Negosiasi dengan Sponsor, Alfa Romeo Berharap Bisa Penuhi Budget Cap
Alfa Romeo andalkan pemasukan dari sponsor untuk memenuhi anggaran maksimum yang disyaratkan Formula 1 untuk musim 2022.

Musim depan, budget cap ditetapkan 140 juta dolar AS (sekitar RP2 triliun) atau berkurang lima juta dari sebelumnya. Pemotongan anggaran merupakan masalah bagi tim-tim.
Skuad pabrikan raksasa yang biasa jor-joran menggelontorkan dana untuk menciptakan mobil paling kompetitif, tentu harus putar otak untuk memoles bagian yang paling penting.
Sebaliknya tim kecil seperti Alfa Romeo, mencari dana sebesar itu sangat sulit. Apalagi perekonomian belakangan terimbas oleh pandemi Covid-19.
Selain mendapat dukungan Ferrari, masuknya pembalap Cina, Guanyu Zhou, berdampak positif terhadap finansial mereka menyusul dengan hadirnya sponsor dari Negeri Tirai Bambu.
Prinsipal Alfa Romeo, Fred Vasseur, mengungkapkan kondisi keuangan mereka kepada Motorsport.com.
“Kami masih dalam tahap negosiasi dengan sponsor dan lain-lain, tapi saya kira, kami akan sangat dekat dengan budget cap,” ucapnya.
“Ini adalah kesempatan besar untuk perusahaan. Saya yakin dengan itu. Saya tidak hanya bicara tentang perusahaan, tapi bahkan untuk tim, bahkan perlu mengetahui Anda berada di batas. Sebuah pendekatan berbeda, mentalitas berbeda. Ini akan jadi dorongan bagus untuk semua orang.”
Komposisi pembalap merupakan salah satu siasat untuk menarik sponsor. Alasan itu yang membuat mereka mendudukkan Valtteri Bottas di dalam kokpit, selain Guanyu Zhou.
Reputasi pembalap Finlandia tersebut sudah diakui. Ia pernah membalap untuk Mercedes, bahkan mencatatkan posisi tiga besar dalam klasemen dalam empat musim. Ia menjadi runner-up di belakang Lewis Hamilton, pada musim 2019 dan 2020.
Vasseur berharap proyek baru yang dipengaruhi pembatasan anggaran dan regulasi teknik bisa sukses.
“Proses dalam F1 selalu berjalan senyap, karena perekrutan untuk rencana dua tahun atau tiga tahun tergantung pada pembalap yang Anda inginkan,” ujarnya.
“Kemudian, Anda punya inersia di mobil. Tidak selalu mudah karena kami punya beberapa isu untuk dua atau tiga tahun terakhir. Tapi, memang seperti itu. Kami tahu sepenuhnya, kalau Anda ingin dapat hasil, Anda harus membangun fondasi rumah dan kemudian, berjalan selangkah demi selangkah.
“Ini adalah proyek baru (untuk 2022) yang dikembangkan di bawah cost cap dan kami punya line-up baru. Kami akan punya mesin baru dari Ferrari dan kami mencoba menggabungkan semuanya.”

Guanyu Zhou, Alfa Romeo Racing C39 mule
Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images
Persaingan akan lebih ketat ke depannya karena semua tim punya basis mobil sama. Vasseur menegaskan apa pun yang terjadi, paling penting pemangku kepentingan memberi dukungan penuh.
“Tapi, setiap orang melakukan hal sama. Setiap orang mencoba meningkatkan line-up, mengembangkan mesin dan semua melakukan perekrutan. Itu mungkin bagian paling menyenangkan dari pekerjaan Anda adalah semua fokus pada performa dan yakin kalau kami akan melakukan pekerjaan lebih baik besok. Ini jadi motivasi utama,” ia menerangkan.
“Tapi, pada akhirnya, Anda akan punya seorang pembalap P1, pembalap lain P10. Kami akan punya hasil bagus dan buruk. Hanya saja, yang paling penting adalah kami sebagai sebuah perusahaan dan dari sisi pemangku kepentingan hingga para kru di pabrik, semua percaya bahwa kami melangkah ke arah yang tepat.
“Ini yang paling penting bagi saya, karena kami perlu dukungan dari setiap shareholder.”
Helm Baru Max Verstappen: Ubahan Kecil Bermakna Dalam
Helmut Marko Yakin Kasus Brawn GP Tak Terulang di F1 2022
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.