Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Adrian Newey Memandang Budget Cap Rawan Pelanggaran

Chief Technical Officer Red Bull Racing, Adrian Newey, kurang yakin bahwa budget cap sangat efektif memperbaiki kualitas Formula 1.

Adrian Newey, Chief Technical Officer, Red Bull Racing

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Pembatasan anggaran diberlakukan agar tim-tim berhemat dan gap antara peserta tak terlalu jauh. Pada 2021, pengeluaran maksimal setiap tim permusim mencapai 145 juta dollar (sekitar Rp2 triliun).

Plafonnya semakin diturunkan secara bertahap hingga 2023. Pada 2022, batas tinggal 140 juta dollar, tahun berikutnya menjadi 135 juta dollar.

Kondisi itu membuat seluruh elemen tim pusing tujuh keliling. Pasalnya, ada pos-pos anggaran yang sulit dipangkas, seperti gaji pembalap serta staf level tinggi, biaya perjalanan dan akomodasi, pembuatan lisensi serta biaya pendaftaran, dan ongkos marketing.

Kalau tak bisa dikurangi, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pengembangan mobil sesuai kemajuan teknologi.

Baca Juga:

Salah satu desainer andal di F1 tersebut skeptis dengan penerapan regulasi pembatasan anggaran. Apalagi kalau tidak ada kontrol ketat, pasti bakal timbul kebocoran atau pelanggaran di sana-sini.

“Jika budget cap dapat dimonitor dengan aman dan sama bagi setiap orang, saya tak punya masalah dengan itu. Tapi saya masih melihat beberapa area abu-abu, dan itu mengkhawatirkan saya,” ia mengungkapkan.

“Saya bisa berdamai dengan budget cap, selama itu sama dengan setiap orang.”

Secara pribadi, Newey tidak terlalu keberatan dengan pengurangan anggaran karena ia punya anak buah yang mampu menyesuaikan dengan keadaan.

“Sebagai engineer, saya suka jadi kreatif dengan perangkat yang tersedia untuk saya. Kalau ada lebih sedikit,” katanya.

Pria 62 tahun tersebut memberi solusi yang lebih efektif untuk pengurangan anggaran, dari sudut pandang teknik.

“Saya kira lebih baik kalau kemungkinan pekerjaan pengembangan terbatas. Sekarang, utamanya ditentukan oleh aerodinamika,” tuturnya.

“Jika Anda lebih membatasi dengan peralatan seperti terowongan angin atau CFD, itu akan sangat membatasi kapasitas pengembangan dan Anda tidak harus mempekerjakan ahli aerodinamika. Itu akan menghasilkan lebih sedikit output, sehingga mengurangi beban kantor desain dan departemen produksi.”

Newey juga melontarkan ide sistem token untuk membatasi perubahan. Red Bull pernah mengeluhkan pembatasan anggaran setelah beberapa kecelakaan yang dialami Max Verstappen dan Sergio Perez. Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto menyarankan pengurangan kerusakan yang bukan disebabkan kesalahan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton Santai soal Peluang Raih 100 Kemenangan Grand Prix
Artikel berikutnya Fernando Alonso: Le Mans Terlalu Sempit untuk Mobil F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia