Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ada Kesamaan antara Tsunoda dan Verstappen

Salah satu pemilik tim di Formula 2, Trevor Carlin, mengungkapkan adanya kemiripan antara pembalap baru Tim AlphaTauri, Yuki Tsunoda, dengan Max Verstappen.

Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, and Yuki Tsunoda, Alpha Tauri test driver

Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, and Yuki Tsunoda, Alpha Tauri test driver

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Keputusan Tim AlphaTauri memilih Yuki Tsunoda sebagai salah satu pembalap mereka untuk Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 membuat banyak orang terhentak. Maklum, di AlphaTauri, Tsunoda menggantikan pembalap cukup berpengalaman, Daniil Kvyat.

Tsunoda, 20 tahun, memang salah satu pembalap Honda Formula Dream Project dan anggota Red Bull Junior Tim. Honda memasok power unit untuk dua tim “bersaudara” milik Red Bull, Red Bull Racing dan AlphaTauri.

Namun, musim lalu Tsunoda berseragam Tim Carlin saat menempati peringkat ketiga klasemen akhir Formula 2 2020. Keberhasilan Tsunoda promosi menjadikannya pembalap Tim Carlin ke-27 yang naik ke Formula 1.

Trevor Carlin selaku pemilik Tim Carlin mengaku bangga dengan pencapaian Tsunoda. Carlin yakin Tsunoda mampu cepat beradaptasi dengan Formula 1. Carlin yakin akan hal itu karena Tsunoda baru satu musim di Formula 2 dan langsung dipercaya naik ke F1.

“Sungguh senang bekerja sama dengan Tsunoda. Kami hanya semusim bersama dan dia mampu melakukan semuanya jauh di atas ekspektasi kami,” tutur Carlin seperti dikutip motorsport-total.com.

Pria asal Inggris, 57 tahun, yang juga memiliki tim di seri IndyCar, Carlin Motorsport, tersebut juga mengungkapkan ada sejumlah hal dalam diri Tsunoda yang mirip dengan Max Verstappen, pembalap utama Tim Red Bull Racing.

Baca Juga:

“Banyak yang tidak tahu bila Tsunoda mirip Verstappen. Caranya belajar untuk menjadi cepat, pemahaman akan mobil, Tsunoda memiliki bakat dan kemampuan alami untuk memahami hal-hal semacam itu dalam waktu singkat,” ujar Carlin.

Selalu fokus dalam satu balapan, tahap demi tahap yang ia lakukan, motivasi dan determinasi yang tinggi, menurut Carlin, dilakukan Tsunoda di setiap kejuaraan yang diikuti.

“Jika Tsunoda mampu belajar di Formula 1 secepat yang dilakukannya di Formula 2, saya yakin ia bakal menjadi tekanan berat bagi Pierre Gasly. Tsunoda akan menjadi rekan setim sekaligus rival kuat untuk Gasly di F1 2021 nanti,” kata Carlin.

Melihat kemampuan Tsunoda selama di Formula 2, Carlin bahkan yakin mantan pembalapnya itu bakal mampu langsung menekan Gasly hanya setelah beberapa balapan awal.

“Yang membedakan Tsunoda dengan pembalap lain adalah kecepatannya dalam memahami berbagai hal, termasuk yang bersifat teknis,” kata Carlin.

Yuki Tsunoda juga terbilang banyak mendapat kesempatan melakukan latihan dengan mobil F1 dibanding pembalap debutan lainnya. Pada awal November lalu, Tsunoda melibas 352 km Sirkuit Imola, Italia.

Lantas pada Selasa (15/12/2020) lalu, Tsunoda mampu berada di posisi kelima waktu lap tercepat tes pembalap muda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dalam tes di Sirkuit Yas Marina tersebut, Tsunoda melibas 123 lap atau sekitar 683,1 km.

Yuki Tsunoda menggeber sasis AlphaTauri AT01 saat tes resmi F1 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Selasa (15/12/2020) pekan lalu.

Yuki Tsunoda menggeber sasis AlphaTauri AT01 saat tes resmi F1 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Selasa (15/12/2020) pekan lalu.

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

“Tsunoda masih harus mempelajari banyak sirkuit tetapi itu bukan masalah besar baginya. Saya perkirakan ia mungkin akan mengalami masalah di beberapa lap sirkuit-sirkuit itu,” kata Carlin. “Tetapi jika sudah paham, ia akan mengejutkan banyak orang.”

Performa Yuki Tsunoda di Formula 2 2020 lalu memang impresif. Dari 24 race dalam 12 putaran F2 musim lalu, Tsunoda mampu merebut tiga kemenangan dan empat finis podium lainnya (di luar podium utama).

Pada musim perdananya di Formula 2 itu, Tsunoda hanya terpaut 15 poin dari sang juara, Mick Schumacher, yang musim depan juga akan naik ke F1 bersama Tim Haas.

Fakta-fakta itulah yang membuat Carlin yakin Yuki Tsunoda mampu cepat beradaptasi di F1 sekaligus menebar ancaman, utamanya bagi sejumlah pembalap muda. Termasuk memberikan tekanan untuk rekan setimnya sendiri, Pierre Gasly.

“Waktu yang akan membuktikan seperti apa kemampuan Tsunoda. Menurut saya, Tsunoda sudah siap menghadapi tantangan terkait masa depannya,” kata Carlin.

Selama mampu mengatasi tekanan berat di Formula 1, Yuki Tsunoda diyakini bakal mampu dengan cepat menyejajarkan diri dengan Lando Norris, pembalap muda Tim McLaren. Norris adalah pembalap terakhir Carlin yang naik ke F1 sebelum Yuki Tsunoda.

Norris naik ke Formula 1 pada 2019 setelah pada musim sebelumnya menjadi runner-up Formula 2. Di mata Carlin, tidak ada alasan bagi Yuki Tsunoda untuk merasa di bawah Norris.

“Tsunoda hanya akan kalah pengalaman daripada Norris. Tetapi dari sisi kecepatan dan pemahaman akan mobil, dan teknik balapnya, Tsunoda jelas sudah sangat pantas untuk turun di Formula 1,” tutur Trevor Carlin.  

  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 'Terbuang', Alexander Albon Tak Ingin Akhiri Karier F1 seperti Ini
Artikel berikutnya Ocon Nilai Tambahan Tikungan Camber Dapat Selamatkan GP Abu Dhabi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia