Alexander Albon Selalu Beri Tekanan ke Diri Sendiri
Alexander Albon mengaku tak pernah merasa tertekan dengan kehadiran Max Verstappen di Red Bull Racing.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Alexander Albon akan kembali balapan Formula 1 di musim 2022. Ia direkrut oleh Williams untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh George Russell nanti.
Hengkangnya Valtteri Bottas ke Alfa Romeo pada Formula 1 2022 menimbulkan efek domino yang cukup besar. Mercedes mau tidak mau harus mempromosikan George Russell dari Williams.
Williams yang kehilangan jasa Russell tahun depan pun dihadapkan pada pilihan yang menarik, yakni mempromosikan pembalap junior mereka atau mendatangkan pembalap dari luar talent poolnya.
Keputusan pun diambil oleh manajemen Williams. Mereka merekrut Alexander Albon, yang merupakan pembalap binaan Red Bull Racing.
Sebelum membalap bersama tim ikonik asal Inggris tersebut, Albon sempat beberapa kali naik turun di tim utama Red Bull dan Toro Rosso.
Pada pertengahan musim 2019, ia dipromosikan Red Bull ke tim utama untuk menggantikan Pierre Gasly yang dinilai tidak mampu mengimbangi performa Max Verstappen.
Sayangnya, eksistensi Albon di Red Bull Racing tak bertahan lama. Selepas musim 2020, karena dianggap kalah saing juga dengan Verstappen, ia pun digantikan oleh Sergio Perez di musim 2021.
Banyak orang berpendapat bahwa pembalap Inggris keturunan Thailand tersebut merasa tertekan dengan superioritas Verstappen di Red Bull Racing.
Oleh sebab itu, pembalap 25 tahun tersebut tidak bisa menampilkan kemampuan terbaiknya saat berseragam Die Rotenbullen.
Menanggapi hal itu, Albon justru memiliki pendapat berbeda. Ia malah mengaku tak merasa tertekan dengan kehadiran Max Verstappen, dan menganggap pernyataan tersebut sebatas mitos.
Helmut Marko, Consultant, Red Bull Racing and Alex Albon, Red Bull Racing
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
"Sejujurnya, semua pernyataan yang mengatakan saya tertekan (di Red Bull Racing) itu hanya mitos, hanya rumor belaka," ujar Albon.
"Tekanan itu sebenarnya datang dari dalam diri pembalap sendiri, bukan dari luar. Itu sudah saya lakukan sejak lama. Bahkan di DTM saja, saya selalu menempatkan posisi saya sebagai pembalap yang tertekan.
"Jadi, jika saya dianggap tertekan karena gangguan dari luar, itu tidak benar. Sebagai pembalap, tentu Anda ingin selalu tampil bagus di setiap serinya."
Sebelum menunjuk Albon, Williams memiliki banyak sekali opsi pembalap, mulai dari Stoffel Vandoorne, Nyck De Vries, hingga Robert Kubica.
Namun, Williams memilih menduetkan Nicholas Latifi yang mereka pertahankan dengan Alexander Albon.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments