Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alasan Ferrari Tidak Pit Stop Saat Periode Safety Car F1 GP Miami

Selama periode Safety Car pada tahap akhir GP Miami, Sergio Perez jadi satu-satunya pembalap di empat besar yang membuat pit stop. Ferrari menjelaskan mengapa dua pilotnya tidak mengambil ban baru.

Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Dalam sesi balapan Grand Prix Miami, para pembalap F1 yang berada di baris depan telah menempati posisi mereka sekitar 30 lap. Pembalap Red Bull Racing Max Verstappen memimpin dengan gap nyaman atas pilot Scuderia Ferrari Charles Leclerc.

Sementara di urutan ketiga, rekan setim Leclerc, Carlos Sainz Jr., tidak terlalu khawatir dengan ancaman Red Bull lainnya, Sergio Perez, setelah mobil RB18-nya mengalami masalah kehilangan banyak tenaga.

Tetapi tabrakan Lando Norris (McLaren) dengan Pierre Gasly (AlphaTauri) di Lap 41 mengubah ini. Meski itu awalnya hanya membuat Virtual Safety Car aktif, Bernd Maylander akhirnya dikirim ke trek dan para pilot berkumpul lagi di belakang Safety Car.

Baca Juga:

Kondisi tersebut memberikan alasan yang cukup bagi Perez untuk membuat pit stop kedua, mengganti kompon hard dengan set ban medium yang baru. Saat itu, ia telah membangun gap besar atas Valtteri Bottas (Alfa Romeo) dan bisa melakukannya.

Sementara tiga pembalap di depan Perez: Verstappen, Leclerc dan Sainz bertahan di lintasan. Secara khusus, opsi Ferrari menimbulkan tanda tanya. Prinsipal Tim Kuda Jingkrak Mattia Binotto menjelaskan mengapa kedua pembalapnya tidak pit stop.

“Kami pikir ban bekas akan lebih baik daripada ban baru yang masih harus dipanaskan. Selain itu, kami hanya punya satu set ban baru dan itu kompon hard,” kata Binotto yang melihat Leclerc dapat memberi tekanan kepada Verstappen setelah netralisasi.

“Inilah mengapa kami memutuskan untuk tetap berada di jalur. Kami pikir peluang menyerang terbaik kami ada di lap pertama setelah restart dan ternya itulah yang terjadi pada akhirnya,” ia menambahkan.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Max Verstappen berada di bawah tekanan untuk lap-lap setelah restart, dengan Charles Leclerc mampu memanfaatkan sistem DRS-nya secara baik. Tetapi empat putaran terakhir, peluangnya hilang. ia harus melepas sang rival dan puas finis di posisi kedua.

“Charles memiliki kesempatan terbaik tepat setelah restart,” Binotto kembali menekankan bahwa pilot Monako tersebut hanya berjarak 0,5 detik dari Verstappen, tetapi itu tidak cukup untuk menyalipnya.

Top speed Red Bull terbukti menjadi pemenang di Miami International Autodrome. Namun, Sergio Perez pada gilirannya tidak mampu melewati Sainz untuk P3, kendati ia memiliki ban baru. Jadi di tahap akhir, posisi tidak berubah.          

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel Sebut Insiden dengan Schumacher Sangat Bodoh
Artikel berikutnya Warnai Rambut, Alex Albon Cetak Poin Lagi untuk Williams

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia