Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

7 Ubahan Besar yang Membedakan Mobil F1 2022 dengan 2021

Regulasi baru untuk Formula 1 2022 telah mengubah drastis bentuk mobil untuk musim ini. Apa saja perubahan mencolok dibanding mobil musim lalu?

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Red Bull Content Pool

Selama tiga hari mulai Rabu (23/2/2022), publik bisa mengetahui bakal seperti apa mobil-mobil Formula 1 yang didesain dengan regulasi baru 2022, menyusul tes pramusim F1 2022 yang digelar di Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol.

Seperti banyak diberitakan sebelumnya, aturan baru F1 – konon salah satu yang terbesar dalam 72 tahun sejarah balap F1 – tersebut dibuat agar pembalap lebih mudah melewati lawan sehingga persaingan bakal lebih ketat.

Lalu, apa saja sebenarnya ubahan besar pada mobil F1 2022 dibanding sasis musim 2021 lalu? Berikut ulasan singkat tujuh komponen besar yang berubah pada mobil F1 2022.

Sayap Depan

Sayap depan menjadi salah satu elemen krusial di mobil F1. Pasalnya, peranti inilah yang pertama bersenggolan dengan udara dan mengarahkannya ke seluruh bagian mobil hingga memengaruhi kinerja komponen aerodinamika lain. Praktis, perubahan pada sayap depan akan berdampak besar.

Bentuk sayap depan mobil F1 2022 didesain jauh lebih simpel dibanding sasis 2021, dengan posisi lebih tinggi tetapi lebih sedikit elemen. Tujuan utama ubahan sayap depan adalah menghilangkan jarak antara hidung dengan elemen sayap dengan maksud menghilangkan apa yang disebut ‘vortex Y250’.

Baca Juga:

Vortex Y250 adalah rangkaian pusaran udara berputar yang diciptakan oleh ujung bagian dalam dari elemen sebelumnya (terdekat hidung) yang kemudian akan mengarahkan udara ini ke bargeboard dan menjauh dari lantai.

Situasi itu akan menjaga aliran udara ke lantai tetap bersih, tetapi pembalap menciptakan udara yang sangat mengganggu untuk mobil di belakang, yang harus berusaha menahan pusaran itu sehingga mengurangi kinerja mobil.

Dengan mengubah desain dan posisi sayap depan menjadi lebih simpel, efek  vortex Y250 akan hilang sehingga memudahkan mobil di belakang untuk melewati lawan.

Sayap depan Alpine A522 dan mobil-mobil Formula 1 2022 lainnya kini lebih simpel.

Sayap depan Alpine A522 dan mobil-mobil Formula 1 2022 lainnya kini lebih simpel.

Foto oleh: Alpine

Sayap Belakang

Ubahan pada sayap depan otomatis mengubah bentuk dan posisi sayap belakang. Dua elemen membentuk garis dengan pelat ujung/endplate. Elemen utama sayap dibuat menyatu dengan edplate dan didesain melengkung di ujung.

Desain seperti ini akan mengurangi jumlah udara yang berputar di sudut sayap dan menciptakan gelombang udara kotor yang melebar.

Dengan desain seperti ini, gaya tekan (downforce) yang dihasilkan sayap belakang akan jauh mengecil. Itulah mengapa untuk kali pertama sejak 2013, FIA mengizinkan dipakainya beam wing.  

Beam wing ini terdiri dari satu elemen sayap di bawah sayap belakang yang mengatur aliran udara dari bawah lantai mobil ke sayap belakang dan membantu kerja diffuser. Beam wing diizinkan dipakai sebagai kompensasi hilangnya downforce dari sayap belakang.

Dengan ubahan pada sayap belakang ini, FIA berharap aliran udara akan mengarah ke atas sehingga hanya udara bersih yang akan ditemui mobil di belakang.

Sayap belakang mobil F1 2022 kini dibuat menyatu antara elemen utama dengan endplate dengan bagian ujung melengkung. Seperti terlihat pada Williams FW44.

Sayap belakang mobil F1 2022 kini dibuat menyatu antara elemen utama dengan endplate dengan bagian ujung melengkung. Seperti terlihat pada Williams FW44.

Foto oleh: Williams

Lantai

Dengan aturan baru F1 2022, lantai mobil kini akan berperan jauh lebih besar untuk membantu menyalurkan udara sekaligus meningkatkan downforce. Itulah mengapa bentuk dan desain lantai mobil F1 2022 berubah drastis dibanding versi tahun lalu.

Para desainer dan teknisi tim-tim F1 kini memasang dua terowongan udara di lantai untuk menambah gaya tekan mobil dengan mengacu teori ground-effect.

Terowongan ini menciptakan area kecil namun spesifik yang mempercepat aliran udara di bawah mobil dan membuat tekanan yang bisa menarik mobil lebih dekat ke permukaan trek.

Desain ini membuat kinerja lantai mobil jauh lebih signifikan dibanding mobil-mobil 2021 (yang memilik lantai sangat datar) serta membuat udara di belakang mobil jauh lebih bersih.

Intinya, jika ubahan pada sayap depan dan belakang, serta jumlah peranti aerodinamika pada mobil F1 2022 mengurangi downforce, maka lantai mobil kini memberikan pengaruh sangat besar untuk mendapatkan gaya tekan mobil.

Perbandingan desain lantai Mercedes W13, mobil F1 2022, dengan komponen serupa pada Mercedes W12, mobil musim lalu.

Perbandingan desain lantai Mercedes W13, mobil F1 2022, dengan komponen serupa pada Mercedes W12, mobil musim lalu.

Foto oleh: Giorgio Piola

Ban

Ban dengan pelek 13 inci yang dipakai musim lalu kini diganti dengan pelek 18 inci dengan profil ban yang lebih rendah. Kini, ban mobil-mobil F1 makin mirip dengan mobil produksi massal.

Perubahan ukuran ban ini pun membuat wheel cover kembali diizinkan dipakai sejak terakhir muncul pada 2009. Namun, bentuk dan desainnya saat ini jauhh lebih simpel dibanding yang dipakai tim-tim pada pertengahan era tahun 2000-an.

Dulu, tim-tim boleh memakai peranti aerodinamika dengan desain rumit. Untuk membatasi peran komponen aerodinamika yang tidak efisien untuk mobil di belakang, kini pelek dan ban bisa membuat aliran udara ke belakang menjadi lebih bersih.

Karena selama ini ban depan memicu munculnya aliran udara yang mengganggu, winglet kecil pun akhirnya diizinkan dipakai untuk kali pertama. Didesain berpangkal dari sisi dalam ban, komponen ini dipasang untuk memastikan aliran udara yang dihasilkan ban akan jauh lebih bersih.

Wheel cover kembali boleh dipakai pada Formula 1 2022 seperti yang terlihat pada ban belakang Ferrari F1-75.

Wheel cover kembali boleh dipakai pada Formula 1 2022 seperti yang terlihat pada ban belakang Ferrari F1-75.

Foto oleh: Ferrari

Bargeboard

Peranti pengatur aliran udara dari depan ke sisi luar mobil, yang biasa diletakan di depan sidepod ini juga tidak boleh lagi dipasang pada mobil-mobil F1 2022.

Dahulu, bargeboard berfungsi membuang udara dari sayap depan yang tidak diperlukan agar performa peranti aerodinamika bagian belakang bawah serta diffuser lebih optimal.

Tetapi, arah aliran udara yang dihasilkan di belakang mobil menjadi lebih rendah dan melebar sehingga memberi efek besar untuk mobil-mobil yang berada di belakang.

Kini, bargeboard tidak lagi diizinkan untu mobil-mobil F1 2022 sehingga bodi depan mobil menjadi lebih bersih. Kinerja bargeboard kini sedikit banyak digantikan dengan bentuk lantai mobil.

Mercedes mengganti peran bargeboard dengan memasang terowongan besar dengan beberapa elemen tegak berbeda ukuran di dekat sidepod sasis W13.

Mercedes mengganti peran bargeboard dengan memasang terowongan besar dengan beberapa elemen tegak berbeda ukuran di dekat sidepod sasis W13.

Foto oleh: Mercedes AMG

Bahan Bakar

Jenis bahan bakar juga diganti pada F1 2022 dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Sebelumnya, tim-tim F1 memakai bahan bakar yang terbuat dengan kadar komponen bio hanya 5,75%. Tetapi mulai tahun ini, mereka akan memakai bahan bakar E10.

Huruf E berarti etanol – komponen bio pada bahan bakar yang harus dipakai semua tim – dan angka 10 mengacu ke persentase. Jadi, bahan bakar E10 berarti mengandung 10% etanol.

Etanol menjadi generasi kedua bahan bakar dan menjadi salah satu bagian dari dari awal pemakaian bahan bakar dengan bahan yang sepenuhnya bisa diperbarui, untuk menjaga keberlangsungan F1.

Namun begitu, pemakaian bahan bakar E10 bukan tanpa risiko. Sejumlah pabrikan menilai kinerja power unit (PU) dipastikan bakal berubah seiring dipakainya E10 ini, utamanya performa.

“Perubahan tahun ini dengan dipakainya bahan bakar E10 mungkin menjadi perubahan regulasi terbesar yang kami temui sejak 2014. Jangan anggap remeh perubahan yang akan terjadi nanti,” tutur penanggung jawab PU Mercedes, Hywel Thomas.

Kecuali E10, bahan bakar jenis lain tidak boleh dipakai lagi di F1 2022.

Kecuali E10, bahan bakar jenis lain tidak boleh dipakai lagi di F1 2022.

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Sasis

Pergantian ban menjadi lebih besar dipastikan menambah bobot keseluruhan mobil. Namun, penambahan bobot tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan peranti untuk peningkatan keselamatan balap, dalam hal ini sasis (atau kokpit)

Dibanding mobil 2021, sasis musim ini harus mampu menyerap energi tabrakan depan 48% lebih besar dan 15% lebih besar dari tabrakan samping.

Desain hidung juga dibuat lebih panjang agar ikut membantu meredam energi saat hantaman terjadi. Ini mengacu pada kecelakaan mengerikan yang dialami Romain Grosjean (Haas F1) di Bahrain pada tahun 2020.  

Kecelakaan itu juga mewajibkan tim-tim untuk menggeser posisi power unit agar tidak menempel pada sasis tanpa mengorbankan kekuatan tangki bahan bakar.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18.

Foto oleh: Franco Nugnes

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Turun di IndyCar, Tatiana Calderon Belum Menyerah Kejar Kursi F1
Artikel berikutnya Rahasia Red Bull RB18 Terkuak dalam Tes Pramusim F1 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia