Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

AlphaTauri Berbagi Wind Tunnel dengan Red Bull

Keringanan regulasi Formula 1 memberi AlphaTauri kesempatan untuk menggunakan terowongan angin (wind tunnel) milik Red Bull Racing untuk mendesain mobil 2022.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT01, Alex Albon, Red Bull Racing RB16

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

AlphaTauri akan mendapatkan keuntungan besar dengan kelonggaran aturan di F1 soal penggunaan wind tunnel. Sejak berganti nama menjadi AlphaTauri (dari Scuderia Toro Rosso) mulai 2020, status tim asal Faenza, Italia, itu adalah sister team ketimbang B-team.

Sebagai bagian dari pengembangan sinergi di antara kedua tim yang dimiliki Red Bull tersebut, AlphaTauri tidak akan lagi menggunakan wind tunnel mereka mulai tahun 2021. Mereka akan pindah ke fasilitas milik Red Bull di Bedford, Inggris, untuk mengembangkan mobil 2022.   

Dengan kesempatan ini, AlphaTauri akan memanfaatkan wind tunnel Red Bull untuk menguji model mobil mereka hingga 60 persen. Sebelumnya, hanya 50 persen dari model mobil F1 AlphaTauri yang diuji di wind tunnel mereka di Bicester, Inggris.

Bisa menguji 60 persen dari model dinilai AlphaTauri sebagai keuntungan besar bagi mereka dari sisi pengembangan desain untuk mobil F1 2022.

“Sebuah keuntungan besar bagi kami persentase tes di wind tunnel bisa mencapai 60 persen dari model. Selama ini kami hanya mampu melakukannya dengan 50 persen model,” ujar Franz Tost, Prinsipal Tim AlphaTauri kepada Autosport/Motorsport.com.

Tost menambahkan, dengan 60 persen model, rancangan dan desain tidak hanya lebih akurat. Data yang akan mereka peroleh pun bakal lebih banyak dan valid.

Baca Juga:

“Kami juga bisa menghemat anggaran cukup signifikan. Saya sudah tidak sabar menanti regulasi baru dan mobil untuk F1 2022,” tutur Tost.

Saat disinggung soal seberapa besar kenaikan performa setelah menggunakan wind tunnel milik Red Bull, Tost belum bisa memprediksi.

“Saya belum tahu karena akan banyak komponen berbeda yang masih harus kami uji dengan baik. Saya berharap para teknisi mampu memaksimalkan kesempatan ini agar kami mampu kompetitif pada F1 2022 nanti,” ucap Tost.

Direktur Teknis AlphaTauri Jody Egginton sejauh ini sudah cukup senang meskipun hanya bisa menguji 50 persen dari model mobil di wind tunnel. Namun, ia menyebut dengan 60 persen model, akurasi yang diperoleh bakal lebih besar.

“Saat menguji 50 persen dari model, kami memang memiliki banyak keraguan. Wind tunnel milik kami cukup bagus. Namun, dengan hanya bisa menguji 50 persen dari model, itu memang cukup menghambat kami,” ucap Egginton.

“Selama ini kami memang ingin bisa menguji hingga 60 persen dari model dan kini berhasil. Ini juga akan menjadi tantangan karena memakai wind tunnel di mana pun bukan tanpa risiko. Intinya, kami ingin membuat mobil yang lebih kompetitif musim depan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Naikkan Tenaga SF21
Artikel berikutnya Magnussen Dihantui Komentar Kotor pada Hulkenberg

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia