Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Alesi Terharu Saksikan Putranya Tes dengan Ferrari

Jean Alesi terharu ketika menyaksikan putranya, Giuliano, melaju dalam kokpit Ferrari untuk pertama kalinya di Fiorano, Senin (27/1/2021). Pemuda tersebut mengikuti tes dengan mobil yang digunakan pada F1 2018.

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Federico Basile / Motorsport Images

Alesi senior pertama kali melakukan tes pada November 1990 dengan Ferrari 641, sebelum memperkuat tim yang bermarkas di Maranello mulai 1991. Ia berkarier di sana selama lima tahun tapi tak pernah tembus tiga besar.

Pria kelahiran 56 tahun silam itu finis antara peringkat kelima dan ketujuh. Walau begitu, ia pernah memenangi lomba satu kali di GP Kanada 1995 dan naik podium 16 kali.

Buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Giuliano mengikuti jejak sang ayah menjadi pembalap. Sayangnya, kariernya tak semulus salah satu legenda Ferrari tersebut.

Bergabung dengan Ferrari Driver Academy pada 2016, pemuda 22 tahun itu terpaksa hengkang setelah empat tahun.

Baca Juga:

Dalam kurun waktu tersebut, ia hanya memenangi empat lomba GP3 dan tampil dua musim di Formula 2. Kiprah putra Alesi dan aktris Jepang, Kumiko Goto, tersebut kurang bagus di F2, hanya duduk di posisi ke-15 dan 17.

Giuliano akhirnya mencoba mobil F1, SF71H. Ia menggunakan nomor 28, sama seperti yang dipakai sang ayah pada musim debut dengan Ferrari.

“Sungguh mengejutkan. Saya tak percaya dia melihat itu secara detail seperti itu,” ujar Alesi tentang pilihan nomor 28. “Saya yakin pertama kali melakukan tes pada November 1990, tanggal 15, klub penggemar yang mengingatkan kepada saya. Jadi sungguh luar biasa jika memikirkan dia mengemudi mobil dengan nomor saya, 30 tahun kemudian.”

“Sungguh menyenangkan melihatnya dalam mobil Ferrari, sangat emosional bagi saya! Tapi juga ada rasa tanggung jawab untuk tidak membuat kesalahan ketika dia jadi yang pertama turun dan segalanya sangat dingin, dan yang lain mengemudikan mobil itu.

“Tak mudah baginya, tapi semua berjalan dengan sangat baik. Saya merasa bahagia untuknya.”

Alesi membenarkan kalau Giuliano memang meninggalkan Ferrari Driver Academy.

“Ini memang akhir untuknya dengan akademu, ya, tapi tidak dengan Ferrrari. Dia masih jadi keluarga kami. Itu sudah dijelaskan oleh Ferrari,” katanya.

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Ferrari

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Federico Basile / Motorsport Images

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Federico Basile / Motorsport Images

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Ferrari

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Federico Basile / Motorsport Images

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Federico Basile / Motorsport Images

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Ferrari

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Federico Basile / Motorsport Images

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Giuliano Alesi, Ferrari SF71H

Foto oleh: Federico Basile / Motorsport Images

Giuliano Alesi, Ferrari

Giuliano Alesi, Ferrari

Foto oleh: Ferrari

10

Pembalap muda itu akan pindah ke Jepang dan memulai balapan di kawasan Asia. Alesi menilai di sana, putranya bisa mengeksplorasi kemampuannya. Bukan tak mungkin kalau sukses bisa kembali mengadu peruntungan di tim Formula 1.

"Jika Anda melihat bagian kita di Eropa, tidak ada meritokrasi. Anda hanya harus membayar, membayar dan membayar," ucap pembalap yang pensiun dari F1 pada 2001.

"Saya pikir itu gila. Ini satu-satunya olahraga di dunia di mana Anda harus membayar untuk tampil. Saya kira di Jepang semua lebih adil."

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Wolff Yakin Perez Buat Red Bull Lebih Kuat
Artikel berikutnya AlphaTauri Kecewa Gagal Kalahkan Ferrari di F1 2020

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia