Alonso Pernah Minta Kesempatan Kedua pada Red Bull
Christian Horner mengungkapkan bahwa Fernando Alonso nyaris bergabung dengan Red Bull F1 tapi pemilik merek mencegahnya.
Fernando Alonso, Renault F1 Team
Charles Coates / Motorsport Images
Selama periode dominasi terbesar tim Austria, mereka memperoleh empat gelar konstruktor berkat Sebastian Vettel dan Mark Webber. Pilot Jerman itu merebut empat titel individu, membiarkan Alonso yang memperkuat Ferrari pulang dengan tangan hampa.
Koleksi trofi pembalap Spanyol itu mungkin lebih banyak seandainya menerima tawaran Red Bull untuk pindah dari Renault. Padahal, ia sudah bertemu Horner untuk bernegosiasi. Alonso malah memilih si Kuda Jingkrak yang memberi beberapa kemenangan, tapi tanpa mahkota Formula 1.
Prinsipal asal Inggris itu meyakinkan bahwa mereka "sangat dekat", tetapi ada seseorang yang mengubah sejarah. "Kami sangat dekat, saya pergi menemui agen perwakilannya pada akhir 2008 karena ingin (mengontraknya) untuk musim 2009 dan 2010,” katanya.
“Kami menawarinya kontrak dua tahun. Maaf, itu untuk tahun 2008 dan 2009, dan dia hanya ingin menandatangani kontrak untuk satu musim, tetapi posisi Red Bull dan Dietrich Mateschitz adalah dua tahun atau tidak sama sekali, dan dia tidak berkomitmen untuk itu.
"Kami pikir dia memiliki kontrak yang sangat jelas untuk pergi ke Ferrari pada tahun 2009," komentar Christian Horner dalam sebuah wawancara dengan Motorsport Magazine. "Hal yang aneh adalah bahwa Flavio (Briatore) juga terlibat, tetapi dia mencoba merekrutnya ke tim Renault, tim yang dia kelola pada saat itu. Pada akhirnya, dia mengendarai Renault selama dua musim.”
Sukses Red Bull rupanya membuat Alonso menyesal dan berusaha meminta kesempatan kedua kepada Horner.
"Namun, pada pertengahan 2009, saya didekati untuk mengatakan bahwa dia bisa bergabung dengan tim tahun depan karena kami akan memenangi kejuaraan dunia berikutnya dengan mobil itu,” ungkapnya sambil tertawa.
"Kemudian, kami melakukan percakapan lain di belakang Alfa Romeo di Spa beberapa tahun kemudian, saya pikir itu pada tahun 2011 atau 2012, tetapi sekali lagi, negosiasi yang paling serius adalah yang pertama, dan kemudian dia melewatkan kesempatan itu.”
Akhirnya, Fernando Alonso memilih untuk tetap di Ferrari, di mana dia tidak bisa mendapatkan gelar lagi. Setelah itu, pembalap 41 tahun tersebut pergi ke McLaren ketika tim Woking memilih untuk bergabung dengan Honda dalam salah satu proyek paling berbahaya di F1.
Meski begitu, pembalap Spanyol itu tidak berusaha memuaskan rasa penasaran dan merengkuh juara dunia WEC bersama Toyota, dua kemenangan dalam 24 Hours of Le Mans dan satu sukses dalam 24 Hours of Daytona , serta partisipasi dalam Indianapolis 500 , Reli Dakar, dan kembalinya ke podium F1 bersama Aston Martin.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments