Alfa Romeo Yakin Upaya Ferrari Perbaiki Mesin Akan Berhasil

Salah satu kelemahan Alfa Romeo pada F1 musim 2020 lalu adalah power unit yang tidak bertenaga dari Ferrari. Kesalahan pabrikan asal Italia itu tidak hanya berpengaruh buruk bagi Alfa Romeo tapi juga customer team Ferrari lainnya, Haas F1 Team.

Dengan sasis C39, Alfa Romeo finis di P8 klasemen konstruktor (dari 10 tim) musim lalu setelah Kimi Raikkonen dan Antonio Giovinazzi – yang musim ini tetap bersama – hanya mampu menuai delapan poin.

Haas satu level di bawah Alfa Romeo dengan hanya tiga poin. Scuderia Ferrari pun hanya finis P6, hasil konstruktor terburuk sejak 1980, tanpa mampu merebut kemenangan dan hanya tiga kali naik podium.

Kendati begitu, Vasseur optimistis Ferrari sudah melakukan kerja keras untuk memperbaiki power unit untuk Kejuaraan Dunia Formula 1 2021. Karenanya, Vasseur yakin Alfa Romeo dengan sasis C41 mampu merebut posisi yang lebih baik pada tahun ini.

“Kerja sama dengan Ferrari berjalan sangat bagus,” tutur Vasseur dalam sambutannya saat perkenalan Alfa Romeo C41 pada Senin (22/2/2021).

“Kami intensif melakukan rangkaian pertemuan sepanjang musim dingin lalu. Topik yang dibicarakan tak lain poin-poin tahun lalu yang membuat kami tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.”

Vasseur pun melihat Ferrari sudah berada di trek yang benar dalam hal perbaikan mesin. Vasseur menilai Ferrari memperbaiki banyak komponen pada mesin yang menjadi problem musim lalu.

“Dari sisi teknis, kami jelas tidak mungkin mengadopsi komponen mesin mereka terlalu banyak. Mungkin satu atau dua elemen saja, tidak banyak. Inti dari kerja sama adalah kami diyakinkan agar bisa saling belajar, membantu, satu dengan lainnya,” ucap Vasseur.

Frederic Vasseur menjelaskan, pihaknya tentu harus tetap bersaing dan Alfa Romeo harus mampu melakukan pekerjaan terbaik. Filosofi Alfa Romeo pun masih sama, pekerjaan besok harus lebih baik ketimbang hari ini.

Target Alfa Romeo untuk F1 2021 adalah memperbaiki posisi akhir di klasemen konstruktor. Target tersebut baru bisa diwujudkan bila semua divisi, baik di trek maupun markas tim, sama-sama mampu meningkatkan performa.