Alonso: Raikkonen Pembalap Bersih, Kuat, dan Tanpa Trik
Fernando Alonso memiliki kesan tersendiri terhadap Kimi Raikkonen, koleganya di Formula 1 yang akan gantung helm pada akhir musim 2021.
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Pengumuman yang dikeluarkan Kimi Raikkonen (Alfa Romeo Racing), Rabu (1/9/2021), yang menyebut dirinya akan mundur dari F1 mulai akhir musim 2021 nanti ditanggapi banyak pihak.
Salah satu yang memberikan kesan tentang Raikkonen adalah Fernando Alonso (Alpine F1), pembalap sarat pengalaman kedua di grid musim ini setelah juara dunia 2007 tersebut.
Fernando Alonso memang hanya satu musim menjadi rekan tim Kimi Raikkonen, tepatnya di Scuderia Ferrari pada 2014 (foto utama). “Saya pernah menjadi rekan setim Kimi. Namun, saya tidak mengenalnya dengan cukup baik,” ucap Alonso.
Di sela-sela persiapan menghadapi GP Belanda di Sirkuit Zandvoort, akhir pekan ini (3-5/9/2021), Alonso pun mengingat kembali seperti apa kiprah pembalap asal Finlandia, yang sama-sama melakukan debut F1 di GP Australia 2001 tersebut, di lintasan.
Fernando Alonso dan Kimi Raikkonen pernah menjadi rekan setim di Ferrari pada 2014.
“Ia selalu membalap dengan bersih dan selalu mendapat respek. Kimi juga pembalap kuat yang pantang menyerah tetapi bergaya old school. Ia tidak pernah melakukan trik di lintasan,” kata Alonso, juara dunia 2005 dan 2006.
“Itulah mengapa saya pasti nanti akan merindukannya di lintasan. Saya tidak pernah khawatir berduel wheel-to-wheel dengan Kimi karena tahu ia tidak pernah membahayakan pembalap lain. Ia rival yang sangat bersih.”
Karena tidak mengenal dekat, Alonso pun tidak mengetahui pasti seperti apa pribadi pemenang 21 Grand Prix, 103 finis podium, 18 poel position, dan 46 fastest lap tersebut.
“Saya tidak terlalu mengenalnya secara pribadi. Semua tahu Kimi pembalap spesial dan pemalu. Saya menjadi rekan setimnya pada 2014 di Ferrari. Tetapi, saat itu kami tidak sempat dekat,” ucap Alonso, yang hanya setahun lebih muda daripada Raikkonen (41).
Fernando Alonso pun bisa memaklumi keputusan yang diambil Kimi Raikkonen. Setiap musim F1 hampir pasti akan selalu terdiri dari 20 pembalap.
“Aturan atau kondisi mungkin berubah dan suatu saat kami akan pergi. Ini sudah menjadi keputusan Raikkonen. Ia memiliki karier luar biasa dan bisa menikmatinya. Saya berharap ia sukses di masa depan,” kata Alonso.
Terkait persiapan GP Belanda, karena lebih dari tiga dekade tidak pernah dipakai di F1, seperti kebanyakan pembalap, Alonso menghabiskan waktu lebih lama bersama para teknisinya di simulator milik Tim Alpine F1 di Milton Keynes, Inggris.
“Zandvoort trek yang sulit. Tidak ada toleransi untuk kesalahan. Tikungan-tikungannya juga sulit, sangat cepat. Dinding pembatasnya juga sangat dekat dan ini akan menjadi tantantgan bagi setiap pembalap,” kata Alonso.
“Mobil-mobil F1 saat ini tidak didesain untuk menghadapi tikungan seperti ini (T14 alias tikungan terakhir) yang dibuat untuk menyesuaikan kontur dan karakter tanah di Belanda. Kami akan banyak belajar sepanjang akhir pekan ini.”
Fernando Alonso sendiri optimistis dengan peluangnya pada akhir pekan ini. Tetapi, di sisi lain pemenang 32 GP, 97 podium, 23 fastest lap, dan 22 pole position itu juga realistis terkait target timnya yang selalu ingin lolos ke kualifikasi ketiga (Q3) pada Sabtu dan finis di zona poin (10 besar) pada Minggu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments