Ketika Alonso Beri Pelajaran pada Hamilton di F1 GP Hungaria
Fernando Alonso menunjukkan siapa yang berpengalaman di Formula 1 dalam gelaran GP Hungaria, di Hungaroring, Minggu (1/8/2021). Ia mengajari Lewis Hamilton tentang garis balapan.
Pembalap Mercedes tersebut mendekati Alonso mulai lap ke-55. Keduanya terlibat duel sangat ketat dan terlibat senggolan kecil. Pilot Alpine tersebut sama sekali tak memberi celah Hamilton mendahuluinya selama 10 lap.
Di tengah rasa frustrasinya, pembalap 36 tahun tersebut mempelajari gaya Alonso dan jalur yang diambil seniornya. Pada Tikungan 1, Hamilton akhirnya berhasil menyalip dan mengambil alih posisi keempat.
Cara pembalap veteran itu diadopsi sang juara dunia F1 tersebut ketika berada di belakang Carlos Sainz. Berbeda dengan Alonso, pilot Ferrari kalah jauh dari sisi jam terbang hanya bisa bertahan kurang dari satu lap dan membuka jalan ke podium.
Alonso berinisiatif menahan Hamilton meski tidak disuruh tim. Pada akhirnya, ia terkejut bisa memberi pelajaran kepada Hamilton hingga 10 lap.
“Sejujurnya, saya kira tidak bisa menahan lebih dari satu atau dua lap. Tapi pada dua tikungan terakhir, dia tampak harus berjuang sedikit untuk mengikuti saya. Kemudian, saya kira itu cukup untuk membuka gap pada jalur lurus dan bertahan,” ia menuturkan.
“Menurut saya, dia belajar dua jalur berbeda pada tikungan terakhir setelah 10 lap di belakang saya. Dia dapat menyalip Carlos dalam satu lap saja, mengaplikasikan garis-garis berbeda itu.”
Pembalap terbaik GP Hungaria itu menjadi tameng bagi rekannya Esteban Ocon, sehingga pemuda Prancis tersebut fokus mengamankan kemenangan dari jangkauan Sebastian Vettel.
“Tim tidak mengatakan apa pun kepada saya. Tapi saya tahu bahwa setiap lap saya bisa menahannya di belakang, itu berharga bagi Esteban,” katanya.
Alonso sangat beruntung bisa lolos dari tabrakan karambol di T1 setelah menghindari mobil Lance Stroll yang meluncur ke rumput dan membuat Charles Leclerc keluar dari lomba. Sejak awal, ia mewaspadai sektor tersebut.
“Saya beruntung tidak menyelesaikan balapan di Tikungan 1, seperti yang dialami beberapa pembalap. Kami berhasil sampai lima teratas, hasil terbaik saya tahun ini,” katanya.
“Itu bukan kebetulan karena saya harus bertarung di setiap lap untuk setiap posisi. Saya bangga dengan balapan saya dan ‘Pembalap Terbaik’ mungkin menunjukkan itu.
Kepercayaan dirinya untuk naik podium sempat melambung. Tapi, ketika melihat bagaimana performa mobilnya di trek lurus, Alonso menjadi pesimistis.
“Saya punya pace untuk menang mungkin, atau itu apa yang terlihat ketika Anda melihat jejak balapan. (Setelah menutup gap dengan Sainz), saya yakin podium,” ia mengungkapkan.
“Saya mematok lap tercepat dalam balapan dan saya pikir akan menyalip mereka dan saya akan mencoba memenangi balapan. Pemikiran yang ada di benak saya saat itu. Kemudian, saya sadar bahwa memenangi balapan tidak mungkin.
“Berdasarkan kekuatan, itu tidak cukup, terutama ketika kurang kecepatan di trek lurus. Saya mulai berpikir bahwa ketika saya di belakang Carlos dengan DRS (Drag Reduction System), saya bisa melindungi diri dari Hamilton dan finis keempat.”
Fernando Alonso, Alpine A521, Lewis Hamilton, Mercedes W12
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.