Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alonso Geram Kinerjanya Disorot secara Berlebihan

Pembalap Alpine F1, Fernando Alonso, kesal mendapat sorotan berlebihan sepanjang musim 2021. Apalagi petualangannya dengan tim baru kurang mulus.

Fernando Alonso, Alpine F1 in the Press Conference

Fernando Alonso, Alpine F1 in the Press Conference

FIA Pool

Menyandang status sebagai juara F1 2005 dan 2006, penurunan kinerja di tahun comeback mengundang kritik. Pembalap Spanyol tersebut sering membaca analisis dan komentar buruk di media.

Padahal, posisinya saat ini kembali ke nol setelah sempat meninggalkan Formula 1 selama dua musim, 2019 hingga 2020. Ia menjajal berbagai lomba di antaranya 24hours of Le Mans, IndyCar, Kejuaraan Dunia Ketahanan (WEC), 24hours of Daytona, Indy 500, WeatherTech Sportscar serta Reli Dakar.

Meski sudah melakukan uji coba dengan mobil F1 Renault versi lama sejak tahun lalu, bukan berarti lebih mudah baginya untuk mengemudi di dalam kokpit. Apalagi ada beberapa perubahan demi memenuhi regulasi baru Formula 1.

Kepada Motorsport.com, pilot 39 tahun tersebut mengutarakan kekecewaannya,” Masalahnya, di Formula 1, ada banyak media, banyak artikel dan sayangnya, dua pekan antara balapan, karena itu back to back dari Imola ke Portimao, ada sedikit bicara!

“Itu juga kebetulan bukan hanya saya, tapi beberapa pembalap lain tidak terlalu percaya diri di Imola. Beberapa di antara mereka, baru ganti tim, Itu kebetulan itu memicu banyak pembicaraan. Tapi secara keseluruhan, saya tak mau banyak berpikir tentang ini, tidak terlalu cemas dengan ini.”

Baca Juga:

Selain Alonso, ada Daniel Ricciardo, Sebastian Vettel, Sergio Perez dan Carlos Sainz Jr. yang mengganti kostum musim ini. Mereka seolah berada di bawah mikroskop publik yang ingin mereka langsung berhasil.

Mantan pembalap Ferrari tersebut mengaku menemui banyak kesulitan sebagai ‘anak baru’. Ini tercermin dari rapornya, di mana memulai dengan gagal finis pada GP Bahrain, lalu peringkat ke-10 di GP Emilia Romagna serta posisi ke-8 di GP Portugal.

“Saya masih berpikir sama bahwa saya berada pada satu titik dalam hidup di mana merasa sangat baik. Saya dapat mengemudi dengan baik dari sebelumnya,” tuturnya.

“Tapi itu tidak berarti bahwa Anda tidak menemui masalah ketika masuk ke petualangan baru, atau dalam hal ini, comeback. Pada saat yang sama, saya punya akhir pekan di mana tidak merasa nyaman di Imola.”

Meski kurang maksimal di Imola, Alonso puas karena bisa memperbaiki gap dengan rekan setimnya, Esteban Ocon. Bertarung dalam perebutan titel tampaknya jadi misi mustahil karena trio Valtteri Bottas, Max Verstappen dan Lewis Hamilton seolah di luar jangkauan. Jadi acuannya sekarang adalah Ocon.

Fernando Alonso, Alpine A521

Fernando Alonso, Alpine A521

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

“Saya yang pertama mengakui kalau saya tidak 100 persen di Imola dan tidak nyaman dan mungkin di bawah kinerja. Tapi itu hanya satu balapan dan dalam satu lomba di mana performa saya menurun, masih bisa finis 0,2 di belakang rekan setim!

“Jadi itu bukan masalah besar. Pada akhir musim, kami akan bicara. Jika performa saya di bawah ekspektasi sepanjang musim dan semua jadi lebih sulit, ok, mungkin ada poin yang perlu dibahas dan perlu pertanyaan mendalam, kenapa itu lebih sulit daripada sebelumnya atau sesuatu.

“Tapi di Bahrain, saya sangat gembira dan mungkin penampilan berlebihan, sebaliknya di Imola malah di bawah.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Tarik Lima Teknisi Mercedes
Artikel berikutnya GP Spanyol Akan Sarat Emosi bagi Verstappen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia