Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Alex Yoong berharap Rio Haryanto kembali berlaga di F1

Dalam wawancara khusus dengan Motorsport.com, Alex Yoong, pembalap pertama asal Malaysia yang berlomba di Kejuaraan Dunia Formula 1, sangat berharap Rio Haryanto dapat kembali membalap di F1.

Alex Yoong

Alex Yoong

Minardi Formula 1

Konferensi pers Kamis: Rubens Barrichello, Michael Schumacher, dan Alex Yoong
Alex Yoong
Alex Yoong
Alex Yoong
Alex Yoong and Mark Webber
Alex Yoong, Mark Webber and Paul Stoddart presenting the new Minardi Asiatech PS02
Mark Webber, Paul Stoddart, the King of Malaysia and Alex Yoong
The King of Malaysia with Alex Yoong and Mark Webber
Alex Yoong, Audi TEDA Racing Team
Rio Haryanto, Manor Racing
Alex Yoong

Di sela-sela kesibukannya mengikuti 4 Hours of Buriram di Thailand bersama Team Audi Korea dengan mobil Audi R8 LMS GT3 #31, Yoong mengungkapkan kekecewaannya kepada Motorsport.com atas ramainya pemberitaan Rio Haryanto akan berhenti balapan.

"Saya dengar ibunya mengatakan Rio akan berkonsentrasi pada bisnis keluarga. Saya tidak yakin [Rio akan berhenti balapan]," ungkap Yoong.

 

Yoong pernah berada satu lintasan dengan Roy Haryanto, kakak Rio, ketika mereka masih berlaga di Formula Asia pada tahun 1994.

"Saya sudah mengenal keluarganya sejak lama dan saya respek kepada mereka. Saya kira Rio akan sukses dalam apapun yang ia lakukan."

Yoong memulai debut F1 di GP Italia 2001 bersama tim papan bawah, Minardi. Didukung sponsor dari Malaysia, ia kembali membalap bersama tim Minardi tahun 2002 yang saat itu berganti nama resmi menjadi KL Minardi Asiatech - KL untuk Kuala Lumpur. Yoong tidak tampil di musim 2003 setelah ia sempat gagal lolos kualifikasi tiga kali di musim sebelumnya. Butuh waktu 14 tahun lagi bagi Asia Tenggara untuk kembali memiliki pembalap utama di F1.

Tahun lalu, Rio menjadi satu-satunya wakil dari Asia - benua yang memiliki 4,5 milyar penduduk atau lebih dari separuh populasi planet Bumi. Yoong pun menyadari bahwa tidak mudah untuk menjadi pembalap F1, apalagi dari negara yang tidak terlalu memiliki kultur atau fasilitas motorsport memadai seperti di Eropa ataupun Jepang, di mana sponsor sudah lebih memahami manfaat F1 sebagai marketing platform.

"Sangat disayangkan apabila dunia motorsport kehilangan Rio karena ia pembalap yang begitu bagus. Ia masih memiliki karier yang panjang di depannya." ungkap Yoong dengan nada sedih.

Sulitnya mencapai F1 juga diakui Yoong. Meski sudah memiliki sirkuit Sepang dan Petronas sudah menjadi sponsor tim Sauber sejak tahun 1995 hingga kini menjadi juara dunia bersama tim Mercedes, Malaysia baru memiliki satu pembalap F1 saja: Yoong. 

"Saya akan senang melihat Rio kembali ke Formula 1. Saya tak yakin itu akan terjadi, ia tampak tidak mendapat dukungan yang tepat dari sektor korporasi. Sangat disayangkan."

Setelah berkarier di F1, Yoong mampu mencapai puncak podium di balapan A1GP dan baru-baru ini menjadi juara umum Audi R8 LMS Cup untuk yang ketiga kalinya.

Kilas balik singkat: Besarnya dukungan pemerintah Malaysia untuk Yoong

Pada akhir tahun 2001, Paul Stoddart, team principal Minardi saat itu, sempat bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Hishammuddin Tun Hussein dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Dikutip dari arsip Autosport, Mahathir mengungkapkan:
"Ini adalah tahap berikutnya dari strategi kami untuk mempromosikan Malaysia kepada dunia.

"Kami telah menikmati kesuksesan dalam membangun kesadaran dan citra negara kami melalui berbagai program terkait balap sejak 1995.

"Sekarang, kami memilih motorsport lagi untuk membantu pengembangan langsung investasi ke dalam [negeri] dengan menciptakan sebuah platform untuk perusahaan-perusahaan Malaysia, tujuan-tujuan [wisata], dan event-event untuk menjangkau pelanggan potensial di seluruh dunia."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ricciardo siap menghadapi tantangan fisik dari mobil F1 2017
Artikel berikutnya Brundle: Mobil F1 2017 bagaikan monster yang brutal untuk dikemudikan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia