka, membuat FIA terpukul. Upaya peningkatan keselamatan balap kian diintensifkan setelah tewasnya Justin Wilson pada balap IndyCar di Pocono pada 2015.

Formula 1 dan FIA kemudian mengembangkan pelindung kokpit yang disebut Halo. Peranti serupa dipakai di IndyCar dengan nama Aeroscreen, yang dikembangkan Red Bull Technologies.

Sebelumnya, banyak yang mencibir Halo karena mengurangi estetika mobil. Faktanya, alat ini mampu menyelamatkan pembalap dari kemungkinan cedera serius hingga kehilangan nyawa. Berikut tujuh pembalap yang berhasil selamat karena Halo.

1. Tadasuke Makino

Kegunaan Halo untuk semua seri balap open-wheel di bawah FIA langsung terlihat pada tahun pertama. Tepatnya saat seri Formula 2 2018 menggelar putaran ketiga di Barcelona, Spanyol.

Dua pembalap Nirei Fukuzumi dan Tadasuke Makino terlibat kontak di Tikungan 4 Sirkuit Catalunya. Akibatnya, mobil Fukuzumi terpelanting ke udara dan mendarat tepat di atas mobil Makino.

Namun, Halo di mobil Makino sanggup menahan bobot mobil Fukuzumi. Hal itu terlihat dari seluruh ban belakang kiri mobil Fukuzumi yang memenuhi bagian atas Halo mobil Makino.

 

“Saat pertama menguji mobil ini, saya tidak yakin Halo baik untuk mobil karena membuat saya lebih sulit melihat ke depan. Tetapi, hari ini Halo menyelamatkan saya,” ucap Makino seperti dikutip Autosport, kala itu.

“Alat ini benar-benar penting. Saya kini menjadi tahu seperti apa cara kerja Halo. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Tetapi tanpa Halo, saya kira ban (mobil Fukuzumi) akan menghantam helm saya.”

2. Alex Peroni 

Turun di Monza, Italia, pada Kejuaraan Formula 3 2019, pembalap muda Australia Alex Peroni menghantam kerb saat keluar dari Tikungan Parabolica.

Mobil Peroni lantas terbang sangat tinggi, mirip seperti di gim komputer. Ia mendarat dalam posisi mobil terbalik dan memantul di atas tyre barrier sebelum akhirnya menyangkut di pagar pembatas dengan posisi normal.

Peroni mampu keluar dari mobil setelah kecelakaan mengerikan tersebut. Ia lantas mundur dari F3 dan pulang ke Australia dengan cedera tulang belakang. Video di bawah ini menunjukkan krusialnya Halo pada sasis Campos Racing geberan Peroni saat itu.

 

3. Charles Leclerc

Charles Leclerc tengah menjalani musim pertamanya di F1 bersama Alfa Romeo Sauber pada 2018 saat terlibat kecelakaan hebat di Spa-Francorchamps, Belgia.

Pada saat mengerem menjelang La Source, mobil Leclerc tersangkut sasis McLaren milik Fernando Alonso yang terbang akibat dihantam Nico Hulkenberg (Renault).

Setelah terbang di atas mobil Leclerc, ban depan-kanan mobil Alonso menghantam Halo mobil Leclerc sehingga kedua mobil terlihat terkait.

 

“Jelas, Halo sangat membantu hari ini,” tutur Leclerc kepada wartawan seusai kecelakaan.

“Ini bukti yang bagus (dari Halo). Kami tidak lagi perlu bukti karena ini sudah sangat bagus,” kata Alonso menambahkan.

4. Lewis Hamilton

Kecelakaan yang melibatkan Lewis Hamilton  (Mercedes-AMG Petronas F1) dengan Max Verstappen (Oracle Red Bull Racing) pada GP Italia 2021 mungkin terlihat konyol daripada serius. Namun, jika dianalisis lagi, dari insiden tersebut terlihat pentingnya fungsi Halo.

Kontak keduanya terjadi di sisi dalam Tikungan 2 Sirkuit Monza, yang membuat mobil Verstappen terangkat ke atas mobil Hamilton, dan mendarat dengan posisi ban tepat di atas Halo.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, dan Lewis Hamilton, Mercedes W12, terlibat kecelakaan pada lomba F1 GP Italia 2021 di Monza.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, dan Lewis Hamilton, Mercedes W12, terlibat kecelakaan pada lomba F1 GP Italia 2021 di Monza.

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Halo mampu menyelamatkan Hamilton dari kemungkinan cedera serius karena ban kanan-belakang mobil Verstappen masih berputar saat menimpa Halo dan helm Hamilton.

“Halo jelas menyelamatkan nyawa Hamilton. Kecelakaan itu sangat mengerikan dan saya tidak mau membayangkan apa yang terjadi jika tidak ada Halo,” ucap Toto Wolff, Prinsipal Tim Mercedes, saat itu.

5. Romain Grosjean

Kecelakaan mengerikan yang dialami Romain Grosjean pada lomba GP Bahrain 2020 mungkin menjadi salah satu yang paling dramatis sepajang Formula 1 berlangsung.

Grosjean tengah keluar dari Tikungan 2 pada lap 1 saat ia kehilangan kendali di depan Daniil Kvyat (AlphaTauri). Mobil Haas geberan Grosjean lantas berputar dan menghantam dinding pembatas dengan sudut tegak lurus.

Dampak kecelakaan itu sangat mengerikan karena mobil Grosjean terbelah dua dengan posisi survival cell sudah melewati barrier bersama sang pembalap di dalamnya.

Mengalami benturan 67G, Grosjean berhenti di sisi berlawanan dari barrier saat tangki bahan bakar mulai menyala. Beruntung, ia bisa keluar dari kokpit, melompati pembatas di kobaran api, dan lolos dari maut.

Romain Grosjean, Haas F1 berusaha keluar dari mobilnya usai kecelakaan hebat di F1 GP Bahrain 2020, sementara seorang marshal dan kru medical car berusaha memadamkan api.

Romain Grosjean, Haas F1 berusaha keluar dari mobilnya usai kecelakaan hebat di F1 GP Bahrain 2020, sementara seorang marshal dan kru medical car berusaha memadamkan api.

Foto oleh: Motorsport Images

Hasil analisis ekstensif setelah kecelakaan menunjukkan bahwa Halo terbukti melindungi kepala Grosjean dari logam barrier yang saat itu bisa ‘mengiris’ kepala dan helmnya. Seandainya tidak ada Halo, Grosjean kemungkinan besar akan menderita luka fatal.

“Beberapa tahun sebelumnya, saya tidak percaya pada Halo. Tetapi kini saya pikir, Halo menjadi hal terbesar yang dibawa ke Formula 1. Tanpanya, saya mungkin takkan bisa berbicara di depan Anda saat ini,” ujar Grosjean, saat itu.

6. Roy Nissany

Pembalap F2 dari Tim DAMS Roy Nissany mengalami kecelakaan mengerikan pada lap pertama Feature Race yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (3/7/2022) pagi.

Pembalap asal Israel itu tengah berduel sengit dengan Dennis Hauger (Prema Racing). Saat keduanya bersenggolan, mobil Hauger keluar trek, melayang ke udara, dan mendarat tepat di atas kepala Nissany.

Hanya karena Halo, Nissany selamat dari kemungkinan cedera serius pada kepala yang bisa jadi membuatnya tewas! Hauger juga dikabarkan tidak mengalami cedera serius.

Insiden yang dialami Nissany ini serupa dengan yang terjadi kepada Lewis Hamilton dengan Max Verstappen di Sirkuit Monza saat digelarnya F1 GP Italia 2021.

Sebuah crane JCB mengangkat mobil Roy Nissany, DAMS, seusai kecelakaan pada F2 Silverstone, Inggris.

Sebuah crane JCB mengangkat mobil Roy Nissany, DAMS, seusai kecelakaan pada F2 Silverstone, Inggris.

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

7. Zhou Guanyu

Beberapa jam setelah insiden mengerikan di F2, kecelakaan hebat terjadi saat lomba F1 GP Inggris yang juga berlangsung di Silverstone pada Minggu sore.

George Russell (Mercedes), Zhou Guanyu (Alfa Romeo Racing), Nicholas Latifi (Williams Racing), dan Pierre Gasly (Scuderia AlphaTauri), masing-masing start dari grid kedelapan sampai ke-11.

Seusai lampu start padam, Gasly mencoba melesat di antara Zhou dan Russell, setelah start buruk membuat keduanya dilewati Latifi. Demi mempertahankan posisinya dari Zhou, Russell bergerak ke kiri, namun akibatnya fatal.

Senggolan antara Gasly dan Russell membuat sisi kiri Mercedes W13 menabrak ban kanan-belakang mobil Zhou. Akibatnya, Alfa Romeo C42 geberan pembalap rookie asal Cina itu terpental dan mendarat dalam posisi terbalik.

Setelah terseret beberapa meter menjelang Tikungan 1, mobil Zhou masuk gravel dan kembali terpental melewati barrier, menghantam pagar pembatas, untuk kemudian berhenti dengan posisi menyangkut di antara pagar pembatas dan barrier.

Alfa Romeo C42 geberan Zhou Guanyu terbalik usai kecelakaan di Tikungan 1 lap pertama F1 GP Inggris, Minggu (3/7/2022). Jika tidak ada Halo, pembalap rookie asal Cina itu diyakini akan mengalami cedera lebih serius.

Alfa Romeo C42 geberan Zhou Guanyu terbalik usai kecelakaan di Tikungan 1 lap pertama F1 GP Inggris, Minggu (3/7/2022). Jika tidak ada Halo, pembalap rookie asal Cina itu diyakini akan mengalami cedera lebih serius.

Foto oleh: Motorsport Images

Race control langsung mengeluarkan red flag akibat dua kecelakaan pada lap 1 – insiden lainnya melibatkan Valtteri Bottas (Alfa Romeo), Alex Albon (Williams), dan Sebastian Vettel (Aston Martin Aramco Cognizant) sebagai dampak dari insiden Gasly-Russell-Zhou.

Para marshal pun langsung mengeluarkan Zhou dari mobil dan membawanya ke medical center. Setelah pemeriksaan, ia dinyatakan tidak mengalami cedera serius.

“Para marshal dan tim medis di trek bekerja fantastis dengan respons cepatnya. Saya juga berterima kasih kepada FIA dan Formula 1 atas kerja keras mereka selama ini untuk meningkatkan keselamatan balap dan mobil kami,” ujar Zhou setelah kecelakaan.

“Halo telah menyelamatkan saya hari ini. Itu membuktikan bahwa setiap peningkatan pada mobil bear-benar nyata, dengan hasil yang sangat berharga. Kini, saya tidak sabar untuk kembali ke trek. Saya sudah benar-benar fit dan siap turun di Austria, akhir pekan nanti.”

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fernando Alonso Terhibur Lihat Perez-Hamilton-Leclerc Bertarung
Artikel berikutnya Profil Zhou Guanyu, Pembalap Alfa Romeo yang Lolos dari Maut

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia