Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alasan Sergio Perez Cocok di Red Bull Racing

Sergio Perez baru memperkuat Red Bull Racing pada Formula 1 2021. Tetapi, ia mampu lebih baik daripada para pendamping Max Verstappen sebelumnya.

Sergio Perez, Red Bull Racing

Sergio Perez, Red Bull Racing

Erik Junius

Posisi pembalap pendamping Max Verstappen di Red Bull Racing berubah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Sergio Perez diyakini sebagai pembalap yang paling mampu mengatasi kondisi dan situasi di Red Bull.

Sejak Daniel Ricciardo meninggalkan Red Bull setelah musim 2018, Pierre Gasly promosi pada 2019. Tetapi sebelum musim berakhir, pembalap Prancis itu dikembalikan ke Tim AlphaTauri.

Alex Albon lantas menggantikan Gasly di tim utama skuad milik raksasa minuman berenergi asal Austria tersebut. Namun, pembalap berpaspor Inggris keturunan Thailand itu juga tersingkir pada akhir 2020 oleh Perez.

Setelah kembali ke AlphaTauri, performa Gasly kian impresif. Mantan pembalap F1 yang juga juara dunia 1996 Damon Hill menilai, saat ini level Gasly mirip dengan torehan Perez di Red Bull pada musim 2021 lalu.

Sergio Perez, Red Bull Racing

Sergio Perez, Red Bull Racing

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

“Kemampuan keduanya saya rasa hampir sama,” tutur Hill dalam podcast di F1 Nation.

“Gasly mampu memaksimalkan potensi mobil dan itu yang biasa dilakukannya. Ia juga tampak percaya diri tanpa berlebihan. Yang pasti, ia memiliki bakat besar.”

Pemenang 22 Grand Prix dalam 115 start di F1 antara 1992 sampai 1999 tersebut menjelaskan, perbedaan antara Gasly dengan Perez adalah pengalaman. Inilah yang membuat Perez dipilih oleh Red Bull dan itu terbukti.

Gasly memang salah satu pembalap muda berbakat. Tetapi, saat dipanggil Red Bull Racing, ia belum memiliki pengalaman sebanyak Perez.

Hill pun menjawab pertanyaan soal kapan pembalap dengan kemampuan seperti Gasly bisa bergabung ke Red Bull Racing.

Menurut pembalap yang merebut gelar juara dunia bersama Tim Williams itu, banyak pembalap yang tidak mampu bertahan lama di Red Bull Racing.

Baca Juga:

“Lihat saja yang terjadi pada Alex Albon. Saya melihat Checo (panggilan Perez), karena pengalamannya, ia mampu tetap kuat dalam kondisi apa pun di Red Bull. Ini yang sulit dilakukan pembalap muda,” kata Hill.

“Jadi, ini sesuatu yang harus mereka pelajari, harus lebih kuat saat berurusan dengan posisi di tim.

“Mungkin, karena para pembalap itu (Gasly, Albon, dan lain-lain) didukung penuh Red Bull, mereka menjadi sungkan untuk bilang, misalnya: ‘Tunggu dulu, saya ingin melakukannya dengan cara ini’,” Hill menambahkan.

Karena tidak mampu mengatasi situasi dan kondisi itulah mereka memilih pergi. Meskipun Red Bull memiliki Adrian Newey (perancang mobil top), para pembalap tersebut sepertinya tidak mampu menemukan performa terbaiknya dengan cara sendiri selama di Red Bull.

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Persaingan Ferrari vs McLaren Jadi Cerita Bagus untuk Formula 1
Artikel berikutnya Bagaimana Suspensi Mobil Formula 1 Berfungsi?

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia