Fernando Alonso Merasa Tiga Kali Pernah Punya Mobil Terbaik F1
Pilot veteran F1 Fernando Alonso merasa hanya pernah mengemudikan mobil terbaik sebanyak tiga kali dalam kariernya di ajang balap jet darat.
Fernando Alonso berhasil jadi juara dunia Formula 1 (F1) dua kali, yakni pada 2005 dan 2006. Namun jika menengok perjalanan kariernya, pembalap Spanyol itu seharusnya bisa meraih lebih banyak gelar.
Alonso bertarung memperebutkan titel pada 2007, tetapi kehilangan peluang dalam balapan terakhir. Ia juga mengalami nasib serupa musim 2010 dan 2012.
Meski demikian, pria yang sekarang memperkuat Alpine tersebut selalu dipandang sebagai salah satu pembalap terbaik yang pernah ada sepanjang sejarah Formula 1.
Banyak orang juga berpikir bahwa Alonso, yang pernah memperkuat tim seperti Minardi, Renault, McLaren hingga Ferrari, tidak memiliki jumlah gelar juara dunia yang pantas didapatkannya.
Dan sejak melakoni debut di F1 pada 2001 silam, ia telah mengendarai berbagai mobil. Dalam podcast ‘Beyond The Grid’, Alonso berbicara tentang masa-masa ketika ia merasa memiliki jet darat tercepat.
“Saya pikir saya telah mengemudikan mobil terbaik di F1 mungkin tiga kali. Saya bisa mengatakan bahwa saya memilikinya di paruh pertama musim 2005 (Renault RS25). Setelah itu, Kimi (Raikkonen) dan McLaren lebih cepat dari kami,” kata Alonso.
“Kami juga punya mobil terbaik pada 2006 (RS26), di paruh pertama kejuaraan, atau enam hingga tujuh bulan awal. Lalu Ferrari – mungkin bukan hanya karena mobil, tetapi juga (ban) Bridgestone – kembali dengan paket yang sangat cepat.
“Pada 2007 (MP4-22), saya kira kami memiliki mobil yang kurang lebih sama. Saya tidak merasa kami punya mobil yang lebih cepat tahun itu. McLaren lebih cepat dalam beberapa balapan, Ferrari unggul di sejumlah balapan.
Fernando Alonso, Ferrari F10
Foto oleh: Sutton Images
“Dalam tiga periode di Formula 1 tersebut kami memiliki peluang yang sangat bagus untuk menjadi juara dan kami telah memenangkan dua atau tiga di antaranya. Jadi itu cukup bagus,” ia menambahkan.
Ketika ditanya apakah dirinya akan lebih puas jika memenangi dua gelar dengan mobil yang tertinggal seiring berjalannya musim, Alonso langsung menggelengkan kepalanya.
“Tidak, saya tidak berpikir itu mengubah energi, kebahagiaan atau kebanggaan yang diberikan kejuaraan kepada Anda. Hal terbesar bagi kami adalah ketika pertama kali meraih gelar yang tidak kami sangka pada 2005,” pembalap 40 tahun tersebut menuturkan.
“Karena memang benar bahwa Renault adalah tim yang makin baik dan lebih baik, pada akhirnya kami tidak berada di titik di mana kami merasa seharusnya berada. Jadi kesuksesan itu sebuah kejutan besar bagi kami.
“Ini memberikan Anda kebahagiaan ganda. Yang pertama karena berhasil menjadi juara dunia. Yang kedua dan paling penting adalah kesempatan melawan Michael (Schumacher),” kata Alonso lagi.
Fernando Alonso, Michael Schumacher
Foto oleh: Sutton Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.