Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alasan Verstappen dan Red Bull Tak Tiru Trik Ferrari di Kualifikasi

Juara dunia Max Verstappen dan bos Tim Red Bull Racing Christian Horner mengungkapkan mengapa mereka tidak memakai strategi seperti Ferrari di kualifikasi F1 GP Prancis.

Max Verstappen, Red Bull Racing, Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Scuderia Ferrari menunjukkan kerja sama tim yang bagus pada kualifikasi Grand Prix Prancis di Sirkuit Paul Ricard, Sabtu (24/7/2022).

Carlos Sainz, yang pasti akan start dari posisi buncit pada lomba Minggu (24/7/2022) karena pergantian mesin, dikirim ke trek untuk memberikan Charles Leclerc sebuah slipstream apik.

Pada percobaan pertamanya, Leclerc mengaku timing-nya tidak ideal. Tetapi pada upaya kedua, taktik tersebut berhasil. Leclerc pun merebut pole position ketujuhnya musim ini (ke-16 total) sekaligus start pertama untuk Ferrari di GP Prancis sejak 1990.

Pertanyaannya, mengapa Red Bull tidak mencoba trik seperti Ferrari? Max Verstappen memiliki analisis sendiri yang memang masuk akal.

Baca Juga:

“Kami memutuskan memakai cara berbeda. Ferrari bisa menerapkan trik tersebut karena sudah sadar betul Sainz harus start jauh di belakang,” tutur pembalap yang hingga kini masih memimpin klasemen dan unggul 38 poin atas Leclerc di peringkat kedua.

“Sementara, pertaruhan kami lebih besar karena saya dan Sergio Perez sama-sama berusaha sebisa mungkin menempatkan kedua mobil kami start di posisi paling terdepan.”

Prinsipal Tim Red Bull Racing Christian Horner menanggapi pertanyaan yang sama namun memberikan jawaban bersifat teknis.

“Mungkin dengan slipstream, kami bisa mendapatkan sekira 0,1 atau 0,2 detik untuk lebih mendekati Leclerc. Tetapi kami harus jujur, Ferrari lebih kuat pada fast lap hari ini,” tutur Horner.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images

Pria asal Inggris itu juga mengungkapkan bila Ferrari dan Red Bull Racing memakai dua pendekatan yang sangat berbeda satu dengan lainnya untuk GP Prancis ini.

“Ferrari memilih set up dengan gaya tekan (downforce) sedikit lebih besar, yang berarti mereka akan cepat di tikungan. Sementara, kami akan lebih kencang di lintasan lurus karena memakai sayap belakang yang lebih datar. Lomba nanti akan membuktikan solusi siapa yang lebih baik,” kata Horner.

Meskipun begitu, Horner melihat Red Bull tetap memiliki keuntungan pada balapan GP Prancis yang rencananya akan berlangsung sebanyak 53 lap (309,69 km) tersebut.

“Kami memiliki dua mobil di (barisan) depan sementara lainnya (baca: Ferrari) hanya satu. Ini akan membuat balapan bakal berjalan dinamis jika mengacu strategi balap,” kata pria yang mengantar Red Bull juara dunia pembalap (lewat Sebastian Vettel) dan konstruktor empat tahun beruntun (2010-2013) itu.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duel Ferrari-Red Bull Racing di Paul Ricard Bakal Sengit
Artikel berikutnya Juara Dunia F1 2016 Bertaruh Verstappen-Leclerc Bakal Segera Panas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia