Albers: Russell Bisa Kacaukan Rencana Hamilton
Sikap Lewis Hamilton jual mahal di hadapan petinggi Mercedes-AMG Petronas dinilai merugikan dirinya sendiri. Rencananya untuk meraup gaji tinggi berantakan karena George Russell.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Sembilan pekan sebelum F1 2021 dimulai, salah satu kursi Mercedes masih kosong karena negosiasi kontrak dengan Hamilton tak kunjung menemui titik temu.
Padahal, salah satu pemilik tim sekaligus prinsipal Toto Wolff yakin akan membereskan masalah tersebut sebelum Natal. Tapi faktanya, hampir sebulan setelah ikatan kerjanya berakhir, pembalap Inggris itu tak kunjung teken kontrak.
Ada ketidakcocokan dari sisi gaji. Hamilton kabarnya ingin 50 juta euro (sekitar Rp858 miliar) permusim, sedangkan Daimler selaku pemilik Mercedes hanya mau memberikan maksimal 40 juta euro.
Situasi bisnis yang lesu akibat pandemi Covid-19 berimbas pada kondisi finansial. Selain itu, mereka juga perlu membenahi skema bisnis yang dianggap sangat merugikan.
Bagi Daimler, Hamilton bukan pembalap tak tergantikan meski berhasil mempersembahkan tujuh gelar juara dunia. Mereka mungkin saja mengisi kursi kosong dengan George Russell.
Pembalap muda Inggris tersebut tampaknya berada di tim yang salah sehingga potensinya tenggelam. Ia tumbuh sebagai produk pembalap junior Mercedes dan dipromosikan Williams ke F1.
Tak mampu mendulang poin selama di Williams, performanya melesat kembali berada di kokpit Mercedes. Ia menggantikan Hamilton yang terpapar Covid-19 di GP Sakhir. Di luar dugaan, pembalap 22 tahun itu malah memuncaki sesi latihan dan berhasil mendulang tiga poin karena problem pada ban.
Situasi tersebut mendapat perhatian dari banyak orang, termasuk Christijan Albers. Kepada De Telegraaf, mantan pilot Minardi F1 itu menilai Russell bisa membahayakan posisi Hamilton.
“George Russell mengacaukan rencana Hamilton dalam segala hal,” ujarnya. “Apa 10 juta euro untuknya? Dunia sedang hancur. Anda harus memperhitungkan bahwa model bisnis Anda tidak berfungsi lagi.”
Menurut sumber dari F1 kepada Formula1news.co.uk, situasi seperti ini menjadi kesempatan bagi Russell menggantikan Hamilton secara permanen.
Sebaliknya, eks bos F1, Bernie Ecclestone menganggap drama itu sengaja didesain Hamilton agar terus dapat sorotan.
George Russell, Williams Racing
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
“Semua hanya pameran. Jadi Lewis dapat terus jadi berita utama, terutama dalam pekan-pekan suram ini,” ujarnya kepada Blick.
Hamilton tampaknya tak peduli dengan suara-suara sumbang di sekitarnya. Ia fokus berlatih mempersiapkan diri meski belum punya kontrak.
“Ada banyak pekerjaan yang akan terjadi di latar belakang. Saya sehat dan kuat secara mental saat ini di sudut saya,” tulisnya di Instagram.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments