Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alasan mengapa balapan GP Brasil sempat dihentikan dua kali

Motorsport.com mendapatkan informasi bahwa alasan mengapa balapan di Interlagos sempat dihentikan untuk yang kedua kalinya, adalah bukan karena kondisi trek yang terlalu basah.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid

Foto oleh: Pirelli Sport

A red flag is hung as the race is stopped
Kimi Raikkonen, Ferrari SF16-H crash
The Ferrari SF16-H of Kimi Raikkonen, Ferrari is removed from the circuit after he crashed out of th
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid leads behind the FIA Safety Car
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid leads behind the FIA Safety Car
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid leads team mate Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid
Max Verstappen, Red Bull Racing RB12
Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso STR11

Bendera merah pertama kali dikibarkan, menyusul kecelakaan yang dialami oleh Kimi Raikkonen di lurusan start-finis pada putaran ke-20. Balapan kemudian dilanjutkan di belakang iring-iringan Safety Car, hanya untuk kembali dihentikan pada Lap 28, meskipun beberapa pembalap menganggap kondisi sudah cukup bagus untuk melanjutkan balapan.

Periode bendera merah kedua, spontan dicemooh oleh para penonton yang hadir di sirkuit Interlagos. Niki Lauda juga mengkritisi keputusan tersebut yang ia anggap sebagai keputusan terburuk yang pernah ia saksikan di F1.

Tetapi berdasarkan sumber yang diterima, alasan mengapa balapan GP Brasil sempat dihentikan untuk yang kedua kalinya, adalah bukan karena kondisi trek yang terlalu basah. Melainkan, karena terdapat prakiraan cuaca buruk yang dapat mengakibatkan balapan ditunda lebih lama lagi.

Sebenarnya, periode bendera merah diyakini sebagi keputusan yang terbaik bagi para penonton, karena dengan bendera merah, otomatis waktu balapan juga akan berhenti. Dengan demikian, hal tersebut memberikan kesempatan agar balapan dapat diselesaikan secara penuh dan dengan aksi balapan yang lebih banyak.

Kalau saja bendera merah tidak dikibarkan untuk yang kedua kalinya, maka balapan bisa saja dihentikan pada batas waktu dua jam. Mayoritas balapan juga akan berada dalam kondisi iring-iringan Safety Car, yang tentunya akan mengurangi aksi-aksi balapan di trek – seperti yang ditunjukkan oleh pembalap Red Bull, Max Verstappen di penghujung balapan.

Pada akhirnya, keputusan yang diambil di GP Brasil terbukti menjadi keputusan yang benar, karena balapan akhirnya dapat diselesaikan dalam durasi putaran yang penuh, dan periode Safety Car hanya diberlakukan usai terjadi kecelakaan.

Bos Red Bull, Christian Horner menyadari bahwa FIA berada di posisi yang sulit untuk memutuskan kapan para pembalap dapat melanjutkan balapan mereka. Pada akhirnya, Horner pun juga menganggap keputusan yang diambil oleh direktur balapan F1, Charlie Whiting, sebagai keputusan yang tepat.

“Kalian dapat melihat bahwa ofisial-ofisial F1 berada di dalam situasi yang sulit,” ujarnya.

“Mereka akhirnya mengambil keputusan yang bijaksana dengan tetap memperhatikan keamanan semua pembalap setiap waktu.

“Mereka tidak hanya berhasil melanjutkan balapan hingga akhir, tetapi berkat keputusan tersebut, kita dapat melihat aksi-aksi balapan yang seru. Sangat bagus.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Usai juarai GP Brasil, Hamilton: “Balapan yang sangat mudah”
Artikel berikutnya Analisis teknis: Cara Hamilton mengatasi masalah saat start

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia