Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alasan Tim-tim Mau Jaminan Sebelum Grup VW Masuk F1

Tim-tim Formula 1 meminta jaminan sebelum Porsche dan Audi diizinkan ambil bagian dalam kompetisi. Mereka jelas tak mau dirugikan.

The cars in Parc Ferme

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Tak bisa dipungkiri magnet F1 kian besar selama dua tahun terakhir. Bukan hanya menarik penggemar berlipat-lipat, tapi juga sponsor kakap, tim dan pabrikan.

Volkswagen Group ingin melebarkan sayap ke balap jet darat. Tak tanggung-tanggung, mereka mengirimkan dua mereknya, Porsche dan Audi.

VW menunggu empat tahun lagi untuk melihat seperti apa spesifikasi teknik mesin baru tanpa MGU-H. Selain itu, posisi seluruh tim dan pabrikan menjadi setara karena semua mesti mengatur ulang dari nol.

Kabar tersebut ditanggapi beragam oleh pemain lama. Mayoritas ingin kejelasan aturan tentang mesin baru yang diaplikasikan mulai F1 2026.

Para pabrikan dan tim tentu tidak mau dirugikan dengan masuknya Porsche dan Audi. Mereka justru ingin olahraga tersebut makin berkembang.

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, menyambut dengan tangan terbuka. “Saya kira kami sangat gembira untuk Porsche dan Audi gabung F1. Sungguh hebat untuk olahraga,” ujarnya.

“Bagus juga untuk kami berkompetisi dengan merek itu. Secara keseluruhan, saya kira ini adalah kabar baik, yang mana kami perlu sangat gembira.”

Orang nomor satu Mercedes-AMG Petronas, Toto Wolff, juga tidak keberatan dengan kehadiran VW Group.

Baca Juga:

“Akan hebat kalau Volkswagen Group gabung F1. Merk fantastis, itu meningkatkan kredibilitas apa yang kami lakukan. Mereka adalah pembalap. Namun, sepengetahuan saya, belum ada komitmen pasti,” ia mengungkapkan.

“Mereka duduk di meja untuk regulasi, tapi (ketika) komitmen belum dikonfirmasi, kami tidak bisa tahu apa rencana persis mereka.

“Saya kira belum jelas siapa yang masuk sebagai pemasok power unit dan siapa yang mendeklarasikan diri sebagai pendatang baru. Bisa saja ada tiga perusahaan dari grup yang sama, masuk sebagai pendatang baru. Bagaimana saya katakan? Gambarannya masih sangat samar.”

Sebagai peserta baru, mereka mendapat konsesi karena tidak punya pengalaman untuk bersaing dengan merek-merek yang sudah berpengalaman.

Dengan adanya budget cap, pabrikan mesti menghemat biaya pembangunan mesin. Mereka juga harus mematuhi pembatasan waktu dyno dan pengujian aerodinamika.

Namun, aturan itu tak berlaku untuk siapa pun yang baru gabung. Mereka diberi kelonggaran demi mengejar gap dengan pemasok power unit yang sudah lama eksis.

Volkswagen logo

Volkswagen logo

Photo by: Volkswagen Motorsport

Tentu saja, Porsche dan Audi ingin memanfaatkan keistimewaan itu. Pabrikan yang didirikan Ferdinand Porsche ingin menggandeng Red Bull Powertrains. Sedangkan, Audi berusaha mengembangkan mesin berbasis program hibrida WEC.

Kompetitor F1 ingin dapat garansi bahwa Porsche dan Audi benar-benar independen. Mereka takut proyek Red Bull-Porsche yang berbasis power unit warisan Honda, malah membuat merek Stuttgart langsung berada di depan. Sementara, status mereka pemain anyar yang berhak atas konsesi.

Selain itu, tak boleh ada pertukaran data, informasi serta sumber daya terkait riset dan pengembangan antara dua anak VW itu. Apa yang boleh dan tidak perlu dibahas beberapa bulan ke depan.

“Tentang regulasi, kami tahu bahwa tujuannya mencoba memfinalisasi mereka pada Juni dan memilih di bulan yang sama. Dalam diskusi yang kami miliki saat itu, dan kami masih lakukan sekarang, masih mempertimbangkan bahwa Porsche dan Audi dapat bergabung, jadi bukan sesuatu yang baru,” kata Binotto.

“Tidak ada, kalau boleh saya katakan, diskusi baru berhubungan dengan itu. Namun, masih ada poin-poin terbuka terkait regulasi finansial, karena perlu difinalisasi dan diformalkan.

“Apa newcomer, dan bagaimana definisinya? Apa keuntungan jadi peserta baru? Semua perlu diklarifikasi dan didefinisikan. Selain itu, transfer kekayaan intelektual karena hal itu seharusnya tidak mungkin.

“Sudah disepakati bagaimana kami menerjemahkan itu dalam kata-kata, sulit mengetahui. Ada poin-poin dari sisi teknik yang masih terbuka untuk didiskusikan. Ada banyak hal yang perlu digulirkan ke depan dan difinalisasi.

“Mulai sekarang sampai Juni tentu sangat singkat, yang artinya kami mesti mengerjakannya sebagai prioritas tinggi.”

CEO Alpine, Laurent Rossi, menyukai tambahan pabrikan hanya saja harus diperhatikan beberapa hal secara seksama.

“Kami perlu memeriksa dan memastikan kalau mereka benar-benar tim terpisah. Anda tahu ke mana arah saya?” ucapnya.

“Kami perlu memastikan kalau mereka masuk ke arena sebagai tim, apakah mereka tim kerja, apakah itu datang dari Porsche, dari Audi, apa datang dari Red Bull atau Honda?

“Apa mereka dapat perlakuan khusus atau tidak? Jadi pada dasarnya, olahraga akan lebih baik atau malah buruk?”

Mattia Binotto, Prinsipal Tim, Ferrari

Mattia Binotto, Prinsipal Tim, Ferrari

Foto oleh: Ferrari

Rossi bersikeras agar newcomer tidak diberi keuntungan sangat besar dan malah mengorbankan mereka yang mendukung F1 bertahun-tahun.

“Tiba-tiba, yang baru masuk diistimewakan dan mereka yang sudah lama tidak mengerti situasi dengan baik?” ia menandaskan.

“Saya kira isu itu mendapat perhatian sebagian besar tim di sini, tapi terutama untuk kami sebagai sebuah tim kerja, karena kami berinvestasi miliaran selama 20 tahun, 40 tahun terakhir untuk Renault dalam PU.

“Itu bukan untuk seseorang datang dan mendapat bagian terbesar hanya karena menggelar karpet merah. Karena pada dasarnya, mengganggu model bisnis kami, dan menempatkan risiko besar pada pekerjaan.”

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, tidak mengonfirmasi rumor tentang kemungkinan kolaborasi Porsche dengan Red Bull Powertrains pada 2026. Namun, ia setuju dengan adanya konsesi.

“Saya kira kerangka kerja yang eksis dalam regulasi power unit cukup masuk akal dari sudut pandang pendatang baru. Yang mana jelas bahwa Red Bull Powertrains akan hadir untuk 2026,” ia menjelaskan.

Selain kelonggaran waktu untuk pengembangan mesin dan mobil selama 2023-2025, newcomer juga dapat tambahan plafon untuk budget cap.

“Saya kira ada 10 juta dolar (sekitar Rp155,4 miliar) dalam dua tahun awal dan 5 juta dolar pada tahun ketiga sebagai tunjangan untuk pendatang baru,” ungkapnya.

“Saya kira yang paling membatasi, yang perlu dilihat adalah, dari perspektif CapEx karena pada dasarnya, hanya belanja moda 15 juta dolar yang diizinkan untuk peralatan sejak modal masuk.”

Sebaliknya, Wolff memandang angka itu tidak terlalu esensial. “Apakah CapEx 15 juta dolar cukup atau tidak, ada topik lebih besar yang perlu kami sepakati, yang mana itu belum kami sepakati,” ujarnya.

Christian Horner, Prinsipal Tim, Red Bull Racing

Christian Horner, Prinsipal Tim, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Saat ini, Red Bull terus melengkapi fasilitas powertrain dengan dyno dan beberapa tambahan lain. Menurut Horner, upaya ini ditargetkan selesai akhir tahun sehingga awal 2023, pengerjaan mesin bisa dimulai.

“Sekarang, ketika Anda melihat kompetitor kami, dalam beberapa kasus jelas memiliki investasi dari sisi mesin selama 70 tahun. Jika memikirkan itu, Anda bisa punya fasilitas beroperasi penuh dan dilengkapi dalam sembilan bulan ke depan atau delapan bulan sungguh tidak realistis. Jadi saya kira itu adalah sesuatu yang perlu dilihat lagi,” ia menambahkan.

Tanda tanya tentang transfer intelektual Honda kalau Porsche kian besar. Mungkin itu menjelaskan keputusan Red Bull membangun mesin dengan bagian-bagian dari Honda musim 2023-2025, alih-alih memakai unit lengkap dari Honda.

Jelas ada pemisahan antara proyek lama dan baru. Dengan demikian, RBP bisa memanfaatkan keistimewaan sebagai pemain baru.

“Sejauh persiapan kami sendiri, kami sesuai target. Kami akan pindah ke fasilitas baru pada Mei, mesin pertama Red Bull akan dijalankan pada dyno di akhir tahun. Jadi mereka membuat kemajuan hebat,” Horner menerangkan.

“Ini adalah waktu yang menyenangkan. Proyek yang sangat menarik. Kami menarik beberapa talenta fenomenal dari semua sudut industri dan ya, ini adalah babak baru. Tapi 2026, meski masih jauh, itu jauh lebih dekat daripada yang Anda pikirkan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Podcast: Menguji Konsistensi Ferrari
Artikel berikutnya Kualifikasi Sangat Fundamental bagi Mercedes di Imola

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia