Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fernando Alonso: Alpine Harus Agresif di Awal Lomba

Pembalap Alpine F1 Fernando Alonso menjelaskan di mana saatnya untuk menyerang dalam balapan GP Belanda pada hari Minggu (5/9/2021) setelah menembus 10 besar di kualifikasi.

Fernando Alonso, Alpine A521

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Fernando Alondo sukses lolos ke kualifikasi ketiga (Q3) Grand Prix (GP) Belanda, selama sesi intens dengan dua red flag yang disebabkan duo Williams, Nicholas Latifi dan George Russell.

Alonso berhasil meraih urutan ke-12 dalam Q1 untuk kemudian mengklaim posisi kesembilan pada Q2, setelah insiden Williams mencegah upayanya meningkatkan waktu ketika tersisa 3 menit 45 detik.

Pada Q3 juara dunia F1 2005 dan 2006 itu kehilangan setengah detik dari waktu lap terbaiknya di Q1, mencetak 1 menit 09,956 detik. Ia mengungguli Daniel Ricciardo dari McLaren (P10) dan tertinggal 0,023 detik dari rekan setimnya, Esteban Ocon (P8).

"Sepanjang hari ini agak aneh dalam hal track exit, yellow dan red flag. Jadi besok (Minggu) mungkin akan ada cukup banyak hal semacam itu juga, beberapa safety car. Kami harus waspada," ujar Alonso kepada DAZN.

"Sejauh ini, kami telah mengatasi semua masalah dengan sangat baik. Berada di 10 besar Q3, saya pikir itu posisi yang bagus untuk besok (Minggu) semoga kami bisa menyalip para rival.

Baca Juga:

"Secara keseluruhan kualifikasi berjalan baik bagi kami karena kedua mobil berhasil lolos Q3 dan kami berhasil menyelamatkan satu set ban di Q1. Tetapi akibat red flag di Q2, manuver berani kami tak terlalu menghasilkan."

Ditanya secara spesifik apakah dirinya percaya bahwa start akan menjadi satu-satunya peluang untuk menyalip di Sirkuit Zandvoort, Fernando Alonso menjelaskan memang akan demikian.

"Itu yang menjadi strateginya. Kami akan sangat agresif di lap pertama, dan setelahnya, gaya Monako dan Hungaria, di mana semuanya dimainkan dengan taktik pit stop karena tak akan ada banyak aksi di trek," ujar Alonso.

Sebelumnya pada konferensi pers hari Kamis (2/9/2021), pria asal Spanyol tersebut mengatakan Zandvoort bukanlah sirkuit yang khas Formula 1 dan itu menghadirkan tantangan bagi pilot.

"Ini jelas trek yang berbeda, jauh lebih sempit, dengan fasilitas terbatas karena kami punya dua paddock dan hal-hal lainnya, tetapi pada akhirnya FIA yang memutuskan di mana kami balapan," kata Alonso.

"Basis fans Max Verstappen luar biasa di sini. Saya kira itu salah satu pertimbangannya. Sirkuitnya sulit, tidak seperti trek lain di mana ketika Anda melebar dan bisa kembali ke lintasan. Sedikit aneh, tetapi enam-tujuh tahun lalu semua seperti itu."

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Starting Grid Terbaik dalam Karier Jadi Kans Antonio Giovinazzi
Artikel berikutnya Performa Impresif, Pierre Gasly Bingung Red Bull Masih Cuek

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia